Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Book Value
shareIcon

Book Value

0  dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Book Value

Book Value adalah praktik perhitungan akuntansi yang menjadi dasar bagi analisis rasio keuangan yang penting bagi investor. Ketahui Book Value lebih jauh di sini!

Apa Itu Book Value?

Nilai Buku atau Book Value adalah nilai yang merujuk pada nilai aset bersih (netto) sebuah perusahaan. Kalkulasi ini digunakan untuk menggambarkan berapa banyak aset yang akan didistribusikan ke pemegang saham jika suatu saat perusahaan tersebut dilikuidasi.

Adapun aset netto tersebut dihitung berdasarkan total aset yang dimiliki dikurangi aset-aset tidak berwujud (intangible assets) dan total liabilitasnya.

Baca Juga: Price to Earning Ratio

Memahami Book Value Lebih Dalam

Istilah "Book Value" sendiri berasal dari praktik akuntansi yang umum berlaku. Di dalam praktik tersebut, sang akuntan mencoba mengetahui apakah perusahaan berhasil memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya untuk menambah aset-aset baru antar waktu.

Jika nilai buku sebuah perusahaan semakin meningkat antar waktu, maka ada indikasi bahwa si perusahaan berhasil mengerek total asetnya atau menurunkan liabilitasnya. Hal ini memberi sinyal bahwa perusahaan mampu memanfaatkan asetnya untuk mendulang penerimaan yang lebih baik, sehingga ia mampu menambah aset dan mengurangi kewajiban utangnya.

Namun, dalam dunia investasi, nilai buku dijadikan sebagai acuan untuk menilai kelayakan investasi di satu saham tertentu. Pasalnya, karena nilai buku adalah cerminan dari nilai aset netto, maka secara teorinya hal itu bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar aset yang bakal diterima masing-masing pemegang saham jika suatu saat perusahaan itu dilikudasi.

Mengenal Analisis Rasio Keuangan Berbasis Book Value

Lebih lanjut, dalam dunia investasi, investor kerap menggunakan nilai buku sebagai komponen analisis rasio keuangan. Biasanya, analisis berbasis Book Value kerap digunakan oleh value investor yang sedang mengincar saham-saham murah namun punya nilai intrinsik yang mumpuni.

Lantas, apa saja rasio analisis keuangan yang memanfaatkan nilai buku?

1. Rasio Price to Book Value

Rasio Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang membandingkan harga saham satu perusahaan dengan nilai bukunya. Tujuannya, untuk menentukan apakah harga satu saham terbilang "kemahalan" (overpriced) atau justru terlalu murah (undervalued) jika dibanding dengan nilai "asli" saham tersebut.

Sehingga, jika rasio tersebut memiliki angka 1, maka harga saham perusahaan dianggap benar-benar sesuai dengan nilai intrinsiknya.

Namun, jika rasio itu lebih rendah dari 1, maka itu menunjukkan bahwa harga saham saat ini lebih "murah" dari nilai bukunya, yang menunjukkan bahwa investasi di saham tersebut punya peluang yang menarik.

Sementara itu, jika angka rasio itu lebih tinggi dari 1, maka saham tersebut mungkin diperdagangkan dengan premi.

Kemudian, investor biasanya membandingkan rasio PBV satu perusahaan dengan rasio PBV perusahaan lain yang bergerak di sektor yang sama untuk menakar potensi investasi. Dalam hal ini, investor kemungkinan besar akan memilih saham dengan rasio PBV lebih rendah dari rerata sektornya karena saham tersebut terbilang lebih murah dibanding yang lain.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio PBV adalah:

PBV = Price of Stock/Book Value per Share

Keterangan:

  1. Price of Stock: Nilai saham yang ingin diukur dan biasanya diambil dari harga pasar suatu saham tertentu.
  2. Book Value per Share: Nilai buku perusahaan per lembar saham.

Baca Juga: 3 Cara Valuasi Saham

2. Book Value per Share

Selain PBV, investor dan analis kerap memasukkan nilai buku ke formulasi lain bernama Book Value per Share (BVPS). Dalam perhitungan tersebut, mereka akan menghitung berapa besar nilai buku satu perusahaan untuk setiap saham biasa yang beredar.

Apabila PBV digunakan sebagai bahan evaluasi saham, maka BVPS lebih condong digunakan untuk mengetahui nilai aset bersih per saham. Hal ini bertujuan agar investor dapat mengetahui seberapa banyak sisa aset yang dimiliki perusahaan yang bakal dibagikan ke investor jika suatu saat perusahaan tersebut gulung tikar.

Apabila nilai BVPS lebih tinggi dari nilai pasar saham tersebut saat ini, maka saham tersebut bisa dikatakan sebagai undervalued. Begitu pun sebaliknya.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia, Kata Data, Finansialku

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Bond Valuation

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1