Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Rangkuman Pasar: 'Horor' The Fed Kian Mencekam, IHSG & Kripto Bernasib Runyam!

Rangkuman Pasar: 'Horor' The Fed Kian Mencekam, IHSG & Kripto Bernasib Runyam!

21 Sep 2022, 8:25 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Rangkuman Pasar: 'Horor' The Fed Kian Mencekam, IHSG & Kripto Bernasib Runyam!

Selamat sore, Sobat Cuan! Investor sepertinya semakin gemetar menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed sehingga performa IHSG dan kripto kompak belepotan di Rabu (21/9) sore. Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus pasrah gigit jari pada hari ini. Betapa tidak, ia undur diri dari sesi perdagangan Rabu (21/9) di level 7.188,31 poin, melemah 0,12% dibanding sehari sebelumnya.

Sang indeks domestik memang sudah tertimpa nasib malang sejak awal sesi perdagangan. Pasalnya, ia tak berhasil melipir ke zona hijau pada hari ini.

Kali ini, pelaku pasar sepertinya ramai-ramai melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena takut mengantisipasi pengumuman kebijakan The Fed dini hari nanti.

Sejauh ini, pelaku pasar meramal bahwa The Fed akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin. Hanya saja, mereka juga cemas jika bank sentral tersebut justru malah menaikkan suku bunganya hingga 100 basis poin. Makanya, demi menghindari dampak negatif atas keputusan tersebut, pelaku pasar pun buru-buru merealisasikan untungnya daripada mengalami buntung.

Namun pertanyaannya, mengapa pelaku pasar domestik bereaksi keras dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed?

Asal tahu saja, kenaikan suku bunga The Fed yang kencang juga akan ikut mengerek imbal hasil instrumen berpendapatan tetap AS. Namun, jika itu terjadi, maka pelaku pasar asing akan melepas aset berisikonya di luar negeri, termasuk Indonesia, dan memulangkan dananya ke AS. Peristiwa tersebut tentu akan memicu arus modal asing keluar (capital outflow) deras dari Indonesia.

Baca Juga: Pluang Pagi: The Fed Bikin Nyali Investor Kian Ciut, Saham AS & Kripto Kecut

Aset Kripto

Nasib yang sama juga melanda aset kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 15.20 WIB, tujuh dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Sama seperti pagi tadi, pergerakan harga aset kripto seolah susah bangkit lantaran pelaku pasar menahan diri untuk bersifat terlalu agresif di pasar kripto. Bahkan, sebagian besar di antaranya jsutru berpandangan bearish. Musababnya, apalagi kalau bukan antisipasi mereka terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed yang diramal akan diumumkan pada malam nanti.

Sebenarnya, pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada hari ini. Hanya saja, mereka lebih mengkhawatirkan komentar Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers sesudah rapat tersebut.

Ya, pelaku pasar deg-degan bahwa Powell akan melontarkan komentar nyeleneh yang justru membuat performa aset berisiko, termasuk aset kripto, semakin terjungkal dalam.

Selain perkara The Fed, penguatan nilai Dolar AS juga tampaknya semakin membuat kinerja aset kripto semakin tak berdaya sore hari ini. Asal tahu saja, nilai indeks Dolar AS pada pukul 15.00 WIB menyentuh 110,65, menguat 0,35% dibanding kemarin. Pelaku pasar tentu bakal memilih menukarkan aset kriptonya dengan Dolar AS ketika nilai sang aset greenback tersebut terlihat menggiurkan.

Tak ketinggalan, kabar mengenai draf terkini Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait pengaturan stablecoins juga membuat kepercayaan diri pelaku pasar luntur pada hari ini.

Menurut draf teranyar beleid tersebut yang didapatkan Bloomberg, Dewan Legislatif AS berencana untuk melarang sirkulasi stablecoins berbasis algoritma seperti TerraClassicUSD (USTC) dalam kurun dua tahun setelah aturan itu disahkan.

Draf RUU itu juga menyebut bahwa Kementerian Keuangan AS wajib melakukan kajian terhadap stablecoins jenis tersebut bersama beberapa lembaga, termasuk The Fed dan otoritas pengawas pasar modal AS (The Securities and Exchange Commission).

Baca Juga: Pluang Insight: Faktor Makroekonomi Apa Saja yang Pengaruhi Pasar Kripto?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar