Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Blog

Inverted Hammer si 'Pengundang Cuan'
shareIcon

Inverted Hammer si 'Pengundang Cuan'

11 Dec 2023, 10:00 AM·READING_TIME
shareIcon
Kategori
Inverted Hammer si 'Pengundang Cuan'

Yuk, kenalan dengan pola pengundang cuan inverted hammer yang kondang di kalangan trader!

Apa Itu Inverted Hammer?

Inverted hammer adalah formasi reversal yang kerap terbentuk di akhir downtrend. Trader menggunakan pola ini sebagai sinyal terjadinya pembalikan pola.

Pola menyerupai palu yang terbalik ini dapat dikenali dengan membaca data historis pergerakan harga suatu aset lewat chart candlestick. Palu terbalik merupakan pola yang sangat populer karena pola ini memberi panduan entri, stop loss dan keluar pasar yang cukup jelas.

Mengapa Pola Inverted Hammer Bisa Terbentuk?

Pola inverted hammer terbentuk ketika harga pembukaan, harga terendah dan harga penutupan berada pada level harga yang relatif sama. Momentum yang dibutuhkan untuk membuat candlestick membentuk pola inverted hammer terbilang langka, karenanya pola ini tergolong sebagai pola yang cukup jarang ditemui.

Secara psikologis, pola inverted hammer mewakili kondisi dimana pelaku pasar memberi tekanan yang besar hingga menyebabkan reversal harga. Pola ini juga berarti bahwa pelaku pasar mulai mengumpulkan kepercayaan diri setelah tekanan jual yang panjang.

Bayangan pola yang panjang ke atas merupakan representasi dari upaya tekanan beli untuk mendorong harga aset ke atas. Kendati upaya tersebut belum membuahkan hasil, namun pola ini mewakili awal dari uptrend yang menjanjikan.

Bayangan ekor dari pola yang nyaris nihil bahkan tidak ada sama sekali mewakili tekanan jual yang sudah kehilangan momentum. Karenanya, pola ini kerap menandai level support terbaru pada badan hammer sebelum harga melenting.

Bagaimana Mengkonfirmasi Pola Inverted Hammer?

Meski polanya terbilang langka, sinyal reversal yang muncul pasca pola inverted hammer terbentuk memiliki akurasi yang cukup baik. Setidaknya, trader mendapat informasi berharga mengenai level terendah dari downtrend suatu aset. Titik tersebut nantinya bisa menjadi tolok ukur level support yang baru saat harga sudah berbalik arah.

Pola inverted hammer memiliki beberapa poin penting sebagai konfirmasi, diantaranya:

1. Panjang Bayangan Atas

Panjang bayangan atas dari pola yang mewakili bagian gagang palu terbalik harus memiliki panjang lebih dari dua kali lipat badan candlestick.

2. Volume Trading

Kenaikan volume trading harus mengikuti terbentuknya pola ini. Sebab, volume perdagangan yang tinggi mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas pembeli di pasar aset. Aktivitas pembeli inilah yang memberi tekanan hingga membuat harga aset berbalik arah.

3. Gap down

Formasi inverted hammer yang terbentuk pasca terjadinya gap down pada candlestick di hammer dengan candlestick di hari sebelumnya punya peluang lebih besar untuk mengundang reversal. Meski gap down bukan syarat yang mutlak, keberadaannya memperkuat konfirmasi sinyal.

4. Terjadi Saat Downtrend

Pola inverted hammer yang berpotensi membawa sinyal reversal terjadi saat trend harga pasar aset cenderung downtrend. Fungsi pola ini akan berbeda jika ditemukan pada pasar yang tengah uptrend.

Pelaku pasar sering terkecoh pada pola shooting star yang mirip dengan pola inverted hammer. Jika pola serupa ditemukan pada pasar yang tengah uptrend, pola tersebut lebih dikenal sebagai pola shooting star yang mewakili sinyal yang berbeda.

5. Warna Candlestick

Trader mengidentifikasi warna hijau pada candlestick inverted hammer sebagai indikasi sinyal reversal yang lebih kuat ketimbang warna merah. Warna yang mewakili harga penutupan yang sedikit lebih tinggi ketimbang harga pembukaannya tersebut memberi gambaran tekanan beli yang lebih dominan ketimbang tekanan jual.

Meski warna candlestick bukanlah prasyarat mutlak yang menentukan otentik atau tidaknya sinyal reversal, kamu bisa menggunakannya sebagai patokan untuk membuat rencana trading.

Bagaimana Trading Dengan Inverted Hammer?

Setelah mengenali dan mengkonfirmasi pola inverted hammer, kamu perlu membuat rencana trading.

1. Entry Point

Pola ini menggambarkan level support dari trend harga yang baru. Kamu bisa memanfaatkan badan hammer sebagai level entry dengan asumsi level tersebut merupakan level dasar dari uptrend yang baru dimulai.

2. Stop Loss

Idealnya, posisi stop loss terletak pada area ekor atau posisi terbawah dari candlestick sebagai acuan level support.

3. Profit Taking

Secara historis, sinyal bullish pada pola ini cukup bisa diandalkan. Namun, data historis juga menunjukkan bahwa uptrend tidak berlangsung panjang. Kamu bisa mematok margin keuntungan yang relevan dengan pola.

Para trader umumnya menggunakan acuan garis vertikal antara garis horizontal atas dan bawah sebagai area profit taking yang ideal.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

 

Sumber: analyzing alpha, commodity

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Artikel Terkait

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1