Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali bertengger di zona hijau pada sesi perdagangan hari ini setelah tersungkur akhir pekan lalu. Sementara itu, pasar kripto malah terlihat lesu pada hari ini! Apa sebenarnya yang terjadi di kedua pasar tersebut hari ini? Yuk, simak Rangkuman Pasar berikut.
Nilai IHSG bertengger di posisi 6.547,11 poin, menguat tipis 0,13% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Sang indeks domestik berhasil finish di zona hijau meski investor asing berbondong-bondong mencetak nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp210,24 miliar di seluruh pasar.
Penguatan IHSG hari ini disebabkan oleh performa apik dua saham berkapitalisasi pasar besar (big cap), yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Indocement Tunggal Perkasa (INTP), yang memberikan bobot terbesar ke penguatan IHSG hari ini. Adapun nilai saham TLKM dan INTP hari ini masing-masing menguat 2,46% dan 9,26%.
Aksi jual investor pada hari ini dapat dimaklumi. Sebab, nampaknya mereka masih sangsi membenamkan dana di pasar domestik lantaran beberapa sentimen negatif yang menyerang pasar modal dalam negeri.
Salah satunya masih datang dari kekhawatiran pelaku pasar global terhadap penyebaran COVID-19 varian Omicron. Apalagi, kasus varian Omicron kini sudah ditemukan di wilayah Asia Tenggara.
Sementara itu, dari dalam negeri, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mengubah beberapa fitur perdagangan, di antaranya adalah penghapusan kode broker pada running trade yang membuat investor tidak bisa melihat aktivitas anggota bursa. Di samping itu, BEI juga menambah aturan random closing agar terbentuk harga saham yang wajar dan meminimalisasi aksi cornering di bursa domestik.
Nah, untungnya, pelemahan IHSG hari ini masih tertahan oleh aksi investor yang memborong saham-saham bank mini dengan modal inti di bawah Rp6 triliun. Beberapa bank mini yang berkinerja kinclong hari ini antara lain PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dengan pertumbuhan 25% dan bahkan menjadi nilai transaksi saham terbesar hari ini, yakni Rp660,7 miliar.
Kemudian, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) ikut mengekor BBYB dengan mencetak pertumbuhan 9,61%. Seolah tak mau kalah, PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) ikut ngebut dengan pertumbuhan masing-masing 9,38% dan 8,74%.
Kinerja bank-bank mini makin cemerlang setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa bank mini, khsuusnya dengan modal inti di bawah Rp2 triliun, telah berkomitmen untuk memenuhi syarat modal minimum Rp2 triliun di akhir tahun ini.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Loyo Diterjang Harga Minyak, Profit Taking
Berbeda dengan IHSG, pasar aset kripto hari ini malah terpantau lesu. Melansir Coinmarketcap pukul 17.50 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo masih mandeg di zona merah.
Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, bertengger di posisi US$47.481,85 per keping alias naik 3,35% dalam sehari terakhir. Kemudian, pesaing terdekat BTC, Ether (ETH), juga amblas 5,47% ke level US$3.965,12 per keping.
Geng pembunuh Ethereum (Ethereum Killer) pun mengalami nasib yang sama. Solana, Cardano, dan Polkadot masing-masing luluh sebesar 9,27%, 6,22%, dan 9% di waktu yang sama.
Secara umum, kondisi pasar kripto nampaknya masih mengikuti tren akhir pekan lalu. Investor tengah doyan melakukan aksi jual lantaran tengah malas memasuki pasar aset berisiko akibat beberapa ketidakpastian konomi. Salah satunya, tentu saja, nasib kegiatan ekonomi AS pasca penyebaran COVID-19 Omicron.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Amblas di Tengah Kenaikan Harga Batu Bara
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini