Pengertian Break Even Point adalah "titik impas", di mana angka pengeluaran sebanding dengan pendapatannya. Seperti apa penjelasan detailnya?
Pengertian Break Even Point adalah suatu titik di mana tingkat "pengorbanan" yang dilakukan individu atau kelompok terbilang imbang dengan "keuntungan" yang didapatkan dari pergorbanan tersebut. Dengan kata lain, di titik ini, sang individu atau kelompok tersebut tidak menerima untung atau rugi.
Dalam bahasa Indonesia, istilah ini lebih sering disebut dengan titik impas. Di masyarakat pada umumnya, Break Even Point atau titik impas lebih dikenal dengan sebutan "balik modal", yakni kondisi di mana pendapatan yang didapat sudah mencapai titik modal yang dikeluarkan. Walau sebenarnya balik modal ada istilahnya sendiri dalam ilmu akuntansi, yakni Return of Investment (ROI).
Baca Juga: Return of Investment (ROI)
Istilah Break Even Point kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi, misalnya bisnis atau investasi.
Bagi pelaku bisnis, Break Even Point adalah titik di mana seluruh biaya pengeluaran bisnisnya (cost) setara dengan pendapatan (gain) yang didapatkan. Dalam hal ini, pelaku bisnis menghitung seluruh beban yang ia keluarkan, termasuk beban pajak dan bunga, untuk kemudian diperbandingkan dengan pendapatan yang diterima. Jika nilai keduanya seimbang, maka sang pelaku bisnis artinya sudah menemui "titik impas".
Sementara itu, bagi kegiatan investasi, titik Break Even Point adalah kondisi di mana return yang didapatkan sebanding dengan modal yang telah digelontorkan.
Menganalisis angka Break Even Point tak sekadar untuk mencari titik impas sebuah bisnis dan investasi. Berikut keuntungan-keuntungan lain yang bakal didapatkan individu ketika menghitung Break Even Point:
Terkadang dalam mengelola bisnis, ada saja pengeluaran tak terduga yang menjadi biaya tetap (fixed cost) setiap bulan. Tetapi, kadang komponen biaya tersebut terbilang kecil sehingga kerap luput dari perhitungan individu.
Hanya saja, pengeluaran berjumlah mini itu lambat laun akan membengkak jika diakumulasi dalam waktu yang cukup panjang. Oleh karenanya, individu perlu memasukkan komponen biaya ini jika ia ingin tahu "titik impas" dari kegiatan ekonomi yang dilakukannya.
Emosi ada di setiap diri manusia, termasuk ketika seseorang mengambil keputusan terbaik untuk bisnis yang dijalaninya. Sayangnya, keputusan yang diambil berdasarkan emosi adalah hal subjektif. Dengan kata lain, keputusan tersebut bisa saja berbuah manis atau justru berbuah pahit.
Dengan demikian, seseorang perlu melakukan analisis Break Even Point untuk mengetahui apakah keputusannya tersebut benar-benar berdampak baik atau buruk bagi kegiatan ekonomi yang dilakukannya.
Dengan angka Break Even Point, seseorang dapat menentukan jumlah target "untung" minimum yang diperlukan agar mencapai titik impas. Sehingga, sang individu dapat fokus mencapai target tersebut agar tidak didera kerugian.
Dalam dunia bisnis, menggaet pendanaan eksternal adalah hal krusial bagi pelaku usaha untuk memperlebar sayap bisnisnya. Namun, tak semua pihak tentu mau menanamkan modalnya di usaha tersebut. Mereka membutuhkan suatu dokumentasi yang sekiranya dapat memberikan cerminan prospek usaha tersebut di masa depan.
Nah, dalam hal ini, pelaku bisnis bisa menyodorkan hasil analisis Break Even Point tersebut untuk menggaet investor.
Dalam menjual barang dan jasa, seseorang harus memberikan harga di atas biaya produksi namun yang masih relevan dengan sasaran pasar bisnisnya. Analisis Break Even Point dapat membantu manajemen untuk menentukan berapa harga yang pas untuk menjual barang/jasa yang dijual.
Baca Juga: Rasio Utang Terhadap Ekuitas
Misalkan Sobat Cuan memiliki bisnis penjualan produk dengan harga jual Rp50.000 per unit. Sementara itu, kamu juga menggelontorkan rincian produksi per unit adalah Rp30.000 dan biaya tetap bulanan seperti sewa toko, honor pekerja, dan utilitas sebesar Rp20.000.
Dalam hal ini, Break Even Point dapat dihitung dengan rumus berikut:
Break Even point = Biaya Tetap ÷ (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)
Break Even point = Rp20.000 ÷ (Rp 50.000-Rp 30.000)
Break Even point = 1.000 unit
Dalam contoh ini, kamu perlu menjual minimal 1.000 unit produk untuk mencapai titik impas, di mana pendapatan yang diterima dari penjualan produk sama dengan total biaya.
Misalkan kamu menjalankan bisnis jasa dengan harga jual Rp200.000 per layanan.
Biaya variabel per layanan adalah Rp80.000, dan biaya tetap bulanan sebesar Rp100.000. Dalam hal ini, break even point dapat dihitung dengan rumus berikut:
Break Even Point = Biaya Tetap ÷ (Harga Jual per Layanan - Biaya Variabel per Layanan)
Break Even point = Rp 100.000 ÷ (Rp 200.000 - Rp 80.000)
Break Even point = 1.250 layanan
Dalam contoh ini, kamu perlu memberikan minimal 1.250 layanan untuk mencapai titik impas, di mana pendapatan dari penjualan layanan sama dengan total biaya.
Dalam berinvestasi, investor tentu ingin mencari keuntungan. Nilai keuntungan ini baru akan didapat ketika nilai saham sudah melewati angka break even point atau titik impas.
Hanya saja, angka break even point dalam investasi saham tidak hanya sekadar bernilai sama dengan harga beli. Ada nilai-nilai yang perlu ikut masuk hitungan, seperti biaya pajak dan broker. Sehingga, formulasi Break Even Point di Investasi Saham adalah:
Break Even Point = Harga Beli + Biaya Transaksi + Biaya Lainnya
Sebagai contoh, misalnya kamu membeli 100 saham Perusahaan X dengan harga Rp1.000 per saham.
Kamu juga menghitung biaya transaksi, seperti biaya broker dan pajak, sebesar Rp500. Jadi, total biaya investasi Sobat Cuan adalah (100 x Rp1.000) + Rp500 = Rp100.500. Agar mencapai titik impas, harga saham perusahaan X harus naik sebesar Rp0,50 per saham.
Sehingga, jika harga per saham mencapai Rp1.000,50, maka kamu mencapai titik impas. Setiap kenaikan harga di atas itu akan menjadi profit investasi sahammu.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang juga patut dicatat. Break Even Point bukan mengindikasikan bahwa investasi saham harus dijual segera setelah mencapai titik impas. Investor harus mempertimbangkan faktor lain seperti prospek pertumbuhan perusahaan, analisis fundamental dan teknikal, serta kondisi pasar secara keseluruhan sebelum membuat keputusan penjualan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini