Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengulas Prospek Kinerja Apple, Sebelum Rilis Laporan Keuangan 1Q25
shareIcon

Mengulas Prospek Kinerja Apple, Sebelum Rilis Laporan Keuangan 1Q25

21 Jan 2025, 6:44 AM·Waktu baca: 7 menit
shareIcon
Kategori
Mengulas Prospek Kinerja Apple, Sebelum Rilis Laporan Keuangan 1Q25

AAPL akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 1Q25 pada hari Jumat (1/31) dini hari. Sebagai perusahaan terbesar dalam bidang smartphone, AAPL memegang market share sebesar 18% secara global. Dominasi market share yang diiringi dengan inovasi produk berbasis AI membuat AAPL mampu bersaing mengalahkan kompetitornya. Simak selengkapnya di sini!

Profil Singkat Apple

Apple Inc adalah perusahaan manufaktur dan perancang sekaligus pemasar produk perangkat elektronik terbesar di dunia dengan total pangsa pasar sebesar 57.4% di market US dan 17.7% secara global yang telah berdiri sejak tahun 1976 dan berhasil melakukan IPO pada tahun 1980. Dengan total perangkat aktif sebanyak 2.2 miliar, pada tahun 2024 AAPL berhasil memiliki pendapatan sebesar US$ 391 miliar (+2%YoY) untuk FY24 dengan 5 segmentasi usaha seperti Iphone, Ipad, Mac, Services, dan Wearables, Home and Accessories.

  • Iphone. Pada tahun 2024, AAPL telah berhasil menjual 228.3 juta perangkat Iphone (penjualan tahun 2023: 231.8 miliar). Pendapatan FY24 untuk segmen ini adalah US$201.2 miliar atau meningkat 0.3% YoY karena adanya persaingan yang ketat di wilayah utama penjualan Iphone, yakni di Tiongkok. 
  • Ipad. Merupakan market leader di segmentasi tablet dengan total market share sebesar 32% secara global dan telah berhasil menjual Ipad sebanyak 52-54 juta units sepanjang tahun 2024. Secara keseluruhan, segmen Ipad menyumbang 7% dari total revenue AAPL di tahun 2024 atau sebesar US$26.7 miliar (-6% YoY)
  • Mac. Segmen personal computer Apple atau Mac memiliki market share sebesar 14% secara global dan secara keseluruhan AAPL telah menjual 22.9 juta unit mac ke seluruh dunia pada tahun 2024. Pada tahun yang sama, segmen Mac memiliki kontribusi pendapatan sebesar US$29.98 miliar atau 8% dari total pendapatan AAPL. 
  • Services. Memiliki kaitan yang erat dengan ekosistem produk fisik apple. Segmen services terbagi atas pendapatan yang berasal dari Berikut App Store, Apple Music, Apple TV Plus, Apple Arcade, Apple News Plus, Apple Pay, and iCloud. Segmen ini memiliki pendapatan sebesar US$96.2 miliar pada FY24. 
  • Wearables, Home and Accessories. Memiliki proporsi kedua terbesar dengan persentase sebesar 8.2% pada FY24 terhadap total pendapatan AAPL atau sebesar US$37 miliar. Penjualan utama segmen berasal dari penjualan AirPods dan Apple Watch.

Tesis Investasi

Apple Akan Mengintegrasikan Sistem AI kelayakan Aplikasi 

Apple sedang mengembangkan sistem AI internal perusahaan yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem smartphone ataupun apple device lainnya. Adanya AI dapat meningkatkan harga jual produk Apple karena memiliki keunggulan dan kecanggihan baru. Memang sekarang ini dampak dari AI belum bisa secara masif dirasakan dampaknya oleh Apple user namun kedepannya layanan ini akan memiliki peran layaknya Chat GPT bahkan pengguna Apple dapat melakukan editing photo layaknya AI yang ada di aplikasi Adobe. 

Saat ini, AI dari Apple masih dikembangkan dan pada Bulan Januari 2025, Apple Intelligence ditarik kembali oleh Apple karena menyajikan data palsu, sehingga sistem AI internal ini belum matang dan belum siap untuk diedarkan. Apple sendiri telah menggelontorkan lebih dari US$25 juta untuk penggembangan AI dan akan menggelontorkan US$30 juta pada tahun 2025 untuk AI. 

Memiliki Market Share Terbesar di USA

Sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari selama 49 tahun, AAPL telah memiliki brand value dan reputasi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan 57.4%  total penduduk USA merupakan pengguna produk Iphone, Mac dan Ipad. Market share ini diproyeksikan akan terus meningkat menjadi 59% pada tahun 2026 seiring dengan pengembangan perangkat Apple ditambah dengan adanya tarif impor yang dikenakan oleh Trump yang membuat perangkat smartphone atau komputer buatan China akan lebih mahal. 

Inovasi dan Launching Produk Rutin 

AAPL rutin melakukan launching produk Iphone setiap tahunnya dan gencar melakukan promosi produk baru di setiap Q2 dan Q3 di tahun tersebut. Pada tahun 2024, perusahaan berhasil launching rangkaian produk Iphone 16. Walaupun sudah ada Apple Intelligence di rangkaian Iphone 16 nyatanya inovasi Apple ini dianggap gagal. Hal ini juga sudah dilakukan research oleh analis JP Morgan, dimana 67% respon masih tidak aware dengan Apple Intelligence, dan kedepannya dengan adanya perbaikan in house research terhadap AI, Iphone 17 diharapkan dapat terjual keras. Diproyeksikan apabila Iphone 17 launching Apple dapat menjual 28.5 juta unit selama 1 kuartal di tahun 2025. 

Close Ecosystem Apple Berbanding Lurus Dengan Loyalitas Konsumen 

AAPL memiliki close system berupa IoS system, yang memungkinkan Apple untuk menjaga sistemnya lebih ketat sehingga terhindar dari cybercrime risk dan dengan 55,000 paten yang telah dimiliki AAPL, konsumen tidak memerlukan third parties technology lainnya, karena perusahaan telah menyediakan segala kebutuhan konsumennya (end solution). Selanjutnya, data-data yang terdapat di ekosistem Apple tidak dapat dipindahkan ke ekosistem lainnya sehingga membuat konsumen memiliki ketergantungan dengan sistem close-end miliki Apple. Hal ini turut berdampak pada pembelian produk maupun service Apple secara recurring. 

Apple Akan Melakukan Ekspansi Besar Ke India dan Saudi Arabia

Ekspansi yang dilakukan adalah dengan berekspansi untuk membuka ratusan toko retail offline dan membuka Apple Store Mobile App India sekaligus berencana untuk memindahkan sebagian produksi Iphone dari China ke India dan diprediksi pada tahun 2025, 18% dari total produksi berada di India. Hal ini dapat membuat menurunkan ketergantungan pada produksi Iphone dari China dan diproyeksikan pada tahun 2025, India akan menyumbang 5% dari total revenue AAPL.  

Selain dari India, Apple juga akan melakukan ekspansi ke Saudi Arabia yang dimulai dari pembukaan official online store pertamanya. Apple sendiri memiliki market share sebesar 23% di negara tersebut, sehingga dengan membuka official store nya dapat membuka peluang revenue growth baru di wilayah tersebut. 

Mengulas Aspek Finansial Apple Jelang Rilis LK 1Q25

Penjualan 1Q25 Tetap Ditopang Oleh Segmen Iphone 

Penjualan Apple selalu meningkat di kuartal 1 setiap tahunnya, pada 1Q25, diperkirakan AAPL memiliki pendapatan sebesar US$124.3 miliar yang disumbang oleh produk Iphone dengan penjualan sebesar US$71.2 miliar, dimana diproyeksikan Apple dapat mengirimkan 76.8 juta unit di kuartal ini. Adapun penjualan di segmen lainnya cenderung stabil apabila dibandingkan dengan 1 tahun sebelumnya. 

Pada kuartal ini, forecast revenue sudah disesuaikan dengan keadaan pasar dimana Apple mulai kehilangan market share nya di negara yang memiliki penjualan tersebut kedua setelah Amerika, yakni di China. Pada 1Q25, diproyeksikan pendapatan yang berasal dari negara tersebut adalah US$21.6 miliar. Saat ini, menurut analisis yang dilakukan Iphone kalah saing dengan produk buatan Huawei dan Vivo dari segi teknologi nya dan kalah dari Samsung S24 Ultra dari segi kamera. 

