Pendiri raksasa belanja daring Alibaba, Jack Ma, memang tidak memperlihatkan batang hidungnya ke publik alias “hilang” sejak Oktober lalu. Namun, pada pekan ini, Presiden Direktur Softbank Masayoshi Son mengungkap kondisi terkini konglomerat asal China tersebut.
Di dalam paparan kinerja Softbank pada Senin (8/2), Son mengatakan bahwa ia masih melakukan kontak dengan Ma. Namun, ia mengaku pembicaraan antar mereka berdua tidak berkutat soal bisnis.
“Ma kebetulan senang menggambar dan sering mengirimkan karya-karyanya ke saya,” ujar Son.
“Saya biasanya meresponsnya dengan mengirimkan kembali karya-karya saya. Terkadang, saya juga menggambar 30 menit sebelum saya tidur, untuk kemudian saya kirimkan kembali ke Ma,” imbuh dia.
Son memang selama ini menganggap Ma sebagai kawan lama. Bahkan, sebelum pandemi COVID-19 terjadi, keduanya kerap makan malam bersama setiap bulan sekaligus mengadakan sesi “curhat” terkait kehidupan dan pekerjaan.
Hal ini tidak mengherankan lantaran Softbank selalu menganggap Alibaba sebagai anak emasnya. Perusahaan investasi asal Jepang itu menginvestasikan US$20 juta ke Alibaba 20 tahun lalu. Ma kemudian berhasil memutar investasi tersebut menjadi bisnis senilai US$60 miliar ketika Alibaba menawarkan saham perdananya ke publik 2014 silam.
Di dalam perhelatan yang sama, Son juga menggemborkan investasinya di Alibaba sebagai kisah paling sukses. Bahkan, ia menyebut perusahaan asal China tersebut sebagai “telur emas yang dierami di bawah angsa bernama Softbank”.
Baca juga: Menghilang Tiga Bulan, Jack Ma Akhirnya Muncul ke Publik
Drama seputar lenyapnya Jack Ma bermula pada Oktober lalu, di mana perusahaan teknologi keuangan besutannya, Ant Group, berencana untuk melantai di bursa. Tadinya, penawaran umum perdana sebesar US$37 miliar itu digadang-gadang akan menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah di dunia.
Hanya saja, pada Shanghai Forum, Ma melontarkan kritik pedasnya ke regulator jasa keuangan China, menyebut bahwa mereka telah menghambat inovasi. Ia juga melancarkan kritik lain ke bank-bank nasional China dengan menyebut bahwa mereka memiliki “mental pegadaian”.
Beberapa hari kemudian, regulator China memanggil Ma dan petinggi Ant Group. Ujung-ujungnya, IPO Ant Group pun gagal terjadi.
Setelahnya, Jack Ma dan Alibaba ibarat tertimpa nasib buruk.
Pada Desember lalu, Komisi Persaingan Usaha China mengatakan telah memulai investigasi atas dugaan praktik monopoli yang dilakukan oleh perusahaan belanja daring besutan Ma, Alibaba. China menuduh Alibaba telah memaksa penjual yang berada di situsnya hanya untuk menjual barangnya secara eksklusif di platform belanja daring tersebut.
Kemudian, People’s Bank of China juga mengatakan bahwa Ant Group, perusahaan Jack Ma di bidang jasa keuangan digital, telah dipanggil empat regulator keuangan negara tirai bambu tersebut. Mereka akan “memandu” Ant Group untuk menerapkan pengawasan keuangan dan mengatur layanannya.
Di waktu yang sama, Jack Ma ibarat hilang ditelan bumi. Spekulasi mengenai keberadaan Ma bergulir sejak awal Januari, di mana ia urung menjadi juri di babak final sebuah reality show. Namun, Ma tiba-tiba muncul dalam sebuah video berdurasi 50 detik beberapa minggu kemudian.
Ketika ditanya ihwal mengapa Jack Ma tiba-tiba “melawan” pemerintah China dan kemudian “hilang”, Son memilih bergeming.
“Saya tidak tahu detailnya. Jadi saya tidak mau berkomentar mengenai itu,” kata Son.
Baca juga: Miliarder China Jack Ma Dikabarkan Menghilang Usai Kritik Pemerintah
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: CNN International, Reuters
Bagikan artikel ini