Setelah libur nasional di pertengahan pekan, nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan emas sama-sama bergairah di hari Kamis (12/8). Lantas, apa yang terjadi dengan keduanya? Berikut rangkuman pasar untuk hari ini!
Pada perdagangan Kamis (12/8), nilai IHSG berhasil ditutup di level 6.139,65 poin, atau menguat 0,84% dibandingkan pembukaan perdagangan hari ini. Artinya, IHSG berhasil menanjak kembali setelah bertengger di zona merah dua hari berturut-turut.
Optimisme pelaku pasar akan pemulihan ekonomi diduga menjadi biang keladi kembalinya indeks ke zona hijau. Salah satu sentimen utamanya menurunnya kasus harian baru COVID-19 dan mulai kembalinya kegiatan ekonomi secara perlahan.
Pada hari ini, Indonesia mencatat penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 24.709 kasus. Angka ini berada di bawah reratanya selama tujuh hari terakhir yakni 30.234 kasus baru.
Selain itu, Indonesia pun tidak lagi mencatat kasus harian baru di atas 40.000 kasus, seperti yang terjadi pada bulan lalu. Artinya, investor bisa berharap bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 di Jawa-Bali bisa segera longgar.
Jika PPKM berakhir, maka pertumbuhan transaksi akan menjadi lebih kencang dan bisa berdampak baik bagi kinerja keuangan perusahaan.
Selain itu, pemerintah juga memutuskan untuk melakukan uji coba pembukaan lagi pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya meski memperpanjang pelaksanaan PPKM level 3 dan 4 di Jawa dan Bali.
Kebijakan itu diharapkan bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan mempertahankan lapangan pekerjaan di sektor ritel. Jika konsumsi naik, maka kinerja keuangan perusahaan juga akan membaik. Adapun kinerja perusahaan adalah salah satu aspek fundamental utama harga saham.
Sementara itu, harga emas menunjukkan tajinya pada hari ini. Harga logam mulia di pasar spot pada Kamis (12/8) pukul 17.00 WIB bertengger di posisi US$1.753,14, menguat 1,04% dibanding periode yang sama sehari sebelumnya.
Penguatan harga emas hari ini disebabkan oleh reaksi investor atas data inflasi Juli Amerika Serikat yang melambat dibanding Juni. Adapun tingkat inflasi AS Juli di angka 0,5% secara bulanan, atau mereda dibanding Juni yakni 0,9%.
Kondisi ini bikin investor mengurangi kekhawatirannya soal niatan bank sentral AS The Fed untuk melaksanakan kebijakan tapering sesegera mungkin. Sehingga, pelaku pasar kembali tergugah untuk masuk menggenggam emas. Alhasil, harga emas kembali terkerek naik di hari ini.
Kebijakan tapering akan mengetatkan suplai dolar AS dan meningkatkan nilai mata uang greenback tersebut. Jika itu terjadi, maka harga emas akan menjadi relatif lebih mahal bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan dolar AS. Implikasinya, permintaan emas akan menurun dan menyeret turun harganya.
Hanya saja, pelaku pasar masih tetap harus waspada soal pengumuman tapering The Fed. Kini, pelaku pasar meyakini bahwa Ketua The Fed Jerome Powell akan memberikan sinyal tapering dalam rapat pejabat bank sentral di Jackson Hole, Wyoming pada 26 hingga 28 Agustus mendatang.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini