Selamat siang, Sobat Cuan! Microsoft ramal kinerja bisnisnya bakal lesu hingga Google digugat pemerintah AS, semua terangkum dalam Pluang Snapshot berikut!
Raksasa teknologi Microsoft mengumumkan kinerja keuangan kuartal IV 2022 yang "campur aduk" pada Selasa (24/1).
Perusahaan membukukan pendapatan US$52,75 miliar pada triwulan lalu alias bertumbuh tipis 2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, perusahaan hanya mampu menorehkan laba bersih US$16,43 miliar, turun dari US$18,77 miliar di triwulan yang sama tahun 2021.
Di kesempatan yang sama, perusahaan juga meramal bahwa pertumbuhan bisnisnya akan semakin lesu di kuartal I 2023.
Direktur Keuangan Microsoft Amy Hood memprediksi pertumbuhan penerimaan dari segmen bisnis komputasi awan akan melemah di awal tahun ini, melanjutkan tren pelemahan yang sudah terlihat sejak Desember tahun lalu.
Selain itu, Hood juga memprediksi pelemahan pertumbuhan penjualan produk Windows di awal 2023.
Transaksi Saham Microsoft di Sini!
Baca Juga: Pluang Snapshot: Microsoft Serius Garap Kecerdasan Buatan, Spotify Pecat Karyawan
Departemen Kehakiman AS menggugat Google ke pengadilan federal negara bagian Virginia, AS, karena dianggap memonopoli pasar periklanan digital AS secara ilegal.
Dalam sebuah konferensi pers, Selasa (24/1), ketua divisi persaingan usaha Departemen Kehakiman AS Jonathan Kanter menuduh Google telah menguasai kepemilikan teknologi yang digunakan baik oleh content creator untuk menjual iklannya maupun pengiklan untuk memasarkan bisnisnya di internet.
Menanggapi gugatan tersebut, Vice President Global Ads Google Dan Taylor dalam sebuah unggahan blog menganggap upaya hukum tersebut sebagai langkah pemerintah AS untuk menjadikan Google sebagai "pecundang" dalam sektor periklanan digital AS.
Transaksi Saham Alphabet di Sini!
Perusahaan farmasi dan kesehatan Johnson & Johnson mencatat kinerja keuangan mengecewakan di kuartal IV 2022 akibat situasi makroekonomi yang penuh ketidakpastian.
Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$23,7 miliar di triwulan lalu, merosot 4,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Di waktu yang sama, perusahaan juga membukukan laba per saham US$1,33 atau anjlok 24,9% secara tahunan.
Kendati demikian, perusahaan tetap optimistis menatap tahun 2023. Buktinya, Johnson & Johnson menargetkan laba per saham sebesar US$10,5 di tahun ini atau tumbuh 3,5% dari laba per saham tahun buku 2022 sebesar US$10,16.
Transaksi Saham Johnson & Johnson di Sini!
Platform exchange kripto Binance telah keliru menyimpan dana penjaminan (collateral) atas setengah dari 94 token yang telah dirilisnya. Alih-alih ditaruh di sebuah dompet khusus, dana tersebut rupanya tercampur bersama himpunan aset kripto milik penggunanya di sebuah dompet bernama "Binance 8".
Seorang juru bicara Binance kepada Bloomberg mengaku bahwa perusahaan telah lalai dalam memindahkan aset-aset collateral tersebut ke dompet Binance 8. Ia menambahkan, Binance telah menyadari kesalahan itu dan berupaya untuk memindahkan kembali dana penjaminan tersebut ke dompet khusus penyimpan dana penjaminan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini