Investasi reksadana kini menjelma sebagai salah satu investasi populer di tanah air. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2021, nilai aktiva bersih reksadana di Indonesia sudah mencapai Rp572,2 triliun dengan 441,03 miliar unit penyertaan. Artinya, banyak investor yang menggantungkan harapan ke reksadana untuk mendapatkan manfaat berupa cuan.
Namun, apakah kamu penasaran mengapa reksadana bisa begitu populer? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah karena manfaatnya.
Semua investor, dari mulai investor kelas kakap hingga kelas teri, merasakan dampak positif dari berinvestasi reksadana. Nilai kapitalisasi dari underlying asset reksadana pun kian lama akan berkembang, sehingga banyak yang menjadikannya sebagai instrumen aset jangka panjang.
Selain itu, berinvestasi reksadana juga berdampak baik untuk gaya hidup kamu, lho! Sebab, berinvestasi reksadana mengajarkan kita untuk menabung dan menyisihkan uang secara periodik demi kehidupan yang lebih nyaman di masa depan.
Kalau kamu masih ragu, berikut ada delapan manfaat investasi reksadana yang dijamin tidak akan kamu temui di instrumen investasi lainnya!
Baca juga: Atur Risiko Investasi Melalui Reksadana, Ini 5 Hal Dasar yang Wajib Kamu Pahami!
Investasi reksadana sangat mudah dilakukan, bahkan bagi kamu yang sama sekali punya pengetahuan nol tentang finansial. Mengapa demikian?
Investasi reksadana adalah satu instrumen aset di mana kamu hanya tinggal menyetorkan dana ke manajemen investasi. Kemudian, perusahaan-perusahaan manajemen tersebut akan menempatkan dana kamu ke berbagai instrumen aset seperti saham, obligasi, atau pasar uang.
Hanya saja, kamu tetap perlu hati-hati. Tetap memilih manajemen investasi yang diawasi langsung oleh OJK, ya!
Dewasa ini, berinvestasi reksadana terbilang sangat mudah. Bahkan, semudah kamu berbelanja sesuatu di situs belanja daring. Hal ini mengingat banyaknya platform investasi daring yang bertebaran di luar sana.
Membuka akunnya pun terbilang gampang. Kamu hanya cukup mendaftarkan diri, mencantumkan nomor KTP, dan membuat rekening efek. Setelahnya, kamu tinggal tang-ting-tung memilih reksadana apa yang akan dituju.
Investasi Reksadana bisa bikin kamu mendapatkan eksposur portofolio aset yang sangat luas. Sebagai contoh, misalnya kamu menempatkan dana Rp2 juta di reksadana saham. Nah, uang tersebut nantinya akan disebar oleh manajer investasi kamu ke berbagai saham untuk memitigasi risiko investasi.
Nantinya, setelah kamu mulai memahami reksadana, kamu bisa mengelola risiko investasi dengan diversifikasi jenis reksadana. Contohnya, kamu yang tadinya mengambil produk reksadana saham, kini mulai membagi sebagiannya ke reksadana pasar uang.
Kapan lagi berasa jadi orang kaya punya aset di mana-mana? Yuk, segera investasi reksadana!
Baca juga: Kenali Jenis Reksadana, Mana yang Paling Cocok Buat Kamu?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, reksadana hadir dengan berbagai kategori dan tipe investasi. Seiring portofolio reksadana kamu berkembang, kamu bisa beranjak dari reksadana biasa seperti saham, obligasi, atau pasar uang ke reksadana lebih spesifik seperti reksadana logam mulia.
Reksadana dikenal mematahkan stigma bahwa “investasi hanya bisa dilakukan oleh orang kaya”. Nyatanya, berinvestasi reksadana bisa dimulai dengan angka minimum investasi yang rendah, lho!
Sekarang ini, banyak sekali platform penjualan reksadana yang memasang angka minimum investasi di bawah Rp100 ribu, setara dengan dua gelas kopi yang kamu beli di kedai kopi favoritmu.
Mending mana, ngopi dua gelas atau dapat cuan di masa depan?
Selain mudah dan murah, investasi reksadana juga terkenal punya beban investasi yang rendah.
Di dalam reksadana, terdapat komponen biaya seperti biaya pengelolaan dana investasi. Biaya ini merupakan biaya operasional yang dikeluarkan manajemen investasi untuk mengelola investasi kamu. Angkanya juga terbilang rendah, biasanya berada di rentang 0,5% hingga 2% dari penempatan dana.
Namun, jangan khawatir. Biaya pengelolaan dana investasi ini tidak dibebankan langsung ke investor karena sudah termasuk ke dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana.
Selain itu, terdapat pula komponen biaya lain seperti biaya subscription, atau biaya yang dikenakan saat membeli reksadana pertama kali, serta biaya redemption, yakni biaya yang kamu keluarkan saat menjual atau mencairkan reksadana.
Seperti yang disebut sebelumnya, investasi reksadana terbilang cukup praktis dan gampang karena manajer investasi yang akan mengelola dana kamu. Dengan kata lain, kamu tak perlu ribet-ribet membaca perkembangan berita finansial terkini dan belajar analisis ini-itu untuk memulainya.
Hanya saja, kemudahan tersebut juga tidak boleh menjadi dalih bagi kamu untuk tidak belajar soal finansial dan membaca perkembangan ekonomi terkini. Sebab, ilmu-ilmu itu akan berguna bagi kamu untuk menentukan strategi diversifikasi reksadana ke depan.
Manfaat terakhir ini merangkum semua manfaat investasi reksadana di atas. Investasi reksadana bisa kamu mulai dengan mudah, cairkan dengan gampang, dan diversifikasi dengan praktis.
Nah, sifat yang fleksibel ini bikin reksadana cocok sebagai instrumen investasi yang menunjang segala tujuan investasi kamu.
Baca juga: Kini Menjelma Sebagai Investasi Populer, Simak Sejarah Reksa Dana!
Manfaat di atas tentu bisa kamu maksimalkan kalau kamu juga berhasil mengelola ekspektasi kamu. Makanya, kamu perlu mempelajari produk reksadana terlebih dulu dan cocokkan hal itu dengan profil risiko dan tipe investasi kamu!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: The Balance
Bagikan artikel ini