Selamat siang, Sobat Cuan! Pendapatan Spotify diramal moncer tahun ini dan Meta Platforms siapkan kiat baru pulihkan keuangan, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Lembaga investment bank JP Morgan menaikkan target harga saham perusahaan streaming Spotify dari US$120 per lembar menjadi US$135 di Desember 2023 setelah meyakini bahwa perusahaan akan mendulang pendapatan yang lebih baik di tahun ini.
Dalam laporannya yang dirilis baru-baru ini, JP Morgan pun membeberkan alasan di balik optimisme tersebut.
Pertama, JP Morgan menganggap investasi perusahaan di segmen siniar (podcast) dan konten sepanjang 2022 akan membuahkan hasil di tahun ini dan tahun depan. Sekadar informasi, Spotify menggelontorkan belanja operasional sebesar 3,85 miliar Euro di 2022 atau membengkak 43,6% dari 2,49 miliar Euro setahun sebelumnya.
Kedua, prestasi Spotify dalam menambah jumlah pengguna bulanan (MAU) sebesar 33 juta subscribers sepanjang kuartal IV 2022 juga diharapkan akan berdampak ke perbaikan pendapatan perusahaan di tahun ini.
Transaksi Saham Spotify di Sini!
Raja konglomerasi media sosial Meta Platforms berjanji akan melakukan gebrakan baru di 2023 yang diharapkan bisa memperbaiki kinerja keuangannya di tahun ini.
Dalam telekonferensi tentang keterbukaan kinerja keuangan perusahaan kuartal lalu pada Rabu (1/2), CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg mengatakan fokus utama perusahaan di tahun ini adalah memperbaiki masalah-masalah langsung yang dihadapi pengguna ketika menggunakan produk-produknya.
Selain itu, Meta juga berkehendak merampingkan struktur organisasinya agar perusahaan dapat menentukan keputusan secara cepat dan efektif. Bahkan, perusahaan juga akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mengurangi beban kerja tim insinyurnya.
Paket kebijakan yang disebut Zuckerberg sebagai "tahun efisiensi" itu sempat mengagetkan analis. Sebab, Meta akhirnya mengubah haluan fokusnya dari pengembangan metaverse berbiaya jumbo menjadi siasat untuk memulihkan kinerja keuangannya.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS tidak bisa "menyelamatkan" ekonomi jika pemerintah AS akhirnya benar-benar terjebak pada kondisi gagal bayar utang (default).
Ia menyampaikan komentar tersebut sebagai respons atas asumsi publik bahwa The Fed akan menjadi tumpuan utama ekonomi AS jika pemerintah AS tidak bisa melunasi utangnya.
Sekadar informasi, realisasi penarikan utang pemerintah AS telah menyentuh ambang batas US$31,4 triliun pada pertengahan Januari lalu. Namun, hingga saat ini, dua fraksi di dewan legislatif AS masih berselisih dalam menyetujui kenaikan plafon utang pemerintah AS, sehingga pemerintah AS pun tak bisa menambah pembiayaan anggarannya.
Baca Juga: Pluang Snapshot: ExxonMobil Cetak Rekor Laba, IMF Ramal Ekonomi 2023 'Anti Drama'
Tim pengembang inti blockchain milik Binance, BNB Chain, telah merilis whitepaper jaringan terbarunya yang diberi nama BNB Greenfield pada Senin (31/1). Jika proyek tersebut terealisasi, maka Greenfield akan menjadi jaringan ketiga di ekosistem BNB Chain setelah BNB Beacon Chain dan BNB Smart Chain.
Berbeda dari Beacon Chain yang fokus pada tata kelola jaringan dan Smart Chain yang fokus pada pengembangan teknologi smart contract, jaringan Greenfield akan ditujukan bagi pengembangan aplikasi Web3 berbasis data yang terintegrasi dengan teknologi smart contract.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini