Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Kapan Waktu yang Tepat Menjual Reksadana Kamu?

Kapan Waktu yang Tepat Menjual Reksadana Kamu?

5 May 2021, 8:50 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Kapan Waktu yang Tepat Menjual Reksadana Kamu?

Selama ini, orang mengenal reksadana sebagai sarana untuk hidup pensiun dengan tenang. Apalagi, berinvestasi di reksadana bukanlah hal susah untuk dilakukan. Tidak perlu tips investasi yang njelimet, investor hanya perlu ongkang-ongkang kaki dan dananya dikelola oleh manajer investasi.

Selain itu, imbal hasil yang diberikan juga masih lebih baik jika dibandingkan dengan deposito atau jenis investasi yang mengandalkan pendapatan tetap lainnya. Tetapi, yang namanya investasi pasti ada faktor yang menjadi risiko dari setiap pergerakannya.

Nah, membincang imbal hasil reksadana, hal ini tidak dapat dipisahkan dari timing alias waktu yang tepat untuk membeli atau menjual reksadana. Utamanya, dalam menjual reksadana. Pasalnya, beberapa investor tidak hanya menggunakan reksadana sebagai sarana menuju pensiun saja, namun juga ajang mencari cuan.

Tak heran, jika banyak investor bertanya apakah sebaiknya menjual reksadana setelah menggenggamnya enam bulan? Satu tahun? Tiga tahun? Atau lima tahun?

Misalnya, produk reksadana saham. Salah satu produk investasi ini diperuntukkan untuk mereka yang memiliki rencana keuangan di atas lima tahun. Jadi jika Sobat Cuan ingin merasakan imbal hasil maksimal, disarankan untuk melepasnya setelah di atas lima tahun. Lantas, apa dampaknya jika kamu menjual reksadana kamu di bawah lima tahun?

Selain itu, juga ada produk reksadana campuran dan pendapatan tetap yang ditujukan untuk investor dengan rencana investasi menengah, alias tiga tahun. Terdapat pula reksa dana pasar uang yang ditujukan untuk investor dengan rencana investasi pendek, alias satu tahun. Terus, kalau kamu melepas reksadana di bawah jangka waktu itu, apakah kamu masih bisa mendulang cuan?

Nah, semua keputusan itu bersifat dinamis, Sobat Cuan. Tips investasi reksadana utamanya adalah kamu bisa menjualnya kapan saja selama dibutuhkan. Tetapi, ada juga kondisi yang membuat kamu harus mulai mempertimbangkan penjualan UP reksa dana yang dimiliki. Apa saja kondisi tersebut?

Baca juga: Apa Itu Reksadana?

Tips Investasi Reksadana: Saat Tepat Menjual Reksadana

1. Saat Kinerja Reksadana Terus Turun

Meski pengelolaan dana reksadana kamu dilakukan oleh manajer investasi, tetap saja ada risiko penurunan nilai yang mengintai. Ini lantaran aset penempatan dana di reksadana (underlying asset), seperti saham, obligasi, dan pasar uang, juga cenderung volatil setiap saat.

Makanya, nilai reksadana kamu akan turun kalau kinerja underlying asset kamu juga melandai. Begitu pun sebaliknya. Makanya, kamu harus segera memindahkan dana di reksadanamu ke aset lain yang berisiko mini kala nilai reksadana kamu perlahan turun.

Hal itu dimaksudkan untuk menghindari potensi penyusutan dana investasi. Sebab, nilai UP kamu akan turun jika nilai aktiva bersih (NAB) produk reksadanamu juga terus terjungkal.

Oleh karenanya, kamu harus melakukan riset mendalam dalam melihat perkembangan kinerja reksadana. Sekaligus memeriksa alasan di balik penurunan nilai reksadana tersebut.

Kalau misalnya kinerja reksadana turun karena kondisi pasar yang memburuk, mungkin Sobat Cuan bisa mengalihkannya ke jenis investasi lain. Tetapi, jika penurunan disebabkan lantaran pengelolaan reksa dana yang tidak tepat, maka menjualnya adalah keputusan yang tepat.

2. Tips Investasi Reksadana Jitu: Jual Reksadana Saat Butuh Dana Darurat

Sobat Cuan mungkin merasa sudah punya perencanaan keuangan yang mumpuni. Tapi, ada kalanya kamu merasa seret masalah finansial jika berhadapan dengan urusan-urusan yang mendadak.

Tabunganmu di rekening bank mungkin cukup untuk membiayai kebutuhan mendadak tersebut. Tapi, kamu tetap bisa kok, menjual reksadana untuk membiayai kebutuhanmu yang bersifat darurat.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pencairan UP reksadana hanya bisa dibayarkan maksimal tujuh hari bursa sejak permohonan penjualan sudah diterima lengkap oleh Manajer Investasi. Selain itu, jangan sampai penjualan produk reksadana malah bikin kamu tidak konsisten dalam berinvestasi reksadana ke depan, ya!

Baca juga: Hai Sobat Cuan, Begini Lho Cara Maksimalkan Cuan di Reksadana Pendapatan Tetap

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Reksadana Community

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar