Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju tanpa ampun menjelang akhir tahun. Di sisi lain, pasar aset kripto masih terpaksa memasang wajah muram pada hari ini. Simak ulasan lengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi perdagangan Rabu (29/12) dengan bertengger di level 6.600,67 poin, tumbuh tipis 0,04% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Menguatnya sang indeks domestik diduga kuat disebabkan oleh tipisnya volume perdagangan dan aksi poles portofolio, alias window dressing, yang dilakukan segelintir investor.
Hanya saja, penguatan IHSG terbilang terbatas karena kekhawatiran pelaku pasar atas penyebaran COVID-19 varian Omicron kian menebal. Mereka khawatir bahwa penularan varian tersebut akan bikin ekonomi dunia kembali ke situasi yang tidak pasti.
Kecemasan mereka berhulu dari laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Badan Kesehatan Amerika Serikat (AS) yang memperkirakan bahwa 58,6% kasus COVID-19 aktif di AS merupakan varian Omicron hingga 25 Desember kemarin.
Penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 juga terjadi di Indonesia. Hari ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa kasus positif COVID-19 Omicron telah bertambah 21 orang. Sehingga, sejauh ini, Omicron telah menginfeksi 68 orang di tanah air.
Baca juga: Achmad Zaky Mundur, Percayakan Bukalapak Kepada Penerusnya Rachmat Kaimuddin
Sepinya volume perdagangan bursa efek di akhir tahun tercermin dari nilai transaksi yang hanya sebesar Rp9,82 triliun hari ini, di mana investor asing mencatat aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp106,17 miliar.
Investor asing terlihat getol melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp78,8 miliar dan saham PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) sebanyak Rp31,7 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebanyak Rp20,5 miliar.
Oleh karenanya, tak heran jika saham BBCA langsung melorot 0,68% ke level Rp7.300 per saham. Sementara itu, saham BBRI ikut luntur 0,24% ke Rp4.080 per saham.
Di sisi lain, investor asing terlihat rajin mengakumulasi saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) sebanyak Rp61,3 miliar dan sukses bikin nilainya terbang 0,32%. Tak hanya itu, mereka juga mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebanyak Rp53,3 miliar dan bikin nilainya melambung 0,71% ke Rp7.100 per saham.
Saham perusahaan unicorn tanah air PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga ketiban mujur hari ini gara-gara nilai sahamnya terbang 5,12% ke level Rp452 per saham. Hal ini terjadi setelah Direktur Utama BUKA, Rachmat Kaimuddin, undur diri dari jabatannya per Selasa (28/12).
VP Corporate Secretary Bukalapak menjelaskan bahwa BUKA telah menerika surat pengunduran diri Direktur Utama sejak kemarin dan akan berlaku efektif sesuai perundang-undangan. Namun tentunya, Bukalapak harus menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terlebih dulu untuk mendapatkan restu dari pemegang saham.
Investor kripto nampaknya akan susah tidur lelap pada malam ini. Betapa tidak, melansir Coinmarketcap pukul 17.23 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo sejagat harus pasrah mendekam di zona merah dalam sehari terakhir.
Bitcoin (BTC), misalnya, malah terjun makin dalam dengan koreksi 2,13% dalam sehari terakhir ke level US$47.985,09 per keping. Sementara itu, pesaing terdekatnya Ether (ETH) ikutan longsor 2,42% ke level US$3.808,3 per keping di waktu yang sama.
Nasib lebih menyedihkan dialami oleh kelompok "pembunuh Ethereum". Nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing longsor 6,56%, 3,87%, 3,72%, dan 5,6%.
Jelang akhir tahun, pergerakan harga aset kripto malah babak belur dihajar aksi jual. Penyebabnya, apalagi kalau bukan kekhawatiran pelaku pasar atas penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Namun di sisi lain, terdapat kelompok pelaku pasar lain yang mengharapkan terjadinya altcoin season setelah tingkat dominasi BTC di pasar kripto (BTC Dominance) kini berada di bawah 40%.
Baca juga: Udah Kaya Makin Kaya! Harta Orang Kaya Sejagat Nambah US$1,3 T di 2020
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini