Selamat siang, Sobat Cuan! Nvidia ungkap rencana rilis komputer super hingga sopir taksi Eropa daftar Uber, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Produsen chip semikonduktor Nvidia mengungkap sejumlah produk dan jasa terbarunya yang berkaitan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dalam sebuah presentasi berdurasi dua jam di Taiwan kemarin, CEO Nvidia Jensen Huang merinci beberapa calon produk dan jasa tersebut, di antaranya adalah desain robotik, produk pendukung game, dan produk pendukung jasa periklanan terbaru.
Namun, calon produk yang menarik perhatian adalah komputer super berbasis AI bernama DGX GH200 yang diharapkan bisa membantu penggunanya untuk menciptakan "kembaran" dari teknologi chatbot AI viral, ChatGPT. Rencananya, Microsoft, Meta Platforms, dan Google akan menjadi pelanggan pertama komputer canggih tersebut.
Upaya itu disebut-sebut menegaskan sikap perusahaan untuk mengubah haluan bisnisnya dari sekadar memproduksi chip menjadi perusahaan yang menyediakan infrastruktur pendukung teknologi AI secara komplet.
Sehingga, Nvidia tak hanya akan mampu mengkapitalisasi tren AI semata, namun juga menempati posisi sebagai perusahaan yang berada di tengah pusaran hingar bingar teknologi kecerdasan buatan.
Transaksi Saham Nvidia di Sini!
Perusahaan penyedia layanan berbagi tumpangan (ride hailing) Uber mengaku bahwa bisnisnya tengah berkembang pesat di Eropa, utamanya di Inggris Raya, Perancis, Jerman, dan Spanyol. Hal ini terjadi setelah "banyak" pengemudi taksi di benua biru tersebut yang akhirnya mendaftarkan diri dan bergabung menjadi pengemudi Uber.
Uber menyebut, frekuensi penggunaan aplikasi oleh sopir taksi di Eropa per 30 April 2023 bertumbuh 5% hingga 10% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan menganggap, para pengemudi taksi tersebut memang sengaja mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaan utamanya.
Kondisi tersebut terbilang mengagetkan mengingat Uber selama ini mendapat tatapan sinis dari pesaing utamanya, yakni perusahaan taksi di Eropa. Namun, tensi itu perlahan mereda setelah beberapa yurisdiksi di Eropa mewajibkan pengendara Uber untuk memiliki izin komersial.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Polemik Utang AS Berakhir, Apple Siap Rilis Headset Mutakhir
Perusahaan jasa finansial top AS American Express berencana untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek operasionalnya, seperti memvalidasi transaksi, menyetujui pinjaman, menganalisis sentimen konsumen, dan memprediksi pengelolaan keuangan pelanggannya.
Kendati demikian, American Express disebut tidak akan mengembangkan bahasa pemrograman besar (LLM) mandiri untuk menyokong kegiatan berbasis AI tersebut. Alih-alih, perusahaan dikabarkan akan menjalin kerja sama dan menggunakan bahasa pemrograman milik pihak lain. Hanya saja, sampai saat ini, perusahaan tidak mengungkap calon-calon mitra potensial tersebut.
Anggota legislatif AS Warren Davidson mengatakan, pemerintah AS kemungkinan besar akan membatalkan rencana untuk mengutip pajak dari setiap penggunaan energi yang dipakai untuk pertambangan aset kripto. Hal itu, menurutnya, adalah imbas dari kesepakatan pemerintah dan dewan legislatif AS untuk mengerek kenaikan plafon penarikan utang baru-baru ini.
Davidson menjelaskan, kesepakatan antara pemerintah dan legislatif AS rencananya akan dituangkan ke dalam Undang-Undang (UU), yang drafnya saat ini tengah digodok oleh dewan legislatif AS.
Namun, selain mengatur masalah utang pemerintah, draf RUU terbaru itu juga mencakup poin yang melarang pemerintah AS untuk memungut dan menetapkan objek pajak baru, termasuk pajak energi kripto.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini