Harga emas di pasar spot pada hari ini, Rabu (28/4) pukul 08.00 WIB, melemah 0,27% ke US$1.771,78 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,41% ke angka US$1.771,50 per ons.
Harga emas melemah seiring antisipasi investor atas hasil rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) bank sentral AS The Fed. Adapun, rapat yang diselenggarakan sejak Selasa (27/4) waktu setempat akan berakhir hari ini.
Pelaku pasar menunggu rapat ini untuk mengetahui pandangan bank sentral terkait proyeksi inflasi di depan mata. Apalagi, investor sempat mengkhawatirkan kenaikan inflasi dalam beberapa pekan terakhir, seiring menguatnya indikator daya beli di negara Paman Sam tersebut.
“Investor emas akan mengawasi beberapa indikasi dari The Fed. Utamanya, sikap mereka tentang proyeksi inflasi di jangka panjang,” jelas founder Circle Squared Alternative Investment Jeffrey Sica.
Mengapa pandangan tentang inflasi menjadi penting? Sebab, indikator makroekonomi ini tentu merupakan salah satu faktor pendorong harga emas. Biasanya, pelaku pasar akan berbondong-bondong memborong emas untuk melindungi nilai kekayaan yang tergerus oleh tingkat inflasi yang menanjak.
Jika memang inflasi tinggi akan timbul dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin harga logam mulia kembali menembus posisi US$1.800 per ons kembali. Namun, kondisi itu bisa juga gagal terjadi jika bank sentral AS berencana merespons kenaikan inflasi tersebut dengan mengerek suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Kenaikan suku bunga acuan akan mengerek tingkat imbal hasil obligasi, termasuk Surat Berharga Negara (SBN). Jika yield meningkat, maka investor akan berburu cuan dengan menggenggam obligasi. Alhasil, permintaan emas menurun dan menyebabkan harganya melorot.
Sejak Februari, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS berhasil meredupkan harga emas. Namun, yield obligasi AS dalam dua pekan terakhir telah gagal menyeret turun harga emas. Akan tetapi, yield obligasi AS bertenor 10 tahun pagi ini bertengger di 1,63%, meningkat dibanding 1,57% kemarin, seiring antisipasi pengumuman The Fed.
Baca juga: Harga Emas Stagnan Seiring Antisipasi Pertemuan The Fed
Di luar antisipasi The Fed dan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, nilai dolar AS nampaknya juga belum menjadi ancaman bagi harga emas. Setidaknya, untuk Rabu pagi. Pada hari ini, indeks dolar AS berada di posisi 90,98 atau menguat sedikit dibanding posisi kemarin yakni 90,87.
Penguatan nilai dolar AS memang akan melemahkan permintaan emas, yang ujungnya akan melunturkan kilau harganya. Sebab, harga emas akan relatif lebih mahal bagi investor yang sehari-harinya jarang bertransaksi menggunakan denominasi dolar AS.
Meski demikian, nilai indeks dolar AS kali ini masih lebih rendah dibandingkan awal April yang berada di level 92,9.
Baca juga: Harga Emas Diselimuti Waswas Prediksi Inflasi dan Kenaikan Suku Bunga AS
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini