
Pengantar: Mengapa Ethereum Penting di Dunia Crypto?
Ethereum adalah salah satu inovasi paling penting dalam sejarah aset kripto dan teknologi blockchain. Tidak hanya berfungsi sebagai mata uang digital, Ethereum berkembang menjadi fondasi utama Web3, mendukung smart contract, aplikasi terdesentralisasi (dApps), DeFi, NFT, DAO, hingga tokenisasi aset dunia nyata.
Ethereum menggunakan Ether (ETH) sebagai aset kripto native. ETH berperan sebagai bahan bakar jaringan (gas fee), aset staking, serta instrumen investasi dan trading.
Memasuki 2025–2026, Ethereum kembali berada di fase penting. Serangkaian upgrade besar mulai dari The Merge, Dencun, Pectra, hingga Fusaka, menunjukkan komitmen Ethereum untuk terus meningkatkan skalabilitas, efisiensi biaya, dan desentralisasi. Inilah yang membuat Ethereum tetap relevan bagi investor ritel maupun institusi.
Bagi pengguna Indonesia, Ethereum dapat dibeli dan ditradingkan secara aman melalui Pluang, aplikasi crypto legal yang diawasi OJK & Bappebti serta memiliki sertifikasi keamanan ISO/IEC 27001.
Ethereum adalah blockchain open-source dan terdesentralisasi yang dirancang untuk menjalankan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) tanpa perantara.
Jika Bitcoin diciptakan terutama sebagai sistem pembayaran dan penyimpan nilai, maka Ethereum dikembangkan sebagai platform komputasi global berbasis blockchain.
Secara sederhana:
Ethereum = Blockchain + Smart Contract + Ether (ETH)
Ethereum memungkinkan siapa pun—developer, startup, hingga institusi besar—untuk membangun aplikasi keuangan, game, NFT, dan sistem organisasi digital secara transparan dan tanpa pihak pusat.
Ether (ETH) adalah aset kripto asli di jaringan Ethereum. ETH digunakan untuk:
Penting dipahami: Ethereum adalah platform, sedangkan ETH adalah mata uangnya.
Ethereum tetap menjadi pemimpin pasar Web3 karena beberapa keunggulan utama:
Ethereum memiliki:
Mayoritas inovasi Web3 pertama kali lahir di Ethereum.
Ethereum memungkinkan kontrak digital berjalan otomatis tanpa pihak ketiga, membuka peluang:
Sejak diluncurkan tahun 2015, Ethereum terbukti stabil dengan ribuan node dan validator global.
Sejak The Merge (2022), Ethereum beralih ke PoS dan berhasil:
Ethereum kini digunakan oleh:
Meski unggul, Ethereum tetap memiliki tantangan:
Namun, sebagian besar masalah ini diatasi melalui Layer 2 dan upgrade jaringan.
Ethereum berkembang melalui fase penting:
Fusaka adalah upgrade besar Ethereum yang dijadwalkan aktif di mainnet pada 3 Desember 2025. Upgrade ini menjadi pembaruan besar kedua setelah Pectra (Mei 2025) dan merupakan bagian penting dari roadmap jangka panjang Ethereum.
Fusaka dirancang untuk:
Secara arsitektur, Fusaka merupakan kombinasi:
Pendekatan ini mengikuti tradisi Ethereum dalam menggabungkan tema astronomi dan kota Devcon.
Fusaka bukan sekadar upgrade teknis, tetapi fondasi skalabilitas jangka panjang Ethereum. Dengan PeerDAS dan ekspansi blobs, Ethereum:
Upgrade ini mempertegas posisi Ethereum sebagai jaringan settlement global untuk ekonomi digital.
Ethereum bekerja sebagai buku besar digital terdesentralisasi:
Model ini membuat Ethereum lebih efisien dan ramah lingkungan.
Berbeda dengan Bitcoin:
Namun, sejak EIP-1559, sebagian ETH dibakar (burn) setiap transaksi, sehingga:
Ethereum digunakan secara nyata dalam berbagai sektor:
Aspek | Bitcoin (BTC) | Ethereum (ETH) |
Tujuan Utama | Diciptakan (2009) sebagai mata uang digital pertama. Fokus utama: store of value (penyimpan nilai) dan sistem pembayaran peer-to-peer (tanpa perantara). | Diluncurkan (2015) sebagai platform smart contract. Bertujuan untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi (DeFi, NFT, DAO, dll.). |
Fungsi Blockchain | Hanya mencatat transaksi keuangan (kirim/terima BTC). | Mampu mengeksekusi program (smart contract), membuatnya lebih fleksibel untuk beragam aplikasi. |
Mekanisme & Teknologi | Total suplai terbatas (maksimal 21 juta koin). Mekanisme konsensus awalnya adalah Proof of Work (PoW). | Tidak memiliki batas suplai yang ketat. Menggunakan Proof of Stake (PoS) yang lebih hemat energi. |
Nilai & Penggunaan | Dipandang sebagai “emas digital” atau aset lindung nilai. | Berfungsi sebagai utility token (token utilitas) untuk membayar biaya transaksi (gas fee), staking validator, dan juga aset investasi. |
Pluang tidak hanya sekadar aplikasi crypto, tetapi ekosistem trading yang komprehensif. Lewat satu platform, pengguna dapat mengakses 1.000+ produk trading, mulai dari crypto, saham & ETF Amerika Serikat (AS), emas, reksa dana, crypto futures, options saham AS dan saham Indonesia (soon), dengan struktur biaya yang kompetitif.
Ethereum diproyeksikan tetap menjadi tulang punggung Web3 dengan:
Beberapa proyeksi bahkan memperkirakan ETH mencapai USD 7.500+ dalam beberapa tahun ke depan, meski tetap disertai risiko pasar (Standard Chartered).
Ethereum adalah blockchain fundamental untuk Web3 (seperti smart contract, dApps, DeFi, NFT, dan tokenisasi aset). Fleksibilitas dan dukungan komunitasnya menjadikan Ethereum inovasi crypto signifikan. Investor pemula perlu memahami dasarnya dan menerapkan manajemen risiko. Pluang, aplikasi yang diawasi OJK dan Bappebti, menawarkan platform aman untuk investasi Ethereum.
Davion Arsinio
Davion Arsinio
Bagikan artikel ini