Investasi Bitcoin kian populer di tengah masyarakat. Sebagian besar mengelola aset ini sebagai bagian portofolio investasi jangka panjang mereka. Namun, apa yang akan terjadi seandainya pemilik aset Bitcoin tersebut meninggal?
Studi dari Cremation Institute pada 2020 menyebutkan bahwa hampir 90% pemilik aset kripto khawatir mengenai kelangsungan aset mereka seandainya mereka wafat.
Para pemilik kripto umumnya tidak memegang surat wasiat atau ahli waris untuk meneruskan kepemilikan aset mereka. Seperti yang dijelaskan dalam white paper, Bitcoin merupakan versi uang elektronik peer-to-peer murni.
Kepemilikan Bitcoin memungkinkan pemiliknya melakukan pembayaran daring dengan mengirimkan langsung antarpihak tanpa melalui pihak ketiga (seperti lembaga keuangan).
Dikelola dalam jaringan terdistribusi (blockchain), Bitcoin tidak memiliki otoritas pusat dalam mengontrol dana pengguna. Jadi, tidak seorang pun, kecuali pemiliknya, yang dapat mengontrol aset tersebut.
Di Indonesia sejauh ini, aturan mengenai pewarisan aset kripto memang belum dirilis.
Teguh Harmanda selaku Ketua Aspakrindo menyatakan bahwa aturan mengenai hal tersebut sebaiknya dikelola oleh masing-masing bursa.
“Setiap bursa tentu memiliki SOP. Standard Operational Procedure bagi nasabah yang meninggal dan bagaimana proses transfer aset ke ahli waris. Sejauh ini, secara resmi dari regulator memang belum ada aturan,” tutur dia.
Namun, pemilik aset kripto seperti pelaku investasi Bitcoin tetap bisa mewariskan kepemilikannya ke generasi selanjutnya. Ada sejumlah cara dalam mewariskan aset kripto ke ahli waris.
Setiap metode tentu memerlukan pengambilan keputusan dan perencanaan serta pengetahuan matang tentang cara kerja aset kripto.
Baca juga: Lindungi Konsumen, Bappebti Terbitkan Aturan Investasi Aset Kripto
Ini adalah metode paling mudah untuk meneruskan kepemilikan aset kripto. Beberapa orang terkemuka di industri ini secara terbuka mengklaim menggunakan metode ini untuk memastikan kekayaan dan aset dana mereka dapat dimanfaatkan pewarisnya.
Hal Finney, salah seorang pengguna awal Bitcoin, ingin kepemilikan aset kriptonya diwariskan kepada anak-anaknya dengan cara memberikan kunci. Ketika ia wafat pada 2014, anak-anaknya tetap dapat memanfaatkan investasi Bitcoin miliknya.
“Bitcoin saya disimpan pada brankas, dan putra serta putri saya sangat memahami teknologi. Saya pikir mengelola Bitcoin cukup aman. Saya merasa nyaman dengan warisan saya,” ujar Finney menjelaskan metodenya.
Kendati demikian, metode ini masih dianggap berisiko. Pasalnya, pemindahan kunci kepada orang lain juga terbilang sangat berisiko. Karenanya, pemilik aset perlu memastikan ahli waris untuk mengetahui rencana dan cara menjaga aset agar tetap aman hingga ke tangan mereka.
Metode kedua ini ditawarkan pada beberapa bursa pertukaran terkemuka. Mereka umumnya menyediakan layanan sertifikat kematian bagi pemilik aset kripto.
Meski jaringan Bitcoin tergolong sangat mandiri dan tidak memiliki proses spesifik terkait warisan, beberapa bursa pertukaran kripto terkemuka memungkinkan penggunanya untuk dapat mewariskan aset mereka.
Bursa kripto Coinbase yang berbasis di Amerika Serikat menyediakan layanan ini. Investasi Bitcoin di perusahaan mereka memungkinkan anggota keluarga dari pemilik kripto yang telah wafat untuk dapat mengakses kepemilikan kripto. Ini dapat dilakukan dengan hanya menunjukkan sejumlah dokumen, termasuk sertifikat kematian dan surat wasiat terakhir.
Selain Coinbase, bursa pertukaran kripto seperti Binance juga menyediakan layanan ini. Mereka menyediakan agen di dalam platform yang dapat dihubungi dan memandu ahli waris investor untuk mencairkan hak waris berupa aset kripto.
Baca juga: Alasan Investasi Crypto Asset Makin Digemari
Beberapa perusahaan seperti Safe Haven, Casa, dan TrustVerse menciptakan teknologi mereka sendiri untuk memastikan layanan warisan aset kripto. Platform Inheriti dari Safe Haven rilis resmi pada September 2020.
Sistem ini akan memungkinkan pelaku investasi Bitcoin untuk mewariskan aset kripto mereka, tentunya tetap dengan penerapan dasar-dasar blockchain dan kriptografi.
Platform Inheriti, misalnya, memungkinkan penggunanya untuk mewariskan akses tidak hanya aset kripto seperti Bitcoin, tapi juga profil media sosial Facebook dan Google+. Inheriti tidak akan mengambil alih akun-akun itu. Kunci akan aman karena telah dienkripsi.
“Ini 100% merupakan keputusan Anda agar kunci tetap aman karena Safe Haven atau platform Inheriti tidak tahu apa yang telah Anda enkripsikan,” jelas Logino dari Inheriti.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Coinvestasi
Bagikan artikel ini