Kamu tentunya ingin menjadi seseorang yang sukses investasi. Nah, ada banyak cara sukses investasi, salah satunya adalah dengan menerapkan metode bernama distressed debt investing.
Metode ini adalah praktik yang sangat umum di kalangan lembaga hedge funds dan banyak institusi investasi lainnya. Lantas apa sih arti distressed debt investing?
Distressed debt investing adalah cara sukses investasi di mana seorang investor secara sengaja membeli surat utang perusahaan yang bermasalah. Biasanya, harga surat utang perusahaan yang bersifat demikian selalu miring. Nantinya, investor bisa mendulang cuan menggunakan strategi tersebut jika kondisi perusahaan membaik.
Biasanya, investor akan lebih memilih saham sebuah perusahaan ketimbang surat utangnya. Namun investor saham akan kehilangan seluruh nilai kepemilikannya jika perusahaan tersebut menjadi benar-benar bangkrut.
Sementara itu, investor yang membeli surat utang memang tidak akan menghasilkan imbal hasil yang besar ketimbang membeli saham. Tetapi, jika perusahaan tersebut bangkrut dan memutuskan untuk restrukturisasi kreditnya, investor surat utang bisa saja menjadi pemilik dari perusahaan yang bermasalah itu.
Garis besarnya, distressed debt investing adalah cara sukses investasi saat seorang investor berspekulasi dengan membeli utang sebuah perusahaan, bukan sahamnya.
Baca juga: Debt Snowball; Metode Ampuh Cepat Terbebas dari Utang!
Tidak ada aturan ketat ihwal kapan sebuah utang dapat dikategorikan sebagai tertekan (distressed). Tetapi, secara umum, utang tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan terhadap nilai parinya.
Sebagai contoh, kamu mungkin dapat membeli obligasi Rp500 per lembar dengan hanya Rp200. Dalam hal ini, diskon terjadi karena penerbit obligasi punya risiko gagal bayar.
Investor memang bisa merugi jika perusahaan bangkrut. Tetapi, jika investor yakin perusahaan tersebut akan berkinerja mumpuni, maka mereka dapat melihat nilai utangnya naik secara dramatis.
Entitas seperti lembaga hedge funds yang membeli obligasi perusahaan bermasalah dalam skala besar akan bernegosiasi agar mereka memperoleh kendali di dalam perusahaan yang dimaksud. Kemudian, utang milik sang investor tersebut akan memperoleh status prioritas untuk dibayar duluan oleh perusahaan ketika bangkrut.
Saat sebuah perusahaan menyatakan bangkrut atau pailit, pengadilan biasanya akan menetapkan urutan skala prioritas para kreditor yang memiliki uang. Mereka yang terlibat dalam distressed debt sebuah perusahaan biasanya berada di prioritas utama untuk dibayar. Bahkan, lebih utama dibandingkan pemegang saham dan karyawan.
Terkadang, hasil dari kondisi ini dapat menjadikan investor mengambil alih kepemilikan perusahaan. Saat ini terjadi, investor bisa membuat keberuntungan jika mereka berhasil memutarbalikkan nasib perusahaan.
Baca juga: Growth Investing vs Value Investing, Dahulukan yang Mana?
Setiap kali investor membeli utang, seperti dalam bentuk obligasi pemerintah atau korporasi, mereka pasti akan menghadapi risiko gagal bayar. Itulah sebabnya sebagian besar investor didorong untuk mempelajari kelayakan kredit peminjam dalam menentukan kemungkinan satu perusahaan membayar kembali utang-utang mereka.
Begitu pun dengan distressed debt investing. Investor mungkin nantinya tidak akan mendapat apa-apa jika perusahaan sudah bangkrut.
Investor yang terlibat dalam distressed debt investing, terutama hedge fund, biasanya sudah melakukan analisis resiko yang sangat kuat dengan menggunakan model finansial canggih dan skenario pengujian yang mumpuni.
Selain itu, mereka seringkali sangat terampil dalam mengatur risiko dengan mendiversifikasikan asetnya. Bahkan, jika memungkinkan, mereka bisa bermitra dengan perusahaan lain, sehingga mereka tidak terkena dampak berlebihan jika salah satu investasi gagal.
Namun, lain perusahaan hedge fund, lain pula juga dengan keinginan masyarakat. Secara umum, rata-rata orang tidak akan dan tidak mau terlibat dalam distressed debt investing. Sebab, mereka tentu akan lebih memilih berinvestasi pada saham atau obligasi standar yang sederhana dan jauh dari risiko.
Tetapi, dalam rangka menjajal keberuntunganmu dalam sukses investasi, kamu bisa mengakses pasar ini jika kamu cukup berani mengambil risiko. Siapa tahu hal ini akan membawamu menuju sukses investasi dan kemerdekaan finansial.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: The Balance
Bagikan artikel ini