Mengawali aktivitas pada Rabu (29/9) pekan ini, berikut ringkasan kinerja pasar pagi ini dalam Pluang Pagi!
Nilai indeks Dow Jones Industrial Average berada di level 34.299,99 poin pada penutupan perdagangan Selasa (28/9) waktu AS, atau turun 1,63% selama sesi perdagangan. Tetapi, nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ternyata amblas lebih parah dengan pelemahan masing-masing 2,04% dan 2,83% di periode yang sama.
Nilai indeks saham utama Wall Street ditutup letoy setelah pelaku pasar melakukan aksi jual setelah tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun terus menanjak. Tak hanya itu, aksi “cuci gudang” investor ini juga dipicu oleh meningkatknya kekhawatiran mereka soal tingkat inflasi dan diskusi ihwal kenaikan pagu utang pemerintahan AS yang saat ini berlangsung di Senat AS.
Setelah diserbu beragam sentimen tersebut, tak heran jika tiga indeks saham utama AS terkapar. Investor juga terlihat tak selera menempatkan dana di saham-saham teknologi atau sektor yang berkaitan dengan teknologi, yakni dua sektor yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga acuan.
Sebagai buktinya, nilai saham Microsoft, Apple, Amazon.com Inc, Facebook, dan induk usaha Google Alphabet amblas 2,4% hingga 3,6%. Lesunya kinerja saham-saham tersebut bikin nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq terjerembab sepanjang sesi perdagangan kemarin.
Harga Bitcoin turun 1,86% dalam sehari terakhir pada pukul 07.45 WIB sementara Ethereum oleng 3,54% di periode yang sama.
Nasib apes BTC dan ETH juga dialami oleh kelompok altcoin utama. Harga Cardano, XRP, DOT, LINK, FIL, ATOM, dan LTC lunglai lebih dari 2,5% dalam 24 jam terakhir per Rabu pukul 7.50 WIB. Di antara seluruh altcoin, ATOM menderita penurunan nilai terparah sebesar 7,75%. Di sisi lain, Solana dan Binance Coin juga tertular pelemahan “kawan-kawannya” namun masih bisa mempertahankan penurunan nilai kurang dari 0,5% dalam sehari terakhir.
Harga aset kripto masih terlihat kurang darah setelah dihantam sikap keras pemerintah China yang terus melanjutkan pengawasan ketat terhadap aktivitas aset kripto.
Tak hanya itu, beberapa mining pool Ethereum pun tiba-tiba memutuskan untuk menghentikan operasi. Sehari setelah Sparkpool, mining pool Ethereum terbesar kedua di dunia, menghentikan kegiatannya, kini giliran Beepool yang mengikuti aksi serupa. Beepool, mining pool Ethereum terbesar ke-empat sejagat yang bermarkas di China, mengumumkan akan menghentikan operasinya sebelum tengah malam pada 15 Oktober mendatang.
Beepool mencatut “masalah regulasi terbaru” sebagai biang keladi atas mati surinya aktivitas perusahaan tersebut.
Harga emas berada di kisaran US$1.735 per ons pada Rabu pukul 08.40 WIB, melemah 0,9% dalam sehari terakhir. Harga emas berjangka di pasar Comex untuk Desember berada di angka US$1.737,5 per ons, menandai transaksi kontrak dengan harga terendah sejak 10 Agustus lalu.
Nilai sang logam mulia terus tenggelam lantaran imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun terus merangkak di atas 1,5% dan menguatnya nilai Dolar AS.
Tekanan aksi jual di pasar emas tak terbendung sejak rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) bank sentral AS The Fed mengumumkan untuk “pasang kuda-kuda” dalam mengetatkan kebijakan moneternya. Sikap hawkish The Fed tersebut sukses mengerek tingkat imbal hasil instrumen utang pemerintah AS dan nilai Dolar AS, sehingga harga emas dan nilai indeks saham AS terseret turun.
Nilai indeks Dolar AS bertengger di angka 93,71 atau naik 0,3%, menandai titik tertingginya sejak awal November 2020 lalu. Kenaikan nilai Dolar AS mengekor kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS seiring rencana The Fed untuk mengurangi instrumen surat berharganya mulai November mendatang.
Satya Nagara
Satya Nagara
Bagikan artikel ini