Harga Bitcoin kembali naik ke area US$50 ribu atau sekitar Rp700 juta per keping pada Selasa (2/3) setelah terpuruk hingga nyaris menyentuh Rp40 ribu per keping pada pekan lalu.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh sentimen bullish dari Citigroup dan Goldman Sachs, yang baru-baru ini memberi dukungan kepada aset kripto tersebut.
Di dalam memonya kepada investor pada Senin (1/3), Citi mengungkapkan bahwa Bitcoin bisa menjadi mata uang pilihan yang baik bagi perdagangan internasional. Analisis ini dibuat setelah menyaksikan langkah Tesla yang menempatkan dananya sebesar US$1,5 miliar di Bitcoin pada bulan lalu serta Paypal yang mendukung fasilitasi transaksi aset kripto tersebut.
“Masa depan Bitcoin memang penuh ketidakpastian. Tetapi, berbagai pengembangan di jangka pendek akan membuktikan bahwa Bitcoin akan diterima di arus utama sektor jasa keuangan,” jelas Citi melalui memo tersebut.
Memo Citigroup tersebut dipandang penting karena semakin memperlihatkan sikap institusi jasa keuangan terhadap raja aset kripto itu. Sebab, beberapa bank selama ini memang kerap memalingkan mata dari aset kripto dengan dalih bahwa aset tersebut tak punya nilai intrinsik dan harganya dibangun berdasarkan hype semata.
Sementara itu, Goldman Sachs mengatakan akan memulai kembali seksi perdagangan Bitcoin miliknya. Perusahaan investment bank itu juga menyebut akan mulai menawarkan Bitcoin berjangka dan instrumen lindung nilai derivatif (Non-Deliverable Forward) mulai pekan depan.
Setelah kabar tersebut, harga Bitcoin langsung melesat ke US$50.244 per keping pada Selasa (2/3) sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Harga Bitcoin Diramal Naik ke Rp700 Juta Minimal Tiga Tahun Lagi
Chief Investment Officer ExoAlpha David Lifchitz mengatakan bahwa hingga saat ini masih terlalu dini untuk menilai, apakah harga Bitcoin akan melanjutkan tren bullish di bulan Maret. Sebab, tren menunjukkan bahwa Maret justru menjadi bulan yang bearish bagi aset kripto tersebut.
“Musim pembayaran pajak di AS bisa memberikan tekanan bearish ke harga Bitcoin pada Maret. Koreksi harga sebesar 20% pada pekan lalu bisa menjadi sinyal tersebut,” tutur dia.
Meski demikian, menurutnya harga Bitcoin masih dalam tren yang meningkat sejak Oktober. “Namun, yang masih belum diketahui adalah sikap para trader Bitcoin yang kerap berstrategi investasi jangka pendek.”
Baca juga: Harga Ethereum Naik dan Cetak Rekor Singkat Senin Ini
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Cointelegraph, CNBC
Bagikan artikel ini