Pluang dan lembaga riset Center for Economic and Law Studies (CELIOS) meluncurkan studi berjudul “Dampak Aplikasi Multi-Aset Terhadap Pertumbuhan Investor Ritel”1 sebagai kajian pertama yang berfokus pada tren investasi ritel dan aplikasi multi-aset.
Mengambil data dari 3.530 responden survei di seluruh Indonesia, studi ini bertujuan untuk memberi gambaran sektor investasi ritel di Indonesia, perilaku dan kebutuhan investor ritel, serta dampak dari kehadiran aplikasi multi-aset.
Studi ini mengungkap bahwa lebih dari setengah responden merasa keberadaan platform aplikasi multi-aset berdampak positif pada pendapatan mereka. Mayoritas responden juga menganggap berinvestasi di platform digital turut memiliki kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disebabkan oleh pesatnya momentum ekonomi digital di Indonesia dan adopsi teknologi yang cepat dari kalangan generasi muda sehingga berinvestasi di platform investasi digital dianggap turut berkontribusi terhadap peningkatan sektor teknologi informasi, membantu pendanaan perusahaan, dan efek penciptaan tenaga kerja dari investasi. Platform investasi digital mampu mendorong terciptanya investment-oriented society atau masyarakat yang melek investasi.
Selain itu, mayoritas responden berinvestasi untuk meningkatkan pendapatan pasif dan tujuan investasi jangka panjang seperti mempersiapkan dana darurat, dana pensiun dan dana pendidikan anak. Studi ini juga menemukan pola investasi ritel baru, bahwa investasi tidak lagi terbatas pada investor bermodal besar, namun dapat dimulai dengan modal yang terjangkau. Sebanyak 61% responden mengalokasikan kurang dari Rp1.000.000 dari pendapatan bulanannya untuk berinvestasi.
Ternyata di platform multi-aset, reksadana, saham dan aset kripto menjadi tiga produk investasi pilihan utama investor ritel yang didominasi oleh generasi milenial. Para investor juga berkeinginan untuk menambah instrumen Investasi hingga 2-3 kelas aset. Mayoritas diantaranya juga tertarik mempelajari produk investasi lain.
Responden studi ini pun memiliki preferensi tinggi untuk memilih influencer keuangan di media sosial atau fin-fluencer sebagai sumber informasi investasi yang dapat dipercaya. Dengan semakin, studi ini merekomendasikan adanya pengembangan kapasitas untuk influencer keuangan agar dapat memberikan literasi finansial yang valid & edukatif.
Studi dan temuan lengkap bisa diakses di link berikut: bit.ly/study-pluangxcelios
Bagikan artikel ini