Sebagian besar orang pasti akan menjawab “rekening bank” ketika ditanya mengenai sarana menabung yang cocok. Manfaat menabung di produk tersebut juga cukup terasa. Tak hanya memperoleh bunga pinjaman per periode, namun uang nasabah juga aman karena “dijaga” oleh pihak perbankan.
Namun, apakah Sobat Cuan tahu, bahwa menabung ternyata tak hanya cuma di rekening bank, lho. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menabung pada hakikatnya adalah menyimpan uang. Sehingga, segala sarana yang bisa mendukung hal tersebut tentu bisa katakan sebagai aktivitas menabung.
Hanya saja, sarana atau instrumen menabung tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Ambil contoh menabung di rekening bank.
Memang, dana yang Sobat Cuan setor akan aman karena dikelola oleh pihak jasa keuangan. Hanya saja, dana tersebut kurang produktif lantaran imbal hasil tabungan di bank terbilang rendah.
Data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) yang dirilis Bank Indonesia pada Maret 2021 menunjukkan bahwa suku bunga tabungan yang dibebankan bank umum hingga bank persero berada di angka 0,79% hingga 1,21% per tahun.
Di samping itu, dari sisi perencanaan keuangan, uang simpanan Sobat Cuan juga tentu bisa bercampur-campur dengan anggaran untuk pengeluaran kebutuhan lain. Makanya, banyak perencanaan keuangan menyarankan agar seseorang memiliki lebih dari dua rekening tabungan.
Sehingga, dengan segala kekurangan tersebut, apakah ada alternatif selain tabungan yang bisa digunakan Sobat Cuan sebagai sarana menabung?
Baca juga: Kaum Milenial, Berapa Banyak Investasi yang Mesti Kamu Punya?
Demi mendapatkan manfaat menabung yang oke, Sobat Cuan bisa menempatkan dana di Surat Berharga Negara (SBN). Apalagi, kini pemerintah banyak sekali menerbitkan SBN ritel baik dalam bentuk Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Savings Bond Rate (SBR), maupun produk syariah seperti Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST).
Dalam berinvestasi di SBN ritel, kamu bisa memulainya hanya dengan Rp1 juta dengan tenor dua tahun. Nah, di 2021 ini, pemerintah sudah dan rencananya akan menerbitkan enam kali seri SBN ritel dengan jadwal sebagai berikut:
Sesuai daftar di atas, maka seri obligasi terakhir yang ditawarkan pemerintah adalah SR014 dengan tingkat imbal hasil di angka 5,47% per tahun. Sehingga, dari sisi return pun sudah lebih tinggi ketimbang tabungan biasa.
Dana dari surat utang ini akan dialokasikan untuk membiayai belanja pemerintah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sehingga, dengan menabung di SBN ritel, kamu juga bisa berkontribusi terhadap negara.
Reksa dana memang menjadi pilihan menabung yang jitu bagi investor pemula. Investasi ini tidak membutuhkan modal besar dan ilmu keuangan yang mumpuni, sehingga cocok bagi mereka yang memiliki profil risiko yang konservatif.
Nah, di antara seluruh jenis reksa dana, reksa dana pasar uang adalah produk yang paling diburu untuk menabung. Sebab, kinerjanya terbilang moncer baik saat kondisi ekonomi sedang buruk, maupun sedang moncer-moncernya. Apalagi, sifat reksa dana ini pun cukup likuid.
Mengingat kelolaan dana reksa dana ini berada di instrumen surat utang jangka pendek, maka Sobat Cuan hanya bisa memanfaatkan instrumen ini dalam jangka maksimal dua tahun saja. Tapi, kalau soal imbal hasil, jangan ditanya tokcernya. Meski kondisi ekonomi sedang gonjang-ganjing di tahun lalu, nyatanya reksa dana ini berhasil mencetak pertumbuhan mumpuni. Seperti terlihat di bawah ini:
Produk lain yang bisa memberikan kamu manfaat menabung yang mumpuni adalah emas.
Rasanya, semua orang sudah tahu bahwa emas adalah instrumen menabung yang utama untuk melindungi nilai kekayaan dari gerusan inflasi. Sebab, emas adalah logam mulia, di mana bobot dan nilainya akan tetap sama beratus tahun mendatang. Selain itu, emas adalah barang tambang, di mana pasokannya pasti akan habis di masa mendatang. Sesuai hukum permintaan dan penawaran, melorotnya suplai akan mengerek harga logam mulia di masa depan.
Bicara pertumbuhan nilai, rasa-rasanya emas pun masih bisa menjadi saingan dari tabungan. Sebab, nilai emas tercatat melesat 24,21% sepanjang tahun 2020.
Mungkin, kamu merasa tidak mungkin untuk menabung emas lantaran merasa bahwa “harganya mahal” atau “instrumen ini hanya cocok bagi orang kaya”. Padahal, kenyataannya tidak begitu, Sobat Cuan!
Sekarang, kamu bisa mendapatkan emas dalam bentuk digital, lho. Dan bahkan, kamu kini bisa menabung emas mulai dari Rp10.000 alias sekitar 0,01 gram saja di Pluang! Andaikan kamu nabung sebesar Rp10.000 setiap harinya, kebayang dong, berapa gram emas yang bisa kamu dapatkan dalam sebulan saja?
Nah, di bulan Ramadan ini, kamu bisa menabung emas dan bahkan berkesempatan untuk mendapatkan tambahan 3 gram emas lagi di program Ramadan Nabung Cuan! Yuk, klik link ini untuk mengetahui detail programnya.
Baca juga: Investasi Akhir Tahun Baiknya Pilih Emas, Saham, atau Reksadana?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Kompas.com, Suara.com
Bagikan artikel ini