Ketika berada di penghujung 19 tahun, seorang remaja mulai memikirkan tentang finansial pribadinya. Ia mulai menyadari bahwa dirinya harus sehat secara finansial dalam jangka panjang, sehingga tujuan finansialnya di masa depan bisa tercapai.
Namun, setiap tindakan finansial yang kamu ambil tentu harus mempertimbangkan kondisi keuangan kamu saat ini. Perkara jumlah tabungan yang perlu kamu tabung hingga jumlah yang perlu kamu investasikan per bulan tentu akan sangat tergantung dari “diagnosis” kesehatan keuangan kamu sekarang.
Lantas, bagaimana caranya kita bisa mendiagnosis kesehatan finansial secara mandiri? Untuk itu, ada baiknya kamu baca panduan di bawah ini untuk mencari tahu sekronis apa masalah keuanganmu saat ini.
Baca juga: Mengenal Utang Sehat dan Layak Dilakukan dalam Keuangan
Memiliki penghasilan adalah hal pertama yang kamu perlukan untuk mencapai financial goals. Namun, apalah artinya memiliki jika kamu tak bisa mengelolanya dengan benar. Makanya, kamu harus bisa mengontrol sebuah hal bernama pengeluaran.
Kamu bisa membagi pengeluaran berdasarkan lima pos kebutuhan agar aliran kas kamu tetap positif. Yakni, pos pengeluaran rutin, pos tabungan dan investasi, pos cicilan utang, pos pengeluaran sosial, dan pos gaya hidup.
Besar kecilnya pos pengeluaran ini dapat kamu sesuaikan berdasarkan kebutuhan kamu ya, Sobat Cuan. Namun, ada baiknya pengaturan pos pengeluaranmu menganut pergitungan budgeting 50/30/20. Wah, rumus apa, tuh?
Di dala sistem ini, 50% penghasilanmu akan dialokasikan untuk kebutuhan dasar seperti kebutuhan rumah, bahan makanan, listrik, air dan lain lain.
Kemudian, 30% selanjutnya akan digelontorkan untuk untuk pengeluaran yang sifatnya menghibur diri atau keinginan. Mulai dari belanja, makan di tempat yang fancy, bahkan sampai budget untuk liburan. Lalu, 20% terakhir pendapatanmu harus tertuju pada tabungan dan investasi masa depan.
Rasio utang adalah dasar pengukuran seberapa besar kita bisa berutang dan mampu melunasinya. Maka dari itu, kita harus menghitung kemampuan kita sebelum mengajukan cicilan atau pinjaman ya, Sobat Cuan!
Sekadar informasi, rasio utang kamu tidak boleh lebih besar dari 35% dari total penghasilan. Sebagai contoh, apabila kita mempunyai pendapatan sebesar Rp5 juta setiap bulan, maka utang maksimal yang kita miliki harusnya berkisar Rp1,75 juta setiap bulannya.
Nah, kalau utangmu sudah melebihi itu, artinya rasio utangmu tidak sehat! Sehingga, kamu harus bisa mengevaluasi pengeluaranmu atau menyortir utang-utang yang selama ini kamu ajukan. Jangan-jangan, utang yang selama ini kamu lakukan malah digunakan untuk happy-happy semata?
Kita sebagai manusia biasa, tentunya tidak bisa memprediksi masa depan ya, Sobat Cuan! Eits, tapi kita masih bisa mem-back-up diri dan keluarga dengan dana darurat.
Kegunaan dana darurat adalah menutupi pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga. Misalnya, dana perbaikan kendaraan, bencana alam, sakit atau kecelakaan, bahkan mengantisipasi kehilangan pekerjaan.
Besarnya dana darurat untuk kamu yang masih single adalah sekitar tiga hingga bulan penghasilan. Artinya, bila setiap bulan kamu memiliki pendapatan sebesar Rp3 juta, maka dana darurat yang harus disiapkan adalah sebesar kurang lebih Rp18 juta.
Nah, untuk kamu yang sudah berkeluarga, angka ini tentunya tidak berlaku. Kamu harus menyiapkan sekitar 9 hingga 12 bulan penghasilan demi dana darurat.
Sobat Cuan, tentunya pernah denger dong, tentang sandwich generation? Atau kamu adalah salah satunya?
Sandwich generation adalah sebutan bagi mereka yang membiayai orang tua dan pada saat bersamaan juga membiayai keluarganya sendiri. Fenomena ini dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah minimnya pengetahuan orang tua terdahulu tentang perencanaan keuangan dan investasi.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi yang melek finansial harus bisa merencanakan finansial pribadi dari mulai sekarang. Saat pensiun nanti investasi mana yang cukup menguntungkan, bagaimana cara menghidupi diri sendiri dan keluarga saat pensiun lewat perencanaan keuangan, dana kesehatan, pendidikan anak, rumah dan lain sebagainya.
Saat kita sehat secara finansial, kita bisa bertahan hidup dalam kondisi buruk atau dalam kondisi krisis. Pandemi ini tentunya memberikan pelajaran bagi kita agar selalu siap saat situasi yang tidak mengenakkan terjadi misalnya pemotongan gaji, bisnis yang tak tentu, pemutusan hubungan kerja, bencana alam atau krisis-krisis lain yang enggan terhindarkan.
Setelah membaca artikel ini sudah tahu kan harus melakukan apa untuk menjadi sehat secara finansial? Nah, kalau kamu mau berinvestasi, kamu bisa melakukannya di Pluang! Kamu bisa mendiversifikasikan asetmu di berbagai kelas aset yang berbeda seperti emas, aset kripto, dan S&P 500 hanya dalam tiga ketukan saja!
Baca juga: Demi Bisa Menabung, Simak Cara Hidup Hemat dan Sehat dalam 7 Langkah
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: CNNIndonesia, Manulife
Bagikan artikel ini