Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus melipir lagi ke zona merah pada hari ini setelah kemarin sempat menguat. Sementara itu, aset kripto nampak masih semringah di waktu yang sama. Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG pamit di level 6.529,59 poin pada sesi perdagangan Rabu (22/12) atau susut 0,38% dibanding sehari sebelumnya. Derasnya aksi jual investor nampaknya harus bikin IHSG bertekuk lutut sepanjang hari ini.
Bursa mencatat bahwa investor asing mencatat aksi jual bersih (net foreign sell) hingga Rp207 miliar. Mereka terlihat gencar melego saham big cap seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia TBk (BBRI) sebesar Rp134 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp80 miliar. Peristiwa tersebut pun sontak bikin saham BBRI dan ASII masing-masing longsor sevesar 0,74% dan 0,44% sepanjang hari ini.
Di samping itu, pelemahan IHSG hari ini juga dipicu kinerja memble saham bank mini yang tengah bertransformasi bisnis ke segmen digital. Tengok saja nilai saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang kompak longsor 6,8.
Di samping itu, nilai saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) juga ikut melemah 6,72% diikuti oleh PT Bank QNB Kesawan Tbk (BKSW) yang ikut melandai 5,36% di waktu yang sama.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Omicron Bikin Gerah, IHSG & Kripto Malah Bergairah
Kuat dugaan, aksi jual investor hari ini berkaitan erat dengan bertambahnya jumlah kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia. Ya, investor khawatir bahwa penyebaran varian tersebut akan membuat Indonesia kembali terjebak dalam pembatasan sosial, utamanya pasca pemerintah mengonfirmasi dua tambahan kasus baru positif Omicron.
Hingga saat ini, Indonesia memang sudah mencatat lima kasus COVID-19 Omicron. Kendati demikian, belum ada sinyal dari pemerintah untuk kembali mengetatkan mobilitas sosial demi mengurangi tingkat penyebaran virus tersebut.
Kekhawatiran investor atas penyebaran Omicron tak hanya berfokus di Indonesia saja. Mereka juga ikut melihat perkembangan negara-negara Eropa seperti Siprus, Perancis, Irlandia, hingga Denmark yang melakukan pembatasan sosial gara-gara maraknya penyebaran varian tersebut.
Makanya, tak heran jika nilai IHSG melorot pada hari ini. Apalagi sialnya, lesunya kinerja IHSG terjadi ketika bursa saham global terpantau on fire.
Nilai indeks saham Wall Street, yang terdiri dari Dow Jones Industrial Average (DJIA); S&P 500; dan Nasdaq Composite, kemarin kompak terbang di atas 2%. Sementara itu, di Asia, nilai indeks Hang Seng, Kospi, dan Nikkei 222 masing-masing loncat 0,57%, 0,32%, dan 0,16% di waktu yang sama.
Untungnya, nasib apes yang menghampiri IHSG tidak ikut mampir ke pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 17.34 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat betah nangkring di zona hijau.
Bitcoin (BTC), misalnya, bercokol di US$49.009,54 per keping atau naik 0,58% dibanding sehari sebelumnya. Ether (ETH), di sisi lain, harus puas melemah 0,18% ke US$4.020,7 per keping di waktu yang sama.
Sementara itu, geng 'Ethereum Killer' yang terdiri dari Solana (SOL), Cardano (ADA), Avalanche (AVAX), dan Polkadot (DOT) membukukan pertumbuhan 2,57%, 3,87%, 3,3%, dan 6,11% di waktu yang sama.
Sama seperti kemarin, sentimen utama dari tokcernya kinerja kripto sore ini adalah aksi buy the dip yang dilakukan investor institusi. Salah satu contohnya adalah Presiden El Salvador Nayib Bukele yang terus memborong Bitcoin sebagai bagian dari upaya buy the dip. Di samping itu, pelaku pasar pun nampaknya sudah kembali selera membenamkan dana di pasar kelas aset berisiko.
Adapun bintang utama pasar kripto hari ini adalah Terra (LUNA), di mana nilainya melonjak 17,23% dalam sehari terakhir. Menurut laporan yang beredar, nilai LUNA terdongkrak kencang pasca permintaan kuat dari produk-produk derivatif berbasis aset kripto tersebut.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Gak Takut Omicron, IHSG & Kripto Tetap 'Strong'
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini