Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Harga Emas Anjlok di Bawah Rp 910.000/gram, Apakah Tren Ini Akan Berlanjut?

Harga Emas Anjlok di Bawah Rp 910.000/gram, Apakah Tren Ini Akan Berlanjut?

25 Sep 2020, 1:35 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Harga Emas Anjlok di Bawah Rp 910.000/gram, Apakah Tren Ini Akan Berlanjut?

Minggu ini merupakan minggu yang buruk untuk emas dengan perununan berlanjut setiap harinya. Harga emas anjlok dan penurunan sekitar 5% ini merupakan penurunan terpanjang dan tertajam sejak titik terendah di bulan Maret. Harga emas telah jatuh di bawah level kunci $1,900 atau sekitar Rp 910.000.

Penguatan Dolar Membuat Harga Emas Anjlok 

Harga emas jatuh lebih dari 3% di hari Senin ke level terendah dalam lebih dari satu bulan. Sell-off di pasar yang luas ini didorong oleh ketidakpastian berlanjut dari stimulus fiskal AS, bersamaan dengan dolar yang menguat. Harga emas anjlok ke level $1,909.05 per ounce.

Bull run emas telah berusaha untuk menciptakan momentum sejak jatuhnya pasar dari rekor tertinggi di bulan Agustus. Emas COMEX hampir mencapai $2,090 per ounce dan $2,073 untuk spot emas.

Tetapi, emas dibuat frustasi oleh kekuatan dolar yang tidak disangka. Ketegangan AS-China dan kurangnya stimulus baru AS untuk melawan tantangan ekonomi telah membuat dolar AS menjadi aset lindung yang menarik untuk sebagian investor.

Konsolidasi Harga Emas di Tengah Minggu

Harga emas naik di Selasa pagi di Asia. Emas berjangka naik 0.46% di harga $1,919.40. Seharusnya emas turun di bawah level kunci $1,900 pada saat itu. Tetapi lonjakan Indeks Dolar ke tertinggi dua bulan di atas 94 tidak memicu kehancuran emas pada hari Selasa. Sebaliknya, hal itu mengakibatkan konsolidasi logam kuning yang sudah dalam mode koreksi sejak Agustus.

Spot emas, yang mencerminkan perdagangan real-time dalam emas bullion, turun $5.28, atau sebesar 0.3%, pada $ 1,906.92. Tetapi, level terendah untuk hari itu di $1.894 tetap di atas level terendah dua bulan di hari Senin sebesar $ 1.883,21.

Pada perdagangan di Rabu pagi di Asia, emas naik tipis diikuti kenaikan dolar. Kenaikan dolar ini didukung oleh data kuat dari pasar perumahan AS, terhadap naiknya kasus COVID-19.

Di hari Rabu juga, Dewan Perwakilan Rakyat AS telah mengesahkan RUU untuk mempertahankan pengeluaran pemerintah menjelang penutupan, membawa berita positif bagi dolar, hingga melemahkan  emas. Pada sesi terendah hari Rabu di $1.856, indikator emas batangan hanya memiliki selisih $61 dari titik terendah 17 Juli di mana harga emas anjlok ke $1.795,11. Level ini adalah yang akan menjadi target penurunan berikutnya. Tetapi, sehari setelah konsolidasi ini, kembali terjadi sell-off pada emas.

Dolar Mendapat Dukungan Tambahan

Munculnya kasus COVID-19 di Eropa dan AS juga telah mendorong investor beralih pada greenback, dengan Prancis, Spanyol, dan Inggris, semuanya berurusan dengan kenaikan kembali kasus tersebut. Inggris telah menjalankan pembatasan baru, dan sedang mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali penguncian atau lockdown seperti semula yang lebih ketat.

Gelombang investor menuju greenback datang dengan merugikan emas kali ini, dan juga dengan aksi jual saham baru-baru ini telah meratakan pasar itu. Kenaikan dolar juga membuat emas lebih mahal bagi trader yang menggunakan mata uang lain.

Emas melanjutkan penurunannya pada Kamis pagi di Asia dengan penguatan dolar lebih lanjut menambah penurunannya. Greenback didukung oleh pasar perumahan AS yang kuat, dan kekhawatiran atas risiko di pasar lain. Emas telah mencapai harga terendah dalam dua bulan. Emas berjangka turun 0,37% menjadi $1,860.50.

Investor Menunggu Indikator Ekonomi Lainnya

Harga emas anjlok di bawah level $ 1.900 per ounce, karena dolar naik mendekati puncak dua bulan. Investor juga mencermati pernyataan dari pejabat Federal Reserve tentang keadaan ekonomi. “Indeks dolar AS yang menguat baru-baru ini dan rebound di pasar saham global pada pertengahan minggu adalah elemen bearish untuk pasar logam mulia,” kata Jim Wyckoff dari Kitco.

Di sisi lain, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada hari Senin bahwa ekonomi AS membaik tetapi memperingatkan bahwa masih ada jalan panjang sebelum pemulihan penuh dari COVID-19.

Di perdagangan hari Kamis, saham AS berubah positif meskipun data klaim pengangguran mengecewakan dan pidato Fed yang lebih dovish, kali ini dari Powell, Rosengren dan Kaplan. Harga emas mulai stabil karena lonjakan dolar tampaknya telah berjalan dengan sendirinya. Harga emas secara tentatif bertahan di atas level $1,850 karena reli dolar mulai kehilangan kecepatan.

Selain itu, investor kini menunggu data penggajian non-pertanian AS terbaru untuk menunjukkan apakah telah ada peningkatan dalam ekonomi AS. Hasilnya akan dirilis pada 2 Oktober.

Outlook

Emas kemungkinan akan melihat kenaikan permintaan saat penurunan besar berikutnya. Prospek ekonomi akan menjamin stimulus moneter dan fiskal lebih lanjut sekitar akhir tahun. Level emas di $1,800 kemungkinan akan bertahan karena bull case tetap utuh dan pergerakan dolar ini tampaknya hanya bersifat sementara.

Di sisi lain, masih ada prospek bullish dalam jangka panjang untuk Emas. Tren harga emas anjlok saat ini dapat berubah arah untuk mencapai rekor baru lebih cepat dari yang diperkirakan. Pemilu AS “bisa menjadi katalisator luar biasa untuk harga emas yang datar dan volatilitas yang condong di akhir kuartal keempat, meskipun secara historis tidak ada pola yang jelas untuk perdagangan emas atau volatilitas harga ke dan setelah pemilu AS,” kata Citigroup,. “Itulah salah satu alasan mengapa kami memperkirakan harga emas akan mencapai rekor baru sebelum akhir tahun.”

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!

Simak juga: 

Harga Emas Terbaru: Emas Dunia di Kisaran Rp.932.750

Pergerakan Harga Emas di Indonesia, Apa Saja yang Mempengaruhinya?

Selain Inflasi, Apa Saja yang Pengaruhi Harga Emas? Cek 4 Faktor Lainnya!

Ditulis oleh
channel logo

Ervina Salim

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar