Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Pertanyaan ini sering kali muncul bagi mereka yang baru memulai memasuki pasar investasi. Simak yuk ulasannya seperti di bawah ini!
Agar dapat sukses dalam berinvestasi, kamu harus terlebih dahulu tahu dan menentukan tujuan keuanganmu.
Ketika kamu berinvestasi, kamu menempatkan danamu saat ini ke dalam sekuritas atau aset berwujud untuk tujuan mendapatkan peningkatan nilai, imbal hasil, atau keduanya di masa depan. Kamu perlu waktu, pengetahuan, dan disiplin untuk berinvestasi.
Selain itu, dalam berinvestasi, kamu tentu harus punya tujuan keuangan. Sebab, apa yang kamu lakukan saat ini akan berdampak terhadap kondisi keuanganmu di masa depan.
Sebagai contoh, misalnya kamu punya tujuan melunasi utang. Makanya, kamu perlu berinvestasi di instrumen di mana imbal hasilnya bisa kamu gunakan untuk melunasi utang plus bunganya. Intinya, tindakan yang kamu lakukan saat ini menentukan apakah kamu bisa mencapai tujuan tersebut atau tidak.
Adapun hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika menetapkan tujuan keuanganmu adalah:
Sebelum memulai investasi, kamu perlu mengetahui toleransi risiko kamu. Dengan begitu, kamu akan memiliki pemahaman mengenai jenis investasi yang cocok untukmu atau mana yang harus dihindari.
Toleransi risiko adalah tingkat risiko yang dapat ditangani oleh seorang investor ketika ada penurunan dalam nilai investasi. Toleransi terhadap risiko ini bervariasi dengan usia, tahap kehidupan, pendapatan, tujuan keuangan, dan tingkat kenyamanan pribadi.
Cara yang paling umum untuk menentukan toleransi risiko adalah dengan mengisi kuesioner. Dan pada umumnya, ada tiga tingkat toleransi risiko untuk profil investor:
Salah satu cara untuk mengelola toleransi risiko adalah dengan melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi berarti berinvestasi di kelas aset yang berbeda (saham, obligasi, kas, dan lainnya) yang bergerak dalam arah yang berbeda pada waktu yang berbeda. Atau dengan kata lain, tidak memiliki korelasi.
Dengan mendiversifikasi portofolio kamu, nilai dari total aset kamu akan terlindungi jika ada kelas aset tertentu yang nilainya turun pada waktu tertentu.
Istilah High Risk High Return sering terdengar dalam dunia investasi. Prinsipnya adalah sebagai berikut:
Berikut adalah jenis-jenis aset mengenai beberapa tipe investasi di Indonesia, dimulai dari aset yang memiliki risiko terendah.
Pilihan investasimu dapat disesuaikan berdasarkan profil risikomu. Seperti yang bisa kita lihat dari grafik di atas, investasi pada instrumen pendapatan tetap dan pasar uang memiliki risiko terendah, tapi imbalnya pun rendah.
Lalu, setelah itu adalah investasi emas yang menghasilkan imbal lebih tinggi dan lebih memiliki risiko. Lalu diikuti dengan ekuitas atau saham, dan yang paling berisiko adalah cryptocurrency.
Tiap jenis aset memiliki risiko dan imbal hasil yang tingkatnya berbeda.
Kamu perlu paham bahwa risiko dari jenis-jenis aset pun berbeda. Sebagai investor, kita perlu mengerti risiko apa saja yang dihadapai saat berinvestasi, bukan hanya imbalnya semata. Nah, di bawah ini adalah beberapa jenis risiko yang dapat dihadapi investor saat berinvestasi:
Coba isi profil risk profile kamu, yuk di sini!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini