Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan aset kripto kompak terjerembab pada hari ini. Sebenarnya, apa yang terjadi di kedua pasar tersebut hari ini? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Nilai IHSG pasrah mengakhiri sesi perdagangan Rabu (14/12) di level 6.615,64 poin alias terkoreksi 0,71% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Hal ini sekaligus menandai berakhirnya reli IHSG dalam enam sesi perdagangan berturut-turut.
Lesunya kinerja indeks domestik hari ini disebabkan oleh sikap pelaku pasar yang menarik uangnya dari pasar modal setelah ketakutan COVID-19 varian Omicron kembali merebak. Ya, pelaku pasar mendadak kembali waswas setelah Inggris Raya melaporkan bahwa varian COVID-19 Omicron telah merenggut satu nyawa.
Sontak, kabar ini bikin pelaku pasar mengkhawatirkan dampak penyebaran Omicron terhadap kegiatan ekonomi ke depan. Maka dari itu, tak heran jika mereka melipir dari kelas aset berisiko untuk sementara waktu. Padahal sebelumnya, ketakutan pelaku pasar terhadap varian Omicron sempat mereda setelah varian tersebut dianggap tidak begitu berbahaya dibandingkan varian Delta.
Selain itu, salah satu kekuatan ekonomi global, China, juga baru menemukan kasus perdana varian Omicron pekan ini. Infeksi tersebut diduga berasal dari wisatawan asing yang mendarat di kota Tianjin pada 9 Desember lalu.
Nah, potensi penyebaran COVID-19 Omicron di China bisa berdampak luas ke ekonomi global, mengingat negara tirai bambu tersebut menyumbang 18% Produk Domestik Bruto (PDB) global. Ekonomi yang berpotensi lesu tentu bikin pelaku pasar makin tak bergairah masuk ke pasar modal.
Seolah sentimen Omicron tak bikin IHSG babak belur, sang indeks domestik harus makin tersungkur setelah beberapa pelaku pasar memilih wait and see atas niatan pengetatan kebijakan moneter The Fed. Adapun, otoritas moneter tersebut kini tengah melangsungkan rapat FOMC sejak hari ini hingga esok.
Baca juga: Ini, Lho, 10 Resep yang Dilakukan Orang Kaya Agar Makin Tajir Melintir!
Gelombang sentimen negatif di atas sukses bikin investor asing putar haluan. Hal itu tercermin dari nilai jual bersih investor asing (net foreign sell) sebesar Rp210 miliar sepanjang hari ini.
Mereka terpantau paling banyak melego saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sebesar Rp68,1 miliar dan bikin nilai sahamnya amblas 1,9% ke Rp7.750 per saham. Kemudian, investor asing juga ikut melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp54,2 miliar dan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp37,7 miliar. Peristiwa iti bikin masing-masing saham BBRI dan BUKA luntur 0,72% dan 3,37% pada hari ini.
Di sisi lain, pelaku pasar justru getol mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan nilai net buy sebesar Rp66 miliar dan Rp31 miliar.
Kabar terbaru terkait Omicron di Inggris ternyata membuat bursa kripto "sakit kronis". Melansir Coinmarketcap pukul 17.37 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo sejagat masih terperangkap di zona merah dalam sehari terakhir.
Bitcoin (BTC), contohnya, ambruk 3,5% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$47.260 per keping. Sementara itu, pesaing terdekatnya Ether (ETH) ikut tersungkur 4,61% ke arah US$3.805,22 per keping.
Kelompok Ethereum Killer yakni Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Cardano (ADA) harus gigit jari paling keras setelah mencatat pelemahan masing-masing 6,65%, 7,16%, dan 5,64%.
Baca juga: Rangkuman Kabar: E-Commerce Tumbuh Drastis, ETF Bitcoin Laris Manis
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini