Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Aset Kripto Kembali 'Terlelap', Saham AS Gagal Mengilap
shareIcon

Pluang Pagi: Aset Kripto Kembali 'Terlelap', Saham AS Gagal Mengilap

17 Dec 2021, 1:59 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Pagi: Aset Kripto Kembali 'Terlelap', Saham AS Gagal Mengilap

Selamat pagi, Sobat Cuan! Tak terasa sudah memasuki penghujung pekan saja, ya. Nah, agar Jumat (17/12) pagi kamu makin berfaedah, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Trio indeks saham Amerika Serikat kompak melemah pada sesi perdagangan Kamis (16/12). Nilai S&P 500 anjlok 0,9%, sementara nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq masing-masing luluh 0,1% dan 2,5%.

Ketiga indeks saham Wall Street melemah akibat kinerja memble saham-saham raksasa teknologi. Nilai saham Apple, misalnya, meleleh 3%, diikuti oleh performa saham Alphabet, Microsoft dan Facebook yang ikut melorot. Bahkan, nilai saham Adobe Systems harus terjungkal 10% pada sesi perdagangan kemarin.

Hal ini terjadi setelah pelaku pasar ramai-ramai melakukan aksi jual atas saham-saham teknologi. Motivasinya pelaku pasar didorong oleh rencana bank sentral AS untuk mempercepat tapering dan mengerek suku bunga acuan Fed Rate tiga kali tahun depan. Lho, kenapa demikian?

Sekadar informasi nih Sobat Cuan, saham-saham tech giants berkategori growth stocks. Yakni, saham yang memang selalu berkinerja moncer kala pertumbuhan ekonomi sedang subur.

Nah, aksi The Fed yang berniat mengetatkan kebijakan moneter akan berimbas ke kenaikan bunga kredit. Sementara itu, kenaikan bunga kredit akan menghambat pertumbuhan konsumsi dan kredit usaha, yang ujungnya akan menghalangi pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, maka wajar saja jika pelaku pasar auto menghindari growth stocks karena mereka merasa cuan perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan secemerlang tahun ini.

Performa buruk saham teknologi ini pun ternyata menghalangi sumbangsih saham-saham siklikal, yakni saham yang kinerjanya bergerak sesuai siklus ekonomi, yang ternyata berkinerja mantap kemarin. Buktinya, saham sektor finansial dan energi kompak melonjak kemarin.

Aset Kripto

Pasar kripto kembali mendung setelah mengalami hari cerah dalam dua hari berturut-turut. Melansir laman Coinmarketcap pukul 08.10 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo harus tersingkir ke zona merah dalam sehari terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, turun 2,14% dalam 24 jam terakhir ke US$47.897 per keping. Sementara itu, nilai Ether (ETH) melorot 1,09% ke US$3.984,89 di waktu yang sama.

Geng altcoin lainnya mengalami nasib serupa. Nilai Cardano (ADA), XRP dan Polkadot (DOT) masing-masing luntur 4,46%, 2,29%, dan 5,12%. Untungnya, nilai Terra (LUNA) dan Solana (SOL) menahan diri di zona hijau. Keduanya membukukan penguatan masing-masing 1,69% dan 4,65% dalam sehari terakhir.

Kuat dugaan, melemahnya aset kripto secara berjemaah disebabkan oleh derasnya aksi ambil untung investor. Maklum, pasar aset kripto terlihat bergairah sepanjang pertengahan pekan.

Di waktu yang sama, pelaku pasar juga menghindari pasar aset digital setelah muncul kabar terkini dari Rusia. Berbagai laporan menyebut bahwa bank sentral negara tersebut berencana untuk melarang investasi aset kripto di negara tersebut mulai tahun depan karena dituduh menyebabkan ketidakstabilan finansial.

Namun, laporan lain menyebut Rusia juga punya pendekatan lain di mana pemerintahan negara tersebut malah berniat melegalisasi platform exchange aset kripto.

Baca juga: Konsep Inner Scorecard dalam Investasi

Emas

Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.798,95 pada pukul 08.32 WIB, meningkat 1,09% dibanding sehari sebelumnya. Nilai sang logam mulia nampaknya masih meroket meski kebijakan moneter The Fed akan mengetat.

Biasanya, pengetatan kebijakan moneter seperti tapering atau kenaikan suku bunga acuan akan menghambat laju emas. Namun, kini investor nampaknya sudah melakukan price in terhadap pengetatan kebijakan moneter tersebut jauh-jauh hari.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS berada di posisi 95,99 pada pagi ini. Sang aset greenback terlihat tertekan setelah poundsterling Inggris dan Euro menguat. Hal ini terjadi setelah bank sentral Inggris dan bank sentral Eropa memberikan sentimen yang lebih hawkish terhadap kebijakan moneter dibanding ekspektasi pasar.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang pagi
Pluang Pagi: Krisis di Ukraina Memanas, Aset Kripto Kembali Lemas!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1