Selamat siang, Sobat Cuan! Laba Alibaba tumbuh Dahsyat hingga saham Grab melarat semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Raksasa belanja daring China Alibaba Group Ltd. sukses membukukan pertumbuhan laba bersih fantastis di kuartal IV 2022 meski pertumbuhan pendapatannya terbilang "suam-suam kuku".
Perusahaan mencetak pendapatan 247,46 miliar Yuan di triwulan lalu, naik tipis 2,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Tetapi, di saat bersamaan, Alibaba sukses meraup laba bersih 46,8 miliar Yuan atau tumbuh 69% dari kuartal IV 2021.
Dalam siaran pers yang dirilisnya kemarin, Alibaba menunjuk pelemahan konsumsi masyarakat, yang disebabkan pembatasan sosial ketat di China di kuartal lalu, sebagai faktor utama kerdilnya pertumbuhan pendapatan perseroan.
Untungnya, perusahaan langsung mengantisipasi situasi tersebut dengan menekan beban-beban, seperti beban penjualan, pemasaran, dan biaya pengembangan produk.
Meski pertumbuhan pendapatannya kurang memuaskan di triwulan lalu, CEO Alibaba Daniel Zhang tetap optimistis bahwa prospek bisnis perusahaan akan membaik di tahun ini seiring pulihnya konsumsi dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Transaksi Saham Alibaba di Sini!
Nilai saham perusahaan pemesanan kendaraan Grab Holdings Ltd. terjun 8,29% kemarin, menandai pelemahan harian terparahnya dalam lima bulan terakhir. Menariknya, hal ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan akan mampu mencetak angka pendapatan sebelum beban pajak, depresiasi, bunga, dan amortisasi (EBITDA) yang positif sebelum kuartal IV 2023.
Sejumlah analis yang dikutip Bloomberg mengatakan, hal itu membuktikan bahwa investor bersuara sumbang terhadap janji yang diumbar perusahaan.
Mereka menilai, jika Grab berencana fokus memperbaiki profitabilitas dan EBITDA di tahun ini, maka perusahaan pun kemungkinan akan mengurangi kegiatan ekspansi bisnisnya. Langkah tersebut dikhawatirkan bakal ikut memangkas pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) perseroan di 2023.
Departemen Kehakiman AS disebut sedang mempersiapkan gugatan hukum kepada perusahaan piranti lunak Adobe lantaran perusahaan itu berencana mengakuisisi platform desain berbasis awan Figma senilai US$20 miliar.
Menurut seorang sumber kepada Bloomberg, Departemen Kehakiman AS menilai aksi korporasi tersebut akan menyebabkan persaingan usaha tidak sehat. Ia pun menambahkan bahwa gugatan hukum itu siap dilayangkan ke pengadilan pada awal bulan depan.
Hanya saja, Departemen Kehakiman AS enggan mengonfirmasi kabar tersebut. Sementara itu, Adobe mengatakan akan terus berkoordinasi dengan regulator AS, Inggris, dan Eropa agar akuisisi tersebut dapat terlaksana di tahun ini.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Saham Nvidia Makin Paten, Intel Pangkas Dividen
Transaksi Saham Adobe di Sini!
Platform streaming musik Web3 Audius pada Kamis (23/2) mengumumkan akan mengintegrasikan layanannya dengan platform media sosial TikTok.
Melalui sinergi tersebut, pengguna baru Audius bisa menciptakan akun hanya dengan menyambungkannya ke akun profil TikTok miliknya.
Jika proses itu berhasil, maka pengguna dapat membagikan lagu-lagu yang mereka putar di Audius ke konten-konten TikTok yang mereka ciptakan. Hal ini diharapkan dapat membantu baik musisi maupun content creator TikTok untuk mendapat eksposur publik lebih luas dan bahkan menjadi viral.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini