Harga Bitcoin akhirnya kembali naik lagi menembus level resistance-nya di titik US$50 ribu per keping pada Kamis (4/3). Banyak analis mengatakan bahwa kini Bitcoin telah menemukan momentum bullish-nya, dan bahkan tengah mengarah untuk mendobrak level US$55 ribu per keping, atau sekitar Rp770 juta.
Dana analisis on-chain dari CryptoQuant menunjukkan bahwa harga Bitcoin ditopang oleh aksi borong yang dilakukan oleh investor kelas kakap, atau biasa disebut Whales. CEO CryptoQuant Ki Yong Ju mengatakan, kemarin investor institusi terlihat tengah berbelanja Bitcoin di level support US$48 ribu.
Hal tersebut juga terlihat pada grafik TradingView dan Cointelegraph di atas yang menunjukkan bahwa Bitcoin awalnya diperdagangkan di US$48.500 pada Kamis sebelum melesat ke US$52.631 per keping di hari yang sama. Adapun pada hari ini, harga Bitcoin masih diperdagangkan di kisaran US$51 ribu per keping.
Baca juga: Setelah Ethereum, Kini Harga Bitcoin “Latah” Ikutan Tren Bullish
Harga Bitcoin juga terkerek berkat meluasnya adopsi aset kripto tersebut di layanan jasa keuangan atau pasar modal konvensional. Pada pekan ini, contohnya, perusahaan asal Kanada, NinePoint Partners, mengumumkan akan mengganti produk dana amanah Bitcoin-nya menjadi Exchange-Traded Fund (ETF) di Bursa Saham Toronto demi meningkatkan likuiditas perdagangan Bitcoin.
Bahkan, banyak analis mengatakan bahwa bullish harga Bitcoin ke depan mungkin akan didominasi oleh sentimen aksi beli yang dilakukan investor institusi.
Hanya saja, momentum tersebut mungkin akan tertahan dalam jangka pendek seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Adapun, terkereknya nilai tersebut berkaitan dengan proyeksi ekonomi AS yang diperkirakan masih beriklim bearish dalam jangka pendek. Pada Kamis (4/3), imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun sudah mendekati 1,5%, atau naik 0,1 persen poin dibanding sehari sebelumnya.
Hal itu tentu akan berdampak pada aksi jual di bursa saham AS dan menurunkan nilai indeks utama seperti Nasdaq, S&P 500, dan Dow Jones dalam jangka pendek. Kondisi demikian bisa mengendurkan semangat perusahaan terbuka untuk mendiversifikasi asetnya dengan Bitcoin, seperti Tesla yang mengumumkan akan berinvestasi US$1,5 miliar di Bitcoin pada bulan lalu.
Namun, kepala perdagangan di CrossTower Chad Steinglass mengatakan, dukungan kepada Bitcoin seperti yang dilakukan Citigroup dan Fidelity baru-baru ini masih menunjukkan bahwa investor institusi masih menunjukkan minat terhadap Bitcoin.
Kondisi ini kemudian didukung oleh survei JPMorgan yang dirilis baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa satu dari lima investor institusi yang belum menempatkan dana ke Bitcoin meyakini bahwa perusahaannya akan menempatkan dana di aset tersebut di masa depan.
Dengan kesimpulan seperti demikian, maka ada kemungkinan bahwa arus dana akan tetap mengalir ke aset kripto dalam jangka pendek.
Baca juga: Bursa Saham AS dan Harga Bitcoin Cetak Rekor!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Cointelegraph, Cointelegraph
Galih Gumelar
Galih Gumelar
Bagikan artikel ini