Selamat siang, Sobat Cuan! Laba Nike terguncang hingga AS gugat pendiri Tron semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Produsen pakaian olahraga Nike mencetak pertumbuhan pendapatan yang memuaskan pada kuartal yang terhitung antara Desember 2022 hingga Februari 2023. Sayangnya, perusahaan justru gagal menorehkan pertumbuhan laba yang cemerlang di waktu yang sama.
Dikutip dari siaran pers perusahaan kemarin, Nike berhasil mencetak pendapatan US$12,4 miliar atau tumbuh 14% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Raihan tersebut pun jauh lebih baik dibanding estimasi analis US$11,47 miliar. Hanya saja, perseroan malah membukukan laba per saham sebesar US$0,79 di periode yang sama atau merosot 9% dari kuartal serupa setahun sebelumnya.
Ternyata, payahnya pertumbuhan laba itu terjadi akibat menipisnya tingkat margin kotor perusahaan dari 43,6% di Desember 2021-Februari 2022 menjadi 43,3% di periode serupa setahun berikutnya. Hal ini merupakan imbas dari aksi perusahaan yang terpaksa melakukan aksi banting harga demi mengosongkan gudang persediaannya.
Di samping itu, perusahaan rupanya harus menanggung beban penjualan dan administrasi sebesar US$4 miliar di Desember 2022-Februari 2023, tumbuh 15% dari periode yang sama setahun sebelumnya.
Bank sentral AS The Fed, pada rapat komite pasar federal terbuka (FOMC) kemarin, memutuskan untuk kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin sebagai upaya untuk meredam laju inflasi di AS.
Namun, di saat yang sama, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed tidak memiliki rencana untuk melonggarkan suku bunga acuannya. Bahkan, The Fed justru bakal mempersiapkan kenaikan suku bunga acuan jika memang nantinya dibutuhkan.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Amazon Kembali PHK Karyawan, Ford Tarik Mobil dari Pasaran
Tiga raksasa teknologi AS, Google, Meta Platforms, dan Apple, dikabarkan tengah menekan kongres AS untuk membuat peraturan yang bisa membatasi akses badan-badan intelijen AS terhadap data dan informasi milik penggunanya yang berkewarganegaraan AS. Upaya itu diungkap oleh tiga sumber kepada Bloomberg, kemarin.
Untuk melanggengkan upaya tersebut, ketiga perusahaan itu kini disebut tengah meminta kongres AS untuk merevisi bab 702 Undang-Undang Pengawasan Badan Intelijen yang disahkan pada 2008 silam. Masyarakat sipil diketahui selalu mengkritik beleid tersebut lantaran memberikan keleluasaan bagi badan intelijen AS untuk mengintai aktivitas warga AS tanpa mempertimbangkan hak asasi warga AS atas keamanan privasi.
Transaksi Saham Apple di Sini!
Transaksi Saham Google di Sini!
Otoritas pasar modal AS (SEC) pada hari ini mengatakan telah resmi menggugat hukum pendiri jaringan Tron Justin Sun karena dianggap telah memasarkan dan menjual aset kripto Tronix (TRX) dan BitTorrent (BTT) tanpa izin. Gugatan tersebut dilayangkan SEC ke pengadilan distrik New York, AS.
Secara lebih rinci, SEC menuduh Sun telah mendistribusikan kedua aset kripto tersebut melalui serangkaian bounty program dan airdrop yang tak pernah didaftarkan ke regulator. Selain itu, SEC juga menganggap Sun telah memanipulasi volume trading TRX di pasar sekunder dengan menggunakan skema-skema kecurangan yang sistematis.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini