Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Blog

Yuk, Belajar Perbedaan Reksadana dengan Investasi Lainnya di Sini!
shareIcon

Yuk, Belajar Perbedaan Reksadana dengan Investasi Lainnya di Sini!

1 Jun 2021, 8:00 AM·READING_TIME
shareIcon
Kategori
Yuk, Belajar Perbedaan Reksadana dengan Investasi Lainnya di Sini!

Mengembangkan dana dengan berinvestasi reksadana termasuk pilihan menarik bagi sebagian orang. Ini lantaran investasi reksadana mudah dikelola dan dipandang mempunyai nilai return yang tinggi untuk jangka panjang.

Oleh karenanya, tak heran jika instrumen ini kerap dibandingkan dengan menabung bank sampai investasi saham.

Padahal, masing-masing instrumen keuangan ini unik dan memberi investor pengembalian yang baik selama periode waktu tertentu. Jadi, kalau kamu ingin berinvestasi di salah satu instrumen keuangan ini, disarankan untuk membuat perbandingan yang tegas antara keduanya.

Selain itu, reksadana juga kerap disandingkan dengan produk keuangan lain yang juga sangat gampang, sehingga kadang mencuri pandangan investor baru untuk dijadikan sebagai starter investment. Lantas, apa sih perbedaan reksadana dari yang lainnya?

Baca juga: Apa Itu ETF (Exchange Traded Fund)?

1. Perbedaan Reksadana dan Deposito Bank

1. Pengembalian Dana (Returns)

Pengembalian dana reksadana terkait dengan pasar tempat mereka berinvestasi dan sepenuhnya bergantung pada kinerja pasar saham.

Deposito bank tetap menawarkan pengembalian tetap dan terjamin dengan tingkat pengembalian yang telah ditentukan selama periode waktu tertentu.

2. Risiko (Risk)

Risiko yang terlibat dalam reksadana bervariasi dari dana ke dana, sebagian besar dipengaruhi oleh pasar.

Deposito tidak membawa risiko karena deposan akan menerima pengembalian yang dijamin dengan tingkat bunga tetap.

3. Biaya Pengelolaan (Expenses)

Reksadana memiliki beban dan pengeluaran tertentu yang dipotong sebagai bagian dari pengelolaan dana.

Deposito tidak datang dengan biaya apapun selama inisiasi atau masa penyimpanan.

4. Penarikan Dana (Withdrawal)

Anda dapat menarik dana dari reksadana secara gratis setelah jangka waktu tertentu. Untuk penarikan sebelum waktu yang ditentukan akan dikenakan biaya sebesar 1% dalam bentuk beban keluar.

Deposan yang ingin melakukan penarikan harus melanggar depositonya, dan membayar denda untuk hal yang sama selama penarikan prematur.

5. Pajak (Taxation)

Semua reksadana dikenakan pajak capital gain jangka pendek dan jangka panjang. STCG dikenakantarif tetap 15% sedangkan LTCG dikenakan 10% dari pendapatan di atas 1 lakh atau Rp20 juta. Dalam kasus dana utang, LTCG adalah 20% setelah indeksasi.

FD dikenakan 10% TDS atas bunga yang diperoleh di atas sekitar Rp2 juta selama satu tahun keuangan.

2. Perbedaan Reksadana dan ETF

1. Cara Pengelolaan

Reksadana dikelola oleh manajer profesional yang berusaha mengalahkan pasar dengan membeli dan menjual saham menggunakan keahlian investasi mereka. Hal ini disebut manajemen aktif, dan seringkali disebut dengan “higher costs” menurut investor karena biayanya yang lebih tinggi.

Di sisi lain, ETF merupakan dana yang dikelola secara pasif. Dana ini secara otomatis melacak indeks yang telah dipilih sebelumnya, seperti S&P 500 atau Nasdaq 100.

Reksadana yang dikelola secara aktif seringkali menghasilkan pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan ETF dalam jangka panjang.

2. Rasio Pengeluaran

Rasio pengeluaran menunjukkan berapa banyak investor membayar setiap tahun, sebagai persentase dari jumlah yang diinvestasikan, untuk memiliki dana.

ETF yang dikelola secara pasif relatif murah. Pada tahun 2018, rasio pengeluaran tahunan rata-rata untuk dana yang dikelola secara aktif adalah 0,67%, dibandingkan dengan rata-rata 0,15% untuk dana yang dikelola secara pasif, seperti kebanyakan ETF.

Namun jangan berasumsi bahwa ETF selalu merupakan opsi termurah. Hal ini setimpal dengan membandingkan ETF dan reksadana, saat mempertimbangkan tujuan investasi kamu.

3. Cara Trading

ETF diperdagangkan sepanjang hari seperti saham, dengan harga berdasarkan penawaran dan permintaan. Di sisi lain, reksadana yang berdasarkan indeks, dihargai dan diperdagangkan pada akhir day trading.

Struktur perdagangan ETF yang mirip saham juga berarti bahwa ketika kamu membeli atau menjual, diharuskan membayar komisi. Namun, ini menjadi semakin tidak umum karena semakin banyak broker besar yang menghilangkan komisi ETF, saham, atau trades.

Meskipun itu berita bagus bagi pembeli ETF, penting untuk diingat bahwa sebagian besar broker masih mengharuskan untuk memegang ETF selama beberapa hari, atau mereka membebankan biaya kepada investor. ETF biasanya tidak ditujukan untuk day trading.

4. Pengenaan Pajak

Karena cara pengelolaannya, ETF biasanya lebih hemat pajak daripada reksadana. Ini bisa menjadi penting jika ETF disimpan dalam akun kena pajak dan bukan dalam akun pensiun yang diuntungkan pajak.

Reksadana memiliki struktur yang cenderung menghasilkan pajak capital gain yang lebih tinggi. Karena dikelola secara aktif, aset dalam reksadana sering kali lebih sering dibeli dan dijual. Jika ini untuk keuntungan, pajak capital gain diteruskan ke semua orang yang memiliki saham dalam dana, meskipun Anda tidak pernah menjual saham Anda.

5. Perbedaan Reksadana: Investasi minimum

Reksadana bisa memiliki biaya masuk yang tinggi. Bahkan, reksadana yang membantu investor pemula menabung untuk tujuan tertentu. Kemudian, ETF dapat dibeli dengan saham, sehingga menurunkan biaya pembentukan posisi atau menambah posisi yang sudah ada.

Namun di aplikasi Pluang, hanya dengan Rp10.000 sudah bisa investasi reksadana dan investasi lainnya. Ditambah dengan gratisnya biaya admin, ini sangat membantu investor pemula untuk memulai investasi. Yuk, cobain sekarang!

Baca juga: Investasi Emas Non-Fisik dalam Bentuk Emas ETF vs Emas Berjangka, Apa Bedanya?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Coverfox, Nerdwallet

Ditulis oleh
channel logo

Sinta Lusiyani

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Artikel Terkait

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1