Dunia investasi perusahaan luar angkasa swasta di Amerika Serikat tahun lalu mencetak rekor tahunan baru dengan US$8,9 miliar atau setara Rp124,6 T menurut laporan Space Capital yang berbasis di New York.
“Tahun 2020 ternyata jadi rekor investasi luar angkasa baru, meski ada ekspektasi bahwa infrastruktur luar angkasa akan terpukul parah karena pandemi COVID-19,” jelas mitra pengelola Space Capital, Chad Anderson.
Space Capital juga menyoroti “ambisi mengisi ruang angkasa yang semakin cepat” dari perusahaan raksasa seperti Amazon dan Microsoft. Mereka melihatnya sebagai “salah satu cerita yang paling diabaikan di tahun 2020 dan diperkirakan akan berdampak signifikan pada 2021 dan seterusnya.”
“Dengan US$2,9 miliar uang diinvestasikan pada kuartal IV, 2020 adalah tahun rekor bagi perusahaan infrastruktur ruang angkasa,” imbuh Anderson.
Baca juga: Apa Itu Venture Capital?
Laporan triwulanan Space Capital membagi dunia investasi infrastruktur luar angkasa ini dalam tiga lapisan teknologi. Lazimnya, perusahaan teknologi ini dikenal umum sebagai “perusahaan luar angkasa”, sebagaimana mereka yang membuat roket dan satelit. Beberapa di antaranya seperti SpaceX, Blue Origin, Relativity Space, Rocket Lab, Planet Labs, dan Spire Global.
Meski nilai investasinya mengembang, ternyata sebanyak 24 perusahaan juga memilih hengkang (exits) dari sektor infrastruktur antariksa, di mana investor melikuidasi asetnya senilai US$7,9 miliar. Hal ini umumnya terjadi ketika pemilik perusahaan atau investor dapat menjual perusahaan kepada pihak luar.
“Hampir semua exits dari infrastruktur selama dasawarsa terakhir datang dalam bentuk akuisisi,” tulis Anderson. “Suku bunga rendah telah memicu aktivitas merger & akuisisi, di mana fenomena ini menjadi marak pada 2020.”
Secara keseluruhan, Space Capital menemukan bahwa berbagai lapisan infrastruktur dunia investasi ruang angkasa ini telah menghasilkan total investasi ekuitas sebesar US$30,9 miliar sejak 2011.
Dua teknologi lainnya yang disebut dalam laporan tersebut yakni aplikasi dan distribusi antariksa. Aplikasi mencakup layanan yang bergantung pada ruang seperti tumpangan atau navigasi, sementara distribusi mewakili teknologi berbasis terestrial yang terhubung ke jaringan berbasis ruang angkasa pada 2020.
Masing-masing divisi layanan membukukan penghasilan masing-masing US$15,9 miliar dan US$800 juta.
Laporan kuartal IV Space Capital juga menyoroti “ambisi ruang angkasa yang semakin cepat” dari Amazon dan Microsoft. Laporan ini menilai bahwa masyarakat mengabaikan apa yang dilakukan dua perusahaan ini di balik layar. Padahal, Space Capital menilai Amazon dan Microsoft akan membuat dampak signifikan dalam dunia investasi ruang angkasa pada 2021 dan seterusnya.
Pada 2020, kedua perusahaan ini telah melakukan beberapa pergerakan signifikan terkait infrastruktur luar angkasa.
Amazon menyiapkan unit baru dalam divisi cloud Amazon Web Services (AWS), serta membuat kemajuan dengan program internet satelit Project Kuiper. Microsoft meluncurkan layanan Azure Orbital dalam kemitraan dengan Starlink dari SpaceX sebagai pesaing layanan AWS Ground Station Amazon.
“Azure Space dan AWS Space menghapus kompleksitas di seluruh rantai nilai. Ini membuat jaringan global komunikasi berbasis ruang dan infrastruktur pengumpulan data dapat diakses oleh komunitas teknologi untuk berinovasi,” tulis Anderson merefleksikan pertarungan dunia investasi travel semesta ini.
“Sebagaimana saat ini, setiap perusahaan adalah perusahaan teknologi. Kelak di masa depan, semua perusahaan akan menjelma perusahaan luar angkasa,” tambahnya.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: CNBC
Bagikan artikel ini