Facebook mengeluarkan laporan corporate earnings pada 29 April 2020. Pada laporan tersebut disebutkan pendapatan facebook untuk kuartal pertama 2020 lebih kecil dari yang diharapkan.
Namun, meski pendapatan facebook berupa corporate earnings lebih kecil dari yang diharapkan, tercatat ada peningkatan metrik utama lain yaitu user-base growth, dan average revenue per user.
Meski pendapatan facebook dalam bentuk earnings dan revenue turun, peningkatan MAU, ARPU, dan EPS menunjukkan bahwa inti dari bisnis facebook masih kuat bahkan di tengah gangguan karena pandemi COVID-19.
Para investor tampaknya masih percaya pada facebook dan harga saham facebook meningkat 10% pada saat tulisan ini dibuat. Harga EPS facebook pada kuartal pertama 2020 ini adalah USD2.04, lebih tinggi dari 2019 yang hanya sejumlah USD1.69.
Baca juga: Belum Ketinggalan Zaman, Milenial Bisa Cuan dari Facebook dengan 7 Cara Ini
Untuk perusahaan media sosial seperti facebook, Monthly Active Users (MAU) dan Average Revenue Per User (ARPU) adalah metrik utama yang menentukan pendapatan facebook.
Ini karena untuk para investor dan pengiklan, saat mereka ingin menanamkan modal atau memasang iklan di facebook, mereka akan memandang dua metrik utama tersebut.
Artinya semakin besar angka MAU dan ARPU, semakin besar corporate earnings yang facebook dapatkan. Pendapatan facebook dari saham yang terjual dan iklan yang terpasang akan semakin besar.
MAU adalah indikator kunci untuk melacak angka pengguna individual unik yang mengunjungi situs facebook dalam periode satu bulan. Facebook telah mengalami peningkatan MAU yang stabil selama kurun waktu empat tahun terakhir.
Analis mencatat terjadi peningkatan MAU facebook Year over Year (YoY) sebesar 7.7% pada kuartal pertama 2020 ini.
Tak kalah penting dengan Monthly Active Users (MAU), pendapatan facebook dapat diperoleh dari para penggunanya, corporate earnings ini ditentukan oleh average revenue per user alias ARPU.
Analis mencatat bahwa terjadi peningkatan ARPU facebook sebanyak 7.4% Year over Year (YoY) pada kuartal pertama 2020 ini.
Baca juga: Ikuti Jejak Amazon dan Facebook, Tahun 2020 Google Luncurkan Google Play
Facebook sempat dihujat karena berbagai perkara terkait privasi. Lantaran berbagai tuntutan hukum yang menghantui perusahaan milik Mark Zuckerberg ini, pendapatan facebook pada tahun 2019 silam masih saja tinggi.
Nilai saham raksasa media sosial ini melonjak tinggi di pasar pada tahun 2019 silam.
Namun, pada 2020 ini terjadi penurunan pendapatan facebook dalam bentuk revenue karena adanya pandemi COVID-19.
Untuk kuartal pertama 2020, EPS facebook memang mengalami peningkatan menjadi USD2.04. Ini adalah peningkatan YoY 20.7% jika dibandingkan dengan penurunan 2.9% pada tahun sebelumnya.
Seperti banyak perusahaan lainnya, rerata pendapatan facebook (revenue dan profit) mengalami penurunan besar dari tahun ke tahun (Year over Year).
Misalnya pada kuartal pertama 2017, pendapatan facebook melonjak 39.2%, angka ini melonjak lagi pada kuartal pertama 2018 sebesar 49.3%.
Namun, pendapatan facebook ini menurun tajam menjadi 21.0% pada kuartal ketiga 2019, bahkan menurun makin tajam sebesar 14.5% pada kuartal keempat 2019.
Analis mencatat pendapatan facebook dalam bentuk revenue Year over Year (YoY) ini bahkan hanya mencapai angka 16.0% atau sebanyak USD17.5 M pada kuartal pertama 2020.
Baca juga: Memperkenalkan Bitcoin, Mata Uang Elektronik sebagai Investasi Alternatif
Sebagaimana diketahui, facebook bukan hanya sebuah situs jejaring pertemanan atau media sosial yang dapat dikunjungi di laman facebook dot com. Perusahaan ini juga dapat disebut sebagai salah satu raksasa internet karena luasnya cakupan layanan yang mereka sediakan.
Selain facebook dot com yang memiliki 2.99 miliar pengguna aktif, ada banyak produk facebook lainnya. Di antaranya seperti Instagram, WhatsApp, facebook messenger, hingga piranti keras (hardware) seperti Oculus, sebuah headset virtual reality dan piranti portal video-chatting.
Pendapatan facebook dapat dikatakan cukup besar dari produk-produk tersebut. Salah satunya dari penjualan Oculus yang laku keras dan sold out dari laman facebook dan retailer seperti Best Buy.
Pendapatan facebook dari penjualan Oculus dan produk layanan lainnya telah meningkat 80% dibandingkan tahun lalu. Corporate earnings facebook dari produk lain ini mencapai angka USD297 juta untuk kuartal pertama 2020.
Mark Zuckerberg selaku pemilik facebook mengarisbawahi bahwa Monthly Active Users (MAU) facebook dewasa ini meningkat hingga 800 juta pengguna aktif. Para pengguna ini aktif menggunakan fitur live streaming baik di situs facebook dot com atau di aplikasi Instagram.
“Karena tidak ada yang merencanakan acara fisik saat ini, live streaming telah menjadi tempat utama bagi banyak acara,” kata Zuckerberg dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
Meski pendapatan facebook dalam bentuk revenue menurun pada kuartal pertama 2020 ini, namun peningkatan MAU, ARPU, dan EPS tampaknya masih akan menjamin keamanan corporate earnings perusahaan yang bermarkas di Silicon Valley ini.
Facebook, tampaknya akan masih digdaya sebagai salah satu raksasa internet hingga beberapa tahun ke depan.
Sumber: Investopedia
Kaum Milenial, Berapa Banyak Investasi yang Mesti Kamu Punya?
Di Tengah Perang Dingin Teknologi AS-Tiongkok, 5G Huawei Optimis Akan Meledak di Pasar
Wah! Ternyata Selain Jagoan Konten, Ini 3 Pekerjaan yang Akan ‘Laku’ di Masa Depan!
Jualan Drone, Frank Wang Berhasil Raup Keuntungan Hingga Rp27 Triliun
Bagikan artikel ini