Laba Perusahaan Tetap Solid dengan EPS sebesar 

AAPL diproyeksikan akan mencetak gross margin sebesar 46.6% atau meningkat dari kuartal sebelumnya yang berada di level 46.3%. Penyumbang gross margin terbesar berasal dari segmen service (app store, apple music, dsb) dengan proyeksi gross margin 73.5% pada kuartal ini atau setara dengan US$78.7 miliar. Selanjutnya untuk segmen products memiliki margin sebesar 39.3% secara blended, dimana gross margin sebesar 48.22%.

Segment Products Gross Margin | Sumber: Bloomberg

Secara keseluruhan dari sisi bottom line, AAPL diproyeksikan memiliki EPS sebesar US$2.35 pada 1Q25 (+7.9% YoY) dengan tingkat net margin sebesar 28.6%.

Income Statement Quarterly | Sumber: Bloomberg

Efisiensi Dalam Menekan Biaya Penyimpanan 

AAPL memiliki tingkat inventory turnover yang outperform dibandingkan dengan peers company (samsung) (AAPL inventory turnover 30x, peers company average 4x).  Hal ini sejalan dengan strateginya dalam menekan biaya penyimpanan. Kedepannya dengan adanya ekspansi untuk menambah gerai retail yang akan memperluas pusat distribusi ke konsumen, diproyeksikan inventory days AAPL adalah selama 11.5 hari pada tahun 2025.

Memiliki Cash Conversion Cycle (CCC) yang Sehat

Selain memiliki tingkat profitabilitas yang baik, sebagai perusahaan yang memiliki ketergantungan yang tinggi pada penjualan retail. AAPL memiliki CCC sehat dengan nilai negatif dengan keberhasilan perusahaan untuk memiliki Days in Payable (113.3 hari) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Days in Receivable (29.3 hari). 

AAPL Cash Cycle | Sumber: Bloomberg

Proyeksi Potensi Saham AAPL

Morgan Stanley mengatakan bahwa harga wajar saham Apple sendiri saat ini berada di US$273, atau jauh lebih tinggi dibanding harga penutupan Senin (17/01) yakni US$228.98. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham perusahaan masih lebih “murah” dibanding nilai wajar sesungguhnya.

Jika dibandingkan dengan kompetitor, sisi “mahal” saham Apple bisa terlihat dari rasio harga saham per laba (Price to Earning Ratio/Rasio P/E) berada di 30.3x P/E atau di atas rata-rata kompetitornya, 20.4x P/E. 

AAPL P/E Band | Sumber: Bloomberg

Namun, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat Apple tak kenal lelah untuk terus berinovasi dan tetap memiliki neraca keuangan stabil di tengah kondisi ekonomi yang tak tentu.

Dengan adanya prospek bisnis AAPL yang cerah, sobat cuan bisa untuk membeli call option AAPL untuk menghasilkan potensial profit lebih banyak dari saham biasa.

Beli Call Option Apple di Sini!

Risiko Berinvestasi di Saham AAPL

Pelemahan Kondisi Perekonomian di China

Penjualan Iphone kedua terbesar berasal dari China, dan di China sendiri, Apple memiliki market share sebesar 15%. Dengan adanya pelemahan ekonomi dan event discount besar seperti event sale liburan di China dapat memberikan dampak signifikan kepada AAPL karena masyarakat lokal lebih memilih untuk membeli smartphone buatan China yang memiliki harga yang lebih murah. 

Perang Dagang Antara China-USA

Diangkatnya Trump sebagai presiden kembali membuat isu terkait perang dagang US-China kembali muncul. Dengan adanya ketegangan antara China dan USA dapat berdampak pada supply chain raw materials AAPL, seperti chips dan processors internal yang diimport dari Taiwan. Terdapat ketergantungan yang tinggi terhadap regulasi pemerintah China yang ditakutkan terdapat larangan ekspor ataupun tarif tinggi terhadap produk-produk tersebut ke USA, sehingga AAPL harus mencari supplier baru. 

Kompetisi Dengan Perusahaan Teknologi Pengembang AI 

AAPL harus terus berinovasi mengembangkan teknologi berbasis IoS agar tidak kalah bersaing dengan kompetitor yang menawarkan teknologi AI yang terhubung ke perangkat elektroniknya. Dengan inovasi yang tertinggal dibandingkan kompetitor membuat AAPL memiliki risiko untuk kehilangan market share nya. 

Transaksi Saham AAPL di Sini!

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earnings call
Produknya Mendunia, Laba per Saham Nike 26% di Atas Ekspektasi Analis
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1