Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Analisis Rasio Keuangan
shareIcon

Analisis Rasio Keuangan

0  dilihat·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan adalah analisis berdasarkan kinerja keuangan perusahaan. Namun, apa pentingnya hal ini bagi investor dan perusahaan?

Apa Itu Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan adalah metode kuantitatif untuk menggali kondisi kesehatan keuangan sebuah perusahaan, mulai dari nilai likuiditasnya, efisiensi operasionalnya, hingga profitabilitas yang bisa dihasilkan oleh satu perusahaan. Makanya, tak heran jika analisis rasio keuangan adalah fondasi utama analisis fundamental saham.

Dalam analisis rasio keuangan, berbagai rasio dihitung dengan membandingkan berbagai komponen laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Rasio-rasio ini memberikan informasi penting tentang berbagai aspek keuangan perusahaan, yang sekaligus mencerminkan tingkat kesehatan keuangan perusahaan.

Baca Juga: Laporan Posisi Keuangan

Apa Fungsi Analisis Rasio Keuangan?

Analisis rasio keuangan adalah dokumen esensial yang memiliki beragam fungsi, baik bagi perusahaan maupun investor yang ingin menanamkan modalnya. Lantas, apa saja fungsi-fungsi tersebut?

1. Mengevaluasi Kinerja

Analisis rasio keuangan membantu dalam mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan.

Dengan menganalisis rasio keuangan yang relevan, Sobat Cuan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejauh mana perusahaan berhasil mengelola aset, memperoleh laba, mengatur kewajiban, dan memanfaatkan modalnya.

2. Mengidentifikasi Kelemahan

Dengan menggunakan analisis rasio keuangan, Sobat Cuan dapat mengidentifikasi kelemahan atau masalah yang terjadi di dalam pengelola keuangan perusahaan.

Misalnya, rasio likuiditas yang rendah dapat mengindikasikan masalah likuiditas, sedangkan rasio profitabilitas rendah dapat menunjukkan permasalahan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Informasi ini memungkinkan manajemen dan investor untuk mengambil tindakan yang tepat guna mencari cara dalam memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.

3. Membandingkan dengan Perusahaan Rival

Analisis ini memungkinkan Sobat Cuan untuk bisa membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.

Dengan melakukan perbandingan ini, kamu dapat menilai sejauh mana kinerja perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Siapa yang lebih unggul dan yang kalah. Mengetahui hal ini dapat menjadi dasar untukmu sebelum memilih saham perusahaan andalanmu.

4. Untuk Mengambil Keputusan

Analisis rasio keuangan adalah dokumen yang bisa membantu dalam menberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik bisnis, investor, dan kreditur, dalam mengambil keputusan terkait dengan perusahaan.

Misalnya, hasil analisis dapat membantu investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi dalam perusahaan atau tidak. Sementara bagi manajemen, analisis rasio keuangan membantu dalam pengambilan keputusan strategis, alokasi sumber daya, dan perencanaan keuangan.

5. Indikator Kesehatan Keuangan

Hasil analisis dapat menjadi indikator kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dengan memantau rasio keuangan secara teratur, Sobat Cuan dapat mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin mengisyaratkan risiko atau peluang bagi perusahaan.

Hal ini memungkinkan manajemen perusahhaan untuk mengambil tindakan pencegahan atau pengaturan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

5 Jenis Rasio Keuangan

Agar lebih dapat memahami analisis rasio keuangan, mari mengenal jenis-jenisnya berikut ini.

1. Rasio Likuiditas

Rasio keuangan ini digunakan untuk mengukur apakah sebuah perusahan mampu memenuhi kewajiban finansialnya dalam waktu singkat (likuiditas). Adapun beberapa contoh rasio likuiditas terdiri dari:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang sangat likuid, atau dapat segera diubah menjadi kas.

Cara Hitung Rasio Lancar

Rasio Lancar = (Aktiva Lancar/Hutang Lancar) x 100%

Jika hasilnya menunjukkan angka 100% atau lebih, maka rasio lancarnya terbilang sehat.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini adalah ukuran lebih konservatif dari likuiditas. Rasio cepat mengabaikan jumlah persediaan dari aset lancar dalam perhitungannya, karena persediaan tidak dapat dengan cepat diubah menjadi kas jika dibutuhkan. Sehingga, komponen rasio ini hanya berisikan akun-akun aset yang lebih terbatas dibanding rasio lancar.

Cara Hitung Rasio Cepat

Rasio Cepat = Kas + Efek + Piutang / hutang Lancar x 100%

Jika hasilnya menunjukkan mendekati 100% atau lebih, maka rasio lancarnya sehat.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini digunakan untuk menghitung tingkat pengelolaan sumber dana dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka panjang. Adapun jenis-jenis rasio ini terdiri dari:

a. Rasio Utang (Debt Ratio)

Rasio ini menunjukkan sejauh mana suatu perusahaan didanai oleh utang. Semakin kecil rasionya, maka semakin aman.

b. Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt-to-Equity Ratio)

Rasio ini mengukur proporsi antara dana yang diberikan oleh kreditur dan dana yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Biasanya, perusahaan akan mencoba untuk menahan nilai utang kredit agar tidak melebih modal. Semakin kecil porsi utang terhadap modal, maka semakin sehat.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk menghitung apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba. Beberapa jenis rasio ini adalah:

a. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (Net Profit Margin)

Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap rupiah hasil penjualan.

Cara Hitung Laba Bersih Terhadap Penjualan

Laba Bersih Terhadap Penjualan = (Laba Bersih Setelah Pajak)/(Penjualan Netto) x 100%

b. Rasio Pengembalian atas Investasi (Return on Investment, ROI)

Rasio ini mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh investasi perusahaan.

Cara Hitung ROI

ROI: Laba Bersih Setelah Pajak/Jumlah Aktiva x 100%

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk menghitung seberapa efektifnya perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Beberapa jenis rasio analisis keuangan ini mencakup.

a. Rasio Perputaran Piutang (Accounts Receivable Turnover)

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengumpulkan pembayaran dari piutang yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya, maka semakin baik efisiensi perputaran piutang perusahaan.

Cara Hitung Rasio Perputaran Piutang

Perputaran Piutang = Penjualan/Piutang Rata-rata x 100%

b. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola persediaan. Semakin tinggi rasionya, semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan persediaannya.

Cara Hitung Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan = Penjualan / Persediaan x 100%

Baca Juga: Neraca Keuangan

Cara Melakukan Analisis Rasio Keuangan untuk Investor

Sebagai seorang investor, melakukan analisis rasio keuangan dapat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

1. Kumpulkan Laporan Keuangan

Dapatkan laporan keuangan perusahaan yang menarik perhatianmu untuk dianalisis. Setelahnya, kamu bisa melihat laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas si perusahaan.

Pastikan laporan tersebut merupakan laporan keuangan yang terverifikasi dan disusun secara profesional.

2. Pilih Rasio yang Relevan

Pilihlah rasio keuangan yang paling relevan dengan tujuan investasi dan industri perusahaan yang sedang dianalisis.

3. Hitung Rasio Keuangan

Gunakan data yang terdapat dalam laporan keuangan untuk menghitung rasio keuangan yang dipilih. Pastikan Sobat Cuan menggunakan angka yang konsisten dan akurat untuk perhitungan rasio.

4. Bandingkan dengan Tren Historis

Perhatikan apakah rasio tersebut meningkat, menurun, atau tetap stabil dari waktu ke waktu. Hal ini dapat memberikan wawasan tentang kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

5. Bandingkan dengan Perusahaan Sejenis

Lakukan perbandingan rasio keuangan perusahaan yang dianalisis dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Perhatikan apakah rasio perusahaan tersebut berada di atas atau di bawah rata-rata industri.

6. Interpretasikan Hasil Analisis

Setelah mengumpulkan dan menghitung rasio keuangan, interpretasikan hasilnya. Cari indikator positif seperti pertumbuhan laba yang stabil, rasio likuiditas yang sehat, dan pengembalian yang kompetitif.

7. Gunakan Data Tambahan

Analisis rasio keuangan tidak boleh menjadi satu-satunya faktor dalam pengambilan keputusan investasi. Gunakan data dan informasi tambahan, seperti berita industri, tren pasar atau berkonsultasi dengan ahli keuangan untuk mendapatkan pendapat kedua.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Bretton Woods Agreement

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1