Indonesia pun resmi lepas dari resesi ekonomi. Sementara di Amerika Serikat, bank sentral AS The Fed sudah mulai ancang-ancang mau mengetatkan kebijakan moneternya.
Seluruh kabar tersebut sudah dirangkum sebagai kudapan Sobat Cuan sore hari ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07% secara tahunan pada kuartal II. Kondisi ini cukup kontras dibanding periode yang sama tahun lalu, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia harus anjlok 5,32%.
Hal ini menandai resminya Indonesia keluar dari jerat resesi. Sekadar informasi, resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi suatu wilayah berada di zona negatif selama tiga kuartal berturut-turut.
Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kenaikan produktivitas dan daya beli di sebuah wilayah. Hal ini bisa menjadi motivasi yang baik bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia, baik investasi langsung maupun investasi di pasar modal. Dengan kata lain, investor bisa berharap cuan yang semakin bertumbuh kala pertumbuhan ekonomi tengah menanjak.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan beleid baru mengenai distribusi batu bara hasil tambang. Lewat peraturan tersebut, kini produsen batu bara wajib menjual 25% hasil tambangnya ke pasar domestik dengan harga US$70 per metrik ton.
Aturan ini ditetapkan dalam rangka penyediaan batu bara sebagai bahan baku tenaga listrik yang berguna untuk kepentingan umum, kepentingan rumah tangga, dan industri.
Selama ini, batu bara dinilai sebagai energi berbiaya murah namun bisa menghasilkan daya listrik luar biasa. Bagi industri, kondisi tersebut bisa membuat ongkos produksi mereka tetap efisien dan meningkatkan produktivitas. Ujungnya, pertumbuhan ekonomi akan terkerek.
Ethereum, rumah bagi koin Ether (ETH), rencananya akan mengaplikasikan pembaruan terbaru yakni Ethereum Improvement Proposal (EIP) 1559 pada Kamis. Setelah pembaruan ini, maka biaya transaksi di blockchain Ethereum akan menjadi lebih efisien.
Selama ini, implementasi EIP-1559 digadang menjadi katalis positif bagi harga ETH ke depan. Sebab, Ethereum akan mengurangi suplai ETH dalam mekanisme yang disebut pembakaran koin, yang bertujuan untuk menstabilkan biaya transaksi di Ethereum.
Sesuai hukum ekonomi, suplai yang mengetat tentu bisa mendorong harga suatu barang. Buktinya pun sudah terlihat di pasar kripto, di mana harga ETH telah melonjak 40% dalam 15 hari terakhir akibat rencana tersebut.
Wakil Ketua The Fed Richard Clarida mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut berencana menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate pada 2023 mendatang. Alasannya, otoritas moneter itu yakin bahwa AS bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 3,8% pada akhir 2022 mendatang.
Selain itu, ia menilai bahwa The Fed perlu mengetatkan kebijakan moneternya karena tingkat inflasi AS sudah berada di atas target yakni 2% per tahun. Terakhir pada Juni, tingkat inflasi AS di titik 5,4% secara tahunan.
Kenaikan suku bunga acuan merupakan instrumen bagi bank sentral untuk menahan laju inflasi. Mengapa demikian?
Kenaikan suku bunga acuan akan mengerek naik suku bunga pinjaman dan suku bunga tabungan. Sehingga, masyarakat akan cenderung menahan konsumsi dan lebih memilih menabung di bank.
Namun, karena kenaikan suku bunga menghambat konsumsi dan investasi, maka pertumbuhan ekonomi bisa ikut terhambat.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Reuters, CNBC, CNBC Indonesia, Berita Resmi Statistik, The Fed
Fathia Nurul Haq
Fathia Nurul Haq
Bagikan artikel ini