Apa sih strategi investasi Bitcoin yang bisa bikin tajir? Sobat Cuan, jalan untuk tajir melalui Bitcoin adalah jalan yang dapat dilalui siapa pun. Sejak peristiwa bersejarah dan berdarah pada 12 Maret 2020 ketika harga Bitcoin turun 50% dalam 1 hari, harganya kini selalu dalam tren naik yang konstan.
Bahkan pada April 2021 ini, pergerakan harga Bitcoin bak rollercoaster. Dari mulai meroket ke level tertinggi sepanjang masa di sekitar US$64.000, hingga melorot tajam ke area kisaran US$47.000 per keping. Namun, kamu perlu lihat ‘gambar besar’ dari pergerakan harganya.
Bitcoin naik dari sekitar US$3.800 menjadi US$64.000 hanya dalam waktu sekitar 1 tahun, dan berada dalam bull run bersejarah. Banyak orang menghasilkan cuan dalam Bitcoin, dan kamu pun pasti penasaran bagaimana caranya untuk bisa ikutan tajir.
Tapi apa artinya menghasilkan keuntungan dalam Bitcoin? Sebagian besar orang berpikir bahwa keuntungan berarti menghasilkan lebih banyak dolar AS atau mata uang fiat lain. Namun, hal itu tidaklah pas. Menghasilkan untung dalam Bitcoin adalah ketika jumlah total satoshi (jumlah BTC yang kamu miliki) ikutan naik.
Pada akhirnya, ketika mata uang fiat mati, satu-satunya hal yang kamu miliki adalah Bitcoin. Saat menghitung keuntungan, kamu perlu menggunakan unit akun yang benar. Bitcoin adalah unit akun yang lebih unggul, bukan dolar AS yang sedang mengalami tren turun.
Baca juga: Bitcoin Amblas Bukan Kiamat! Ini Prediksi Harga Bitcoin Naik Selanjutnya!
Sekarang setelah mengevaluasi kekayaan dalam istilah BTC, strategi investasi Bitcoin apa yang sebaiknya kita lakukan agar bisa kaya? Apakah memperdagangkan Bitcoin? Memperdagangkan aset kripto lainnya? Mencoba mengatur waktu pasar, membeli rendah dan menjual tinggi? Jawaban atas semua pertanyaan itu adalah bukan.
Cara termudah untuk menghasilkan keuntungan dalam Bitcoin adalah dengan membeli dan HODL alias menahan kepemilikannya. Itu dia. Tidak ada yang rumit. Tidak perlu waktu lama, dan kamu bahkan tidak perlu memikirkannya.
Hal yang indah tentang Bitcoin adalah ia tidak berinvestasi, melainkan menabung. Ketika kamu berinvestasi, kamu mengambil uang yang kamu peroleh dari pekerjaan harian kamu dan menginvestasikannya dalam aset seperti saham dan real estat. Harapannya, kamu dapat menghasilkan keuntungan di masa depan dengan menjualnya.
Kamu harus menggunakan uang dan membeli aset dengannya, dan investasi kamu bisa menjadi buruk. Menabung berarti mengambil uang yang kamu peroleh dan menyimpannya. Tidak mengambil Bitcoin kamu dan berinvestasi ke aset lain dengan harapan mendapatkan keuntungan. Tetapi hanya membiarkannya diam di sana dan tidak melakukan apa-apa.
Menabung dalam Bitcoin adalah cara terbaik untuk meningkatkan daya beli kamu. Alasannya adalah pasokan terbatas sebesar 21 juta BTC yang ditambah dengan meningkatnya adopsi pengguna. Yang harus kamu lakukan hanyalah ‘duduk’ di atas Bitcoin. Kamu sama sekali tidak perlu menggunakan Bitcoin kamu untuk mengambil risiko.
Baca juga: Ampun Bang Jago! Ini 7 Aset Kripto Yang Berani Nantang Dominasi Bitcoin!
Bitcoin bukanlah gelembung raksasa yang ditakdirkan untuk pecah menjadi US$0. Itu hanya sesuatu yang dikatakan para pembenci ketika mencoba mendiskreditkan Bitcoin. Setelah memahami cara kerja protokol Bitcoin, kamu akan sadar bahwa hanya ada sedikit, atau bahkan tidak ada risiko dalam menggunakannya sebagai sarana menabung.
Fluktuasi harga hanyalah respons dari pelaku pasar dan tidak ada hubungannya dengan bagaimana Bitcoin diatur. Harga Bitcoin padahal sedang mengalami lonjakan tinggi dan siklus pelemahan kecil, yang sebenarnya sedang dalam perjalanan menuju tak terbatas.
Siapa pun yang membeli atau menggunakan model menabung dengan strategi dollar cost averaging dengan Bitcoin, akan mendapat untung. Sampai nantinya kamu di titik di mana setiap kali kamu menumpuk lebih banyak Bitcoin, kamu mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa. Terlepas dari harga Bitcoin saat ini.
Seperti kita tahu, saat ini banyak investor institusi atau perusahaan yang ramai-ramai memborong Bitcoin. Dari mulai MicroStrategy hingga Tesla yang memborong Bitcoin senilai US$1,5 miliar atau setara Rp21 triliun. Nah, berikut alasan strategi investasi Bitcoin para investor institusi.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menegaskan bahwa kita dapat memprediksi suku bunga mendekati nol di masa mendatang. Hal ini secara negatif mempengaruhi portofolio pendapatan tetap investor dalam obligasi dan treasury, dan menciptakan ruang untuk alokasi ke dalam investasi alternatif.
Baca juga: Lagi Rame Prediksi Aset Kripto Bakal Bubble, Benarkah?
The Fed menargetkan tingkat inflasi rata-rata 2%. Nah, investor yang menggunakan uang tunai atau instrumen berimbal hasil rendah semakin khawatir tentang devaluasi moneter. Apakah ini menjadi alasan yang tepat untuk menyimpan kekayaan di aset lain?
Ketegangan politik antara AS dan China meningkat, dan status mata uang cadangan dolar AS semakin dipertanyakan. Hal ini membuat memegang portofolio yang sebagian besar berdenominasi dolar AS menimbulkan risiko yang melekat pada investor jangka panjang.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini