JP Morgan adalah salah satu bank yang didapuk sebagai bank terbesar di AS. Lantas, seperti apa kiprahnya di dunia finansial?
JP Morgan Chase & Co adalah perusahaan jasa finansial terbesar di Amerika Serikat. Bahkan, pegiat jasa keuangan juga mendapuk JP Morgan Chase & Co sebagai salah satu dari anggota "big four" alias empat bank terbesar AS bersama Bank of America, Citigroup, dan Wells Fargo.
Saat ini, perusahaan yang merupakan hasil merger lebih dari 1.200 institusi keuangan tersebut dinobatkan sebagai institusi keuangan terbesar ketujuh di dunia. Kemudian, dilansir dari laman resminya, perusahaan ini telah beroperasi di lebih dari 100 negara di seluruh dunia dengan jumlah pegawai lebih dari 240.000 pekerja.
Estimasi aset milik JPMorgan Chase & Co mencapai US$3,67 triliun. Jumlah tersebut menempatkannya sebagai salah satu institusi keuangan dengan aset terbesar di dunia.
Baca Juga: Mengulik prospek saham Apple Sebagai Salah Satu Market Leader Smartphone Di Dunia
Sebagai sebuah perusahaan, JP Morgan Chase & Co sejatinya terbentuk pada 1996, yakni ketika tiga bank terbesar AS saat itu Chase Manhattan Bank, JPMorgan & Co, dan Bank One berkonsolidasi untuk membentuk satu megabank bernama JP Morgan Chase & Co.
Kendati demikian, sepak terjang masing-masing perusahaan tersebut sejatinya berakar sejak berabad-abad lalu. Pasalnya, Chase Manhattan Bank ternyata berdiri sejak 1799. Sementara itu, JPMorgan & Co sendiri didirikan oleh bankir terkenal John Pierpont Morgan pada tahun 1871.
Kedua institusi besar tersebut, yakni JP Morgan & Co dan Chase Manhattan Company, resmi melebur jadi satu institusi keuangan pada tahun 2000. Setelah peleburan terjadi, JP Morgan Chase & Co dipimpin oleh 12 pimpinan, delapan di antaranya menjabat sebagai CEO dan co-CEO.
Sepanjang kiprahnya, baik JP Morgan & Co maupun Chase Manhattan Company masing-masing telah menorehkan prestasinya di jagat industri keuangan.
Pada 1895, misalnya, JP Morgan & Co menyediakan penjaminan emas senilai US$62 juta bagi pemerintah AS agar bisa menerbitkan obligasi pemerintah.
Sementara itu, Chase Manhattan Bank juga sempat memantapkan diri sebagai penguasa pasar pinjaman sindikasi, treasury, kartu kredit, hingga jasa sekuritas pada era 1970an dan 1980an, yakni ketika perusahaan dipimpin oleh sang mantan CEO David Rockefeller.
Secara garis besar, institusi keuangan ini beroperasi pada lingkup usaha perbankan dan nonperbankan. Adapun operasional perbankan bank ini terbagi atas empat segmen besar, yakni:
Melalui segmen ini, JP Morgan Chase & Co memberikan layanan manajemen aset dan kekayaan bagi klien individu maupun institusi.
Adapun prestasi yang ditorehkannya meliputi penerbitan reksa dana pasar uang pertama di dunia pada 1987 silam. Di samping itu, segmen ini pun menjadi peolpor produk dana amanah pertama yang diluncurkan pada 1873.
Segmen ini merujuk pada penyediaan solusi keuangan yang bisa membantu korporasi, investor real estat, dan pemilik bisnis untuk mencapai tujuan finansialnya. Adapun salah satu produk yang ditawarkan segmen ini adalah pembiayaan korporasi.
Segmen ini mencakup jasa keuangan tradisional yang menyasar target pasar individu, keluarga, dan bisnis skala kecil.
Melalui segmen ini, nasabah bisa meminjam dana, menabung ke dalam produk-produk simpanan, mengajukan kartu kredit, hingga mengajukan kredit pemilikan rumah.
Segmen ini menyediakan jasa seperti investment banking, pembayaran dalam jumlah grosir, dan markets trading.
Selain usaha perbankan, institusi keuangan ini juga terjun ke dalam dua segmen non perbankan, yakni fungsi korporasi dan teknologi. Meski berada di lingkup non-perbankan, keduanya masih berkaitan erat dengan industri jasa keuangan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Fungsi, Kepemilikan, dan Sifatnya
Tiap divisi dalam segmen-segmen usaha perbankan dan nonperbankan dalam induk usaha JP Morgan Chase & Co bekerja secara semi independen. Institusi ini juga memiliki ribuan anak usaha yang membuat struktur organisasinya cukup rumit.
Secara garis besar induk usaha JPMorgan Chase & Co memiliki tujuh segmen, tiap segmen memiliki co-CEO yang duduk dalam komite operasional. Komite operasional ini melaporkan langsung kepada Chief Executive Officer Jamie Dimon.
Selain delapan CEO dan co-CEO tersebut, JPMorgan Chase & Co juga memiliki empat pimpinan lain yang tidak merangkap sebagai CEO namun duduk dalam jajaran chairman.
Saat ini, JP Morgan Chae & Co merupakan bank terbesar di Amerika Serikat yang masuk dalam daftar bank sistemik di negara adidaya tersebut. Fortune 500 menobatkan bank ini sebagai korporasi terbesar ke 24 di Amerika Serikat berdasarkan pendapatan.
Dominasi bank tersebut tak terbatas pada pasar AS saja. Bank ini juga mengklaim dirinya sebagai bank investasi terbesar di dunia.
Berkat dominasinya di bisnis jasa keuangan tersebut, Jamie Dimon sang CEO dinobatkan sebagai bankir terkaya di Amerika Serikat saat ini versi Forbes. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$1,3 miliar, sebagian besarnya berasal dari pendapatannya sebagai bankir yang diinvestasikan kembali dalam bentuk saham dan instrumen keuangan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Biaya Provisi di Bank. Apakah Itu?
Kiprahnya yang panjang dan posisinya sebagai salah satu bank terbesar AS tentu membuat Sobat Cuan tergiur untuk mengoleksi sahamnya.
Kamu mungkin berpikir bahwa membeli saham JP Morgan Chase & Co terasa sulit karena sahamnya terdaftar di bursa AS. Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena kamu kini bisa memiliki saham JP Morgan Chase & Co di aplikasi Pluang!
Di Pluang, kamu bisa mendapatkan saham bank top AS tersebut mulai dari 0,01 lembar saja dan hanya tiga kali klik saja. Selain itu, kamu pun berkesempatan meraih dividen dari investasimu di saham tersebut!
Tunggu apalagi? Yuk, miliki saham JP Morgan Chase & Co di Pluang sekarang!
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: JPMorgan, Organimi, Businessinsider
Bagikan artikel ini