AAPL akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 1Q25 pada hari Jumat (1/31) dini hari. Sebagai perusahaan terbesar dalam bidang smartphone, AAPL memegang market share sebesar 18% secara global. Dominasi market share yang diiringi dengan inovasi produk berbasis AI membuat AAPL mampu bersaing mengalahkan kompetitornya. Simak selengkapnya di sini!
Apple Inc adalah perusahaan manufaktur dan perancang sekaligus pemasar produk perangkat elektronik terbesar di dunia dengan total pangsa pasar sebesar 57.4% di market US dan 17.7% secara global yang telah berdiri sejak tahun 1976 dan berhasil melakukan IPO pada tahun 1980. Dengan total perangkat aktif sebanyak 2.2 miliar, pada tahun 2024 AAPL berhasil memiliki pendapatan sebesar US$ 391 miliar (+2%YoY) untuk FY24 dengan 5 segmentasi usaha seperti Iphone, Ipad, Mac, Services, dan Wearables, Home and Accessories.
Apple sedang mengembangkan sistem AI internal perusahaan yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem smartphone ataupun apple device lainnya. Adanya AI dapat meningkatkan harga jual produk Apple karena memiliki keunggulan dan kecanggihan baru. Memang sekarang ini dampak dari AI belum bisa secara masif dirasakan dampaknya oleh Apple user namun kedepannya layanan ini akan memiliki peran layaknya Chat GPT bahkan pengguna Apple dapat melakukan editing photo layaknya AI yang ada di aplikasi Adobe.
Saat ini, AI dari Apple masih dikembangkan dan pada Bulan Januari 2025, Apple Intelligence ditarik kembali oleh Apple karena menyajikan data palsu, sehingga sistem AI internal ini belum matang dan belum siap untuk diedarkan. Apple sendiri telah menggelontorkan lebih dari US$25 juta untuk penggembangan AI dan akan menggelontorkan US$30 juta pada tahun 2025 untuk AI.
Sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari selama 49 tahun, AAPL telah memiliki brand value dan reputasi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan 57.4% total penduduk USA merupakan pengguna produk Iphone, Mac dan Ipad. Market share ini diproyeksikan akan terus meningkat menjadi 59% pada tahun 2026 seiring dengan pengembangan perangkat Apple ditambah dengan adanya tarif impor yang dikenakan oleh Trump yang membuat perangkat smartphone atau komputer buatan China akan lebih mahal.
AAPL rutin melakukan launching produk Iphone setiap tahunnya dan gencar melakukan promosi produk baru di setiap Q2 dan Q3 di tahun tersebut. Pada tahun 2024, perusahaan berhasil launching rangkaian produk Iphone 16. Walaupun sudah ada Apple Intelligence di rangkaian Iphone 16 nyatanya inovasi Apple ini dianggap gagal. Hal ini juga sudah dilakukan research oleh analis JP Morgan, dimana 67% respon masih tidak aware dengan Apple Intelligence, dan kedepannya dengan adanya perbaikan in house research terhadap AI, Iphone 17 diharapkan dapat terjual keras. Diproyeksikan apabila Iphone 17 launching Apple dapat menjual 28.5 juta unit selama 1 kuartal di tahun 2025.
AAPL memiliki close system berupa IoS system, yang memungkinkan Apple untuk menjaga sistemnya lebih ketat sehingga terhindar dari cybercrime risk dan dengan 55,000 paten yang telah dimiliki AAPL, konsumen tidak memerlukan third parties technology lainnya, karena perusahaan telah menyediakan segala kebutuhan konsumennya (end solution). Selanjutnya, data-data yang terdapat di ekosistem Apple tidak dapat dipindahkan ke ekosistem lainnya sehingga membuat konsumen memiliki ketergantungan dengan sistem close-end miliki Apple. Hal ini turut berdampak pada pembelian produk maupun service Apple secara recurring.
Ekspansi yang dilakukan adalah dengan berekspansi untuk membuka ratusan toko retail offline dan membuka Apple Store Mobile App India sekaligus berencana untuk memindahkan sebagian produksi Iphone dari China ke India dan diprediksi pada tahun 2025, 18% dari total produksi berada di India. Hal ini dapat membuat menurunkan ketergantungan pada produksi Iphone dari China dan diproyeksikan pada tahun 2025, India akan menyumbang 5% dari total revenue AAPL.
Selain dari India, Apple juga akan melakukan ekspansi ke Saudi Arabia yang dimulai dari pembukaan official online store pertamanya. Apple sendiri memiliki market share sebesar 23% di negara tersebut, sehingga dengan membuka official store nya dapat membuka peluang revenue growth baru di wilayah tersebut.
Penjualan Apple selalu meningkat di kuartal 1 setiap tahunnya, pada 1Q25, diperkirakan AAPL memiliki pendapatan sebesar US$124.3 miliar yang disumbang oleh produk Iphone dengan penjualan sebesar US$71.2 miliar, dimana diproyeksikan Apple dapat mengirimkan 76.8 juta unit di kuartal ini. Adapun penjualan di segmen lainnya cenderung stabil apabila dibandingkan dengan 1 tahun sebelumnya.
Pada kuartal ini, forecast revenue sudah disesuaikan dengan keadaan pasar dimana Apple mulai kehilangan market share nya di negara yang memiliki penjualan tersebut kedua setelah Amerika, yakni di China. Pada 1Q25, diproyeksikan pendapatan yang berasal dari negara tersebut adalah US$21.6 miliar. Saat ini, menurut analisis yang dilakukan Iphone kalah saing dengan produk buatan Huawei dan Vivo dari segi teknologi nya dan kalah dari Samsung S24 Ultra dari segi kamera.
AAPL diproyeksikan akan mencetak gross margin sebesar 46.6% atau meningkat dari kuartal sebelumnya yang berada di level 46.3%. Penyumbang gross margin terbesar berasal dari segmen service (app store, apple music, dsb) dengan proyeksi gross margin 73.5% pada kuartal ini atau setara dengan US$78.7 miliar. Selanjutnya untuk segmen products memiliki margin sebesar 39.3% secara blended, dimana gross margin sebesar 48.22%.
Segment Products Gross Margin | Sumber: Bloomberg
Secara keseluruhan dari sisi bottom line, AAPL diproyeksikan memiliki EPS sebesar US$2.35 pada 1Q25 (+7.9% YoY) dengan tingkat net margin sebesar 28.6%.
Income Statement Quarterly | Sumber: Bloomberg
AAPL memiliki tingkat inventory turnover yang outperform dibandingkan dengan peers company (samsung) (AAPL inventory turnover 30x, peers company average 4x). Hal ini sejalan dengan strateginya dalam menekan biaya penyimpanan. Kedepannya dengan adanya ekspansi untuk menambah gerai retail yang akan memperluas pusat distribusi ke konsumen, diproyeksikan inventory days AAPL adalah selama 11.5 hari pada tahun 2025.
Selain memiliki tingkat profitabilitas yang baik, sebagai perusahaan yang memiliki ketergantungan yang tinggi pada penjualan retail. AAPL memiliki CCC sehat dengan nilai negatif dengan keberhasilan perusahaan untuk memiliki Days in Payable (113.3 hari) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Days in Receivable (29.3 hari).
AAPL Cash Cycle | Sumber: Bloomberg
Morgan Stanley mengatakan bahwa harga wajar saham Apple sendiri saat ini berada di US$273, atau jauh lebih tinggi dibanding harga penutupan Senin (17/01) yakni US$228.98. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham perusahaan masih lebih “murah” dibanding nilai wajar sesungguhnya.
Jika dibandingkan dengan kompetitor, sisi “mahal” saham Apple bisa terlihat dari rasio harga saham per laba (Price to Earning Ratio/Rasio P/E) berada di 30.3x P/E atau di atas rata-rata kompetitornya, 20.4x P/E.
AAPL P/E Band | Sumber: Bloomberg
Namun, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat Apple tak kenal lelah untuk terus berinovasi dan tetap memiliki neraca keuangan stabil di tengah kondisi ekonomi yang tak tentu.
Dengan adanya prospek bisnis AAPL yang cerah, sobat cuan bisa untuk membeli call option AAPL untuk menghasilkan potensial profit lebih banyak dari saham biasa.
Beli Call Option Apple di Sini!
Penjualan Iphone kedua terbesar berasal dari China, dan di China sendiri, Apple memiliki market share sebesar 15%. Dengan adanya pelemahan ekonomi dan event discount besar seperti event sale liburan di China dapat memberikan dampak signifikan kepada AAPL karena masyarakat lokal lebih memilih untuk membeli smartphone buatan China yang memiliki harga yang lebih murah.
Diangkatnya Trump sebagai presiden kembali membuat isu terkait perang dagang US-China kembali muncul. Dengan adanya ketegangan antara China dan USA dapat berdampak pada supply chain raw materials AAPL, seperti chips dan processors internal yang diimport dari Taiwan. Terdapat ketergantungan yang tinggi terhadap regulasi pemerintah China yang ditakutkan terdapat larangan ekspor ataupun tarif tinggi terhadap produk-produk tersebut ke USA, sehingga AAPL harus mencari supplier baru.
AAPL harus terus berinovasi mengembangkan teknologi berbasis IoS agar tidak kalah bersaing dengan kompetitor yang menawarkan teknologi AI yang terhubung ke perangkat elektroniknya. Dengan inovasi yang tertinggal dibandingkan kompetitor membuat AAPL memiliki risiko untuk kehilangan market share nya.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini