Rangkuman kabar Kamis (3/2) mengurai perkembangan domestik dan mancanegara, diantaranya PMI manufaktur yang makin ekspansif akibat naiknya permintaan global.
IHS Markit mencatat Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia menguat 0,2 poin menjadi 53,7 pada Januari 2022. Dengan demikian, berdasarkan indeks tersebut, maka manufaktur Indonesia masih berada di level ekspansif dalam lima bulan berturut-turut.
Penguatan itu didorong oleh peningkatan permintaan global yang membuat kinerja ekspor manufaktur ikut terakselerasi. Bahkan, pesanan barang ekspor Indonesia pada Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi sejak IHS Markit menetepakan skor PMI kepada Indonesia.
Berkaca pada data tersebut, pemerintah berkomitmen memanfaatkan momentum ini untuk mendorong hilirisasi komoditas unggulan agar nilai keekonomiannya semakin tinggi.
Tingkat produktivitas manufaktur Indonesia yang lagi cespleng memiliki dampak pengganda ekonomi yang lebih luas. Misalnya, dalam bentuk penambahan lapangan kerja baru dan kenaikan pendapatan masyarakat. Hal tersebut nantinya akan bermuara ke kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun, pemerintah seharusnya juga memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengekspor produk industri dengan nilai ekonomi lebih tinggi sebagai upaya perluasan pasar. Jika momentum ini dimanfaatkan dengan baik, maka nilai ekspor Indonesia akan melejit dan ikut menyumbang pundi cadangan devisa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali memperpanjang insentif beberapa jenis Pajak Penghasilan (PPh). Hanya saja, Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) pada perpanjangan insentif yang berlaku paruh pertama tahun ini mengalami penyusutan dibanding periode sebelumnya.
Terdapat tiga jenis insentif PPh yang diberikan pada sektor prioritas. Pertama, insentif PPh pasal 22 impor yang diberikan kepada 72 KLU, lebih sedikit dibanding sebelumnya yakni 132 KLU.
Kedua, insentif angsuran PPh pasa 25 sebsar 50%, kini hanya berlaku bagi 156 KLU. Ketiga, PPh final jasa konstruksi ditanggung pemerintah (DTP) atas Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).
Sikap pemerintah yang mulai menyusutkan daftar penerima insentif PPh mengindikasikan bahwa pemerintah mulai mengurangi bantuan pemulihan ekonomi pasca COVID-19 secara perlahan. Hal ini, bisa jadi, disebabkan oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi dan indikator makroekonomi dalam negeri. Sehingga, masyarakat diharapkan tidak begitu panik jika nantinya pemerintah dan otoritas moneter mulai mengerem stimulusnya.
Hanya saja, pengenaan kembali PPh bagi dunia usaha akan mengikis jumlah laba yang bisa mereka pertahankan untuk ekspansi usaha. Jika tidak dilakukan penuh perhitungan, maka kebijakan tersebut bisa menjadi bumerang dalam bentuk perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Rangkuman Kabar: Utang AS Bikin Syok, Inflasi RI Kian Menohok
Perusahaan penyedia data metaverse, MetaMetric Solutions, mengungkapkan nilai penjualan real estat di metaverse tahun lalu mencapai US$501 juta atau sekitar Rp7,2 triliun.
Lembaga tersebut juga meramal bahwa penjualan real estat di dunia maya tersebut dapat tumbuh dua kali lipat atau mencapai US$1 miliar. Proyeksi tersebut didasarkan atas tingginya akselerasi penjualan real estat sejak awal tahun. Sepanjang Januari 2022 saja, nilai penjualan real estat metaverse mencapai US$85 juta.
Laporan riset dari perusahaan data lainnya, yakni BrandEssence menyebutkan tingkat pertumbuhan penjualan real estat di metaverse secara tahunan antara 2022 hingga 2028 akan berada di kisaran 31% per tahun. Gimana, tertarik?
Tingginya minta pengguna metaverse untuk membeli aset digital berupa real estat merupakan peluang usaha baru bagi pengembang real estate metaverse, sekaligus peluang investasi bagi pengguna metaverse. Namun, langkah investasi ini memiliki risiko tinggi namun berimplikasi positif bagi permintaan aset-aset kripto yang menyediakan layanan transaksi digital di dunia rekaan tersebut.
Amerika Serikat mencatat bahwa pelaku usaha swasta mengurangi jumlah karyawan sebanyak 301.000 pada Januari, berlawanan dengan estimasi konsensus yang memperkirakan lapangan kerja akan tumbuh 200.000 di bulan tersebut. Fakta ini terungkap setelah ADP merilis data private payroll Januari pada Rabu (3/2).
Separuh dari jumlah lapangan kerja yang hilang, yakni sebanyak 154.000 lapangan pekerjaan, berasal dari industri pariwisata yang kembali terdampak penyebaran omicron.
Data ADP yang dirilis dua hari sebelum pengumuman data resmi dari Departemen Tenaga Kerja AS itu juga menyebut bahwa usaha kecil terdampak paling parah. Hal ini tercermin dari penyusutan lapangan pekerjaan pada perusahaan dengan pegawai kurang dari 50 orang mencapai 144.000.
Sementara itu, perusahaan dengan jumlah pegawai lebih dari 500 mengalami penyusutan 98.000 tenaga kerja, dan perusahaan menengah hanya kehilangan lapangan pekerjaan sebanyak 59.000.
Data lapangan pekerjaan AS merupakan salah satu indikator utama dalam menentukan kebijakan moneter Federal Reserve. Memburuknya kinerja penciptaan lapangan kerja AS dapat berimplikasi pada formula pengetatan kebijakan yang semula akan mulai dilancarkan bulan depan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Kontan, CNBC, CNBC Indonesia, CNN Indonesia
Bagikan artikel ini