Mengawali Selasa (12/10), Sobat Cuan bisa menyimak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!
Nilai indeks S&P 500 turun 0,7% pada penutupan perdagangan Senin (12/10) waktu Amerika Serikat. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite mengekor S&P 500 dengan mencatat penurunan masing-masing 0,72% dan 0,64%.
Redupnya kinerja indeks saham utama Wall Street kemarin disebabkan oleh rasa cemas investor yang menanti sentimen tertentu. Utamanya, rilis laporan keuangan (earnings season) emiten-emiten AS dan petunjuk lanjutan mengenai kebijakan moneter The Fed. Adapun rencananya, bank sentral AS tersebut akan merilis risalah rapat komite pasar federal terbuka (FOMC) pada pekan ini.
Khusus S&P 500, nilainya amblas setelah laju saham-saham energi dan raksasa teknologi terlihat loyo. Nilai saham energi bahkan terpeleset meski harga minyak dunia menyentuh US$81 per barel akibat isu pengetatan suplai dan meningkatnya permintaan.
Harga Bitcoin terlihat berdiam di US$56.890 per keping pada Selasa (12/10) pukul 07.45 WIB.
Harga Bitcoin masih melanjutkan relinya dan terus mengarah ke titik US$58.000. Hal ini menandai 100% pulihnya harga Bitcoin setelah terjun bebas pada Mei sekaligus membuktikan bahwa sikap keras pemerintah China hanya berdampak sementara terhadap pergerakan sang raja aset kripto.
Jika para bulls bisa membawa harga Bitcoin terbang melampaui US$60.000, maka bukan tidak mungkin Bitcoin bisa ngebut melewati rekor tertingginya US$64.854 per keping.
Sementara itu, koin native Ethereum, ETH, terlihat di posisi US$3.503 per keping. Harga ETH bisa saja terus melonjak setelah melewati level resistance-nya US$3.500.
Di pasar altcoin, Fantom memimpin laju pergerakan harga dengan membukukan kenaikan 10% disusul oleh yearn.finance sebesar 7%.
Harga emas di pasar spot terlihat di level US$1.750,54 per ons pada pukul 08.00 WIB, melemah 0,2% dibanding sehari sebelumnya. Di saat yang sama, harga emas berjangka AS juga lunglai 0,2% ke US$1.751,7 per ons.
Harga emas lunglai akibat kenaikan Dolar AS. Sang aset greenback tersebut kian perkasa seiring meningkatnya keyakinan investor bahwa The Fed tidak akan membatalkan rencana tapering. Meski demikian, kekhawatiran stagflasi masih bikin investor memburu emas.
Nilai indeks Dolar AS berada di level 94,32, naik 0,174% dibanding sehari sebelumnya dan semakin mendekati ke titik tertingginya di tahun ini yaitu 94,504. Hal ini terjadi setelah kenaikan harga-harga energi mendorong investor untuk mencari aset aman (safe haven) dan antisipasi kebijakan tapering The Fed.
Bagikan artikel ini