Harga emas di pasar spot pada hari ini, Jumat (26/3) pukul 09.00 WIB, menguat 0,07% ke US$1.728.13 per ons. Penguatan juga terjadi di pasar berjangka komoditas COMEX, yakni sebesar 0,05% ke US$1.728.1 per ons.
Meski menguat tipis di pagi ini, harga emas sebenarnya terbilang stagnan lantaran ditarik oleh sentimen positif dan juga negatif.
Untuk sentimen positif, harga emas hari ini didorong oleh pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat, melanjutkan tren yang sudah berjalan sejak Senin. Saat ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun sudah berada di angka 1,62%, atau turun sejak puncaknya di akhir pekan lalu yakni 1,7%.
Selama sebulan terakhir, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi selalu menahan laju harga emas. Sebab, investor tentu akan lebih tertarik berinvestasi di aset yang tengah menghasilkan imbal hasil yang sedang naik daun ketimbang menggenggam emas, sebuah aset yang memang tidak menghasilkan imbal hasil secara periodik.
Sehingga, jika imbal hasil obligasi menurun, maka selera investor akan mulai berpaling lagi ke emas dan menaikkan harganya. Apalagi, beberapa analis memprediksi adanya aksi jual obligasi AS besar-besaran dalam tiga bulan mendatang.
Namun di sisi lain, momentum penguatan harga emas juga tertahan oleh penguatan nilai dolar AS. Saat ini, indeks dolar AS sudah berada di angka 92,76, atau menguat dibanding sehari sebelumya 92,58.
Sekadar informasi, kenaikan indeks dolar AS akan membuat harga emas lebih mahal bagi investor yang tidak terbiasa menggunakan denominasi dolar AS untuk transaksi sehari-hari. Akibatnya, permintaan emas menurun, yang kemudian ikut melunturkan kilau harganya.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Tersungkur Setelah Obligasi AS Rekor dalam Setahun
Pada pekan ini, nilai dolar AS menguat terhadap euro setelah investor khawatir bahwa gelombang ketiga COVID-19 sudah menghadang benua Eropa. Mereka takut, kenaikan tingkat infeksi tersebut akan membuat negara-negara melaksanakan kebijakan lockdown dan membuat aktivitas ekonomi terhenti.
Salah satunya adalah Jerman. Negara maju itu mengumumkan akan melangsungkan kebijakan lockdown saat libur paskah mendatang.
Tak hanya Jerman, Perancis pun mengambil langkah serupa. Negara itu telah me-lockdown Paris dan 15 kota lannya sejak akhir pekan lalu seiring peningkatan jumlah kasus COVID-19 di negara tersebut.
Selain itu, pemerintah AS baru-baru ini juga mengumumkan bahwa jumlah pengangguran yang mengajukan bantuan subsidi juga telah anjlok ke angka terendahnya dalam satu tahun terakhir pada Kamis (25/3) waktu setempat.
Baca juga: Harga Emas Bisa Menguat Hari Ini Meski Diserang Duet Dolar & Obligasi AS
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini