Selamat siang, Sobat Cuan! Amazon perkenalkan sistem belanja baru hingga Menkeu AS lagi frustrasi, semua terangkum di Pluang Snapshot!
Perusahaan jasa pembayaran PayPal kemarin mengumumkan telah menaikkan target laba per saham di akhir 2023 mendatang. Kini, perusahaan menargetkan laba per saham US$4,95 di akhir tahun nanti atau membaik dari proyeksi sebelumnya, yakni US$4,87.
Perubahan tersebut pun ikut mengerek target pertumbuhan laba per saham tahunan perusahaan dari 18% menjadi 20%.
Kenaikan target ini terjadi setelah PayPal mengumumkan pertumbuhan laba per saham yang fantastis kuartal I 2023. Asal tahu saja, PayPal mencetak laba per saham US$1,17 per lembar atau tumbuh 33% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya akibat kenaikan nilai transaksi dan volume transaksi tahunan masing-masing sebesar 10% dan 13% di periode tersebut.
Berkaca dari prestasi tersebut, perusahaan pun semakin yakin bisa mengerek target laba per sahamnya di tahun ini. Apalagi, PayPal juga telah berkomitmen untuk menekan pengeluaran sebesar US$2 miliar dan merestrukturisasi organisasinya di tahun ini.
Sekadar informasi, demi melancarkan restrukturisasi tersebut, perseroan telah menggelontorkan dana sebanyak US$117 juta sepanjang kuartal lalu.
Transaksi Saham PayPal di Sini!
Raksasa belanja daring Amazon menawarkan proses belanja terbarunya, di mana konsumen bisa mengambil barangnya secara mandiri di titik-titik tertentu alih-alih dikirimkan melalui jasa ekspedisi. Perusahaan diketahui mempromosikan program terbaru tersebut melalui email yang dikirimkan ke pelanggannya dalam beberapa hari terakhir.
Dalam email tersebut, Amazon mengatakan bahwa pelanggannya dapat membayar biaya berlangganan sebesar US$10 per bulan untuk mengambil pesanannya secara mandiri di sejumlah titik. Namun, pelanggan juga bisa membayar langganan US$25 per bulan jika mereka ingin menjemput belanjaannya di gerai ritel seperti Whole Foods, Amazon Fresh, dan Kohl's yang berlokasi di dekat kediaman sang pelanggan.
Transaksi Saham Amazon di Sini!
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa AS bisa mengalami "bencana ekonomi dan finansial" jika Kongres AS tidak segera menyetujui kenaikan ambang batas penarikan utang pemerintah AS.
Sekadar informasi, pemerintah AS saat ini tengah meminta Kongres AS untuk mengerek ambang batas penarikan utangnya setelah realisasi pinjaman pemerintah AS telah menyentuh plafon US$31,4 triliun di Januari lalu. Sayangnya, hingga saat ini, fraksi Partai Republik di Kongres AS masih enggan menyetujui keinginan tersebut.
"Saya ingin menyampaikan bahwa tugas kongres adalah melakukan hal ini [menaikkan ambang batas utang AS]," ujar Yellen. "Jika mereka gagal melakukannya, maka kita akan mengalami bencana ekonomi dan finansial yang justru kita ciptakan sendiri."
Baca Juga: Pluang Snapshot: IBM Ganti Karyawan dengan AI, Warren Buffett Anggap Apple 'Seksi'
Organisasi keuangan terdesentralisasi sekaligus penerbit stablecoin DAI, MakerDAO, kemarin mengumumkan telah meluncurkan platform lokapasar pinjam-meminjam terdesentralisasi baru yang diberi nama Spark Protocol.
Melalui platform terbaru tersebut, pengguna dapat mengambil pinjaman atau meminjamkan aset kripto seperti Ether (ETH) dan staked DAI (sDAI) dengan tingkat bunga yang diklaim "sangat kompetitif".
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini