Rangkuman kabar Rabu (13/10) memuat sikap Presiden Joko Widodo menghadapi sejumlah gugatan Uni Eropa terhadap kebijakan ekspor bahan mentah yang akan dihentikan.
Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia tidak gentar menghadapi gugatan Uni Eropa yang dilayangkan melalui Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organizations/WTO).
Terdapat dua gugatan terhadap Indonesia di WTO, yakni mengenai ekspor nikel dan crude palm oil (CPO).
Jokowi menegaskan Indonesia ogah mengekspor bijih nikel mentah lantaran mineral tersebut dapat diolah menjadi katoda baterai, stainless steel hingga baterai lithium. Produk tersebut memiliki pangsa pasar yang baik dengan nilai keekonomian yang bertambah seiring makin populernya mobil listrik.
Hal serupa juga berlaku untuk CPO yang tidak lagi diekspor sebagai bahan baku mentah. Presiden mengatakan Indonesia harus berani menghadapi gugatan tersebut dengan menyiapkan pengacara internasional andal.
Niatan pemerintah yang fokus pada menambah nilai komoditas ekspor, dalam hal ini CPO dan nikel, akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi ke depan. Sebab, hilirisasi industri dikenal punya efek berganda ekonomi yang kuat, seperti kenaikan nilai ekspor, pembukaan lapangan kerja baru, kenaikan pendapatan masyarakat, dan penguatan cadangan devisa.
Hanya saja, gugatan Uni Eropa via WTO ini bisa membuka babak baru sengketa dagang dengan Indonesia dengan benua biru tersebut. Jika tensi kedua yurisdiksi kian memanas, bukan tidak mungkin Indonesia akan menghadapi embargo-embargo dagang lainnya dari Uni Eropa, yang akhirnya membebani neraca dagang Indonesia.
Bank Indonesia merilis Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT) di kuartal III tercatat 7,85%, atau anjlok dari 18,98% di kuartal sebelumnya.
Perlambatan kinerja terjadi pada mayoritas sektor seperti industri pengolahan dengan SBT minus 0,1% akibat ketersediaan sarana produksi yang terbatas selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Begitu juga dengan industri pengangkutan dan komunikasi yang nilai SBT-nya minus 0,29%.
Adapun sektor yang masih tumbuh adalah pertambangan dan penggalian dengan STB 4,01%, juga pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan dengan SBT 1,91%
Hasil survei ini mengindikasikan bahwa PPKM akan menjadi duri dalam daging bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III. Namun, hasil komplet mengenai dampak PPKM terhadap pertumbuhan ekonomi akan terbaca kala Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan Produk Domestik Bruto triwulan III awal November mendatang.
Memang, pertumbuhan ekonomi kuartal III diramal menjadi pertumbuhan ekonomi paling memble selama tahun ini gara-gara PPKM. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV akan terlihat cerah setelah harga minyak kelapa sawit dan batu bara kompak ngegas. Pertumbuhan ekonomi yang kinclong akan membuat investor pede menjejakkan kaki di pasar modal.
Direktur Senior firma riset CFRA, Todd Rosenbluth mengungkapkan bahwa regulator jasa keuangan AS (Securities and Exchange Commision/SEC) kemungkinan besar menunda persetujuan produk Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin. Penundaan itu disebabkan oleh regulasi yang berbelit mengenai instrumen investasi paling diminati ini.
Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 20 produk ETF berbasis kontrak aset kripto yang mengantre lampu hijau dari SEC. Namun, tak satupun yang sudah mengantongi izin.
Di sisi lain, nada optimistis disuarakan oleh peneliti senior Bloomberg Eric Balchunas yang justru percaya bahwa terdapat 75% peluang SEC akan menyetujui produk tersebut bulan ini.
Produk ETF Bitcoin yang cukup dinantikan oleh para investor di Amerika Serikat dapat memperkaya instrumen investasi dan memperdalam pasar keuangan jika disetujui. Jika produk ETF ini disetujui, maka pamor Bitcoin sebagai instrumen investasi kian tersohor. Sehingga, permintaan BTC akan menguat dan bikin harganya terus melesat.
Beberapa pejabat Federal Reserve, diantaranya wakil ketua Fed Richard Clarida percaya diri bahwa perekonomian Amerika Serikat sudah pulih. Sehingga, penarikan stimulus moneter secara berkala alias tapering dapat dimulai bulan depan.
Ketua The Fed, Jerome Powell termasuk dalam daftar ini. Apalagi, sebelumnya dia mengatakan bahwa hanya perlu data tenaga kerja yang ‘lumayan’ untuk mengeksekusi rencana tapering.
Selain itu, Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic dan Presiden Federal Reserve dari St Louis, James Bullard termasuk juga pendukung tapering bulan depan.
Ramainya spekulasi ihwal tapering mengerek nilai tukar dolar perkasa pada perdagangan hari ini. Rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) malam nanti hampir dipastikan hanya akan mengonfirmasi spekulasi ini.
Para ekonom berpandangan bahwa tapering merupakan salah satu dinamika yang akan berdampak besar pada negara berkembang seperti Indonesia. Karenanya, spekulasi selalu ramai tiap kali risalah rapat dirilis maupun FOMC dihelat.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Reuters, Coin Telegraph, Kontan, CNBC Indonesia
Bagikan artikel ini