Mengawali pekan ini, Sobat Cuan bisa menyimak kinerja pasar pagi ini dalam Pluang Pagi berikut!
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup di level 34.372,45 poin atau naik 1,43% pada penutupan perdagangan . Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 1,15% dan 0,82% di periode yang sama.
Meski ketiga indeks saham AS ditutup menguat pada Jumat, namun performa mingguan indeks Nasdaq dan S&P 500 tetap berada di teritori negatif lantaran kekhawatiran investor soal kenaikan suku bunga acuan AS dan inflasi yang kian meradang. Hal itu diperparah dengan tarik-ulur kenaikan pagu utang antara pemerintah AS dan kongres AS.
Memasuki pekan ini, investor diliputi kekhawatiran atas ketidakpastian akibat langkah The Fed yang akan mengurangi stimulus moneternya.
Dua punggawa aset kripto, Bitcoin dan Ethereum, terlihat bertengger di posisi US$47.924 dan US$3.388 per keping pada pukul 08.00 WIB. Langkah bullish Bitcoin menular ke harga altcoin lainnya, bahkan beberapa di antaranya berhasil membukukan pertumbuhan nilai dua digit.
Terra (LUNA) menjadi salah satu aset kripto dengan performa paling mumpuni dengan mencapai posisi US$46,09, alias naik 23,34% dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai Secret Network (SCRT) ikut terdongkrak 20,3%. Nasib mujur juga dialami oleh Shiba Inu (SHIB) sebesar 13% dan Tezos (XTX) serta Axie Infinity (AXS) yang kompak melonjak 12,4%.
Reli harga tersebut bikin nilai kapitalisasi pasar aset kripto di angka US$2,16 triliun, di mana Bitcoin masih menjadi penguasanya dengan porsi 41,4%.
Pergerakan positif aset kripto berhulu dari antisipasoi pelaku pasar bahwa AS akan segera menyetujui Exchange-Traded Fund (ETF) pada produk berjangka beberapa aset kripto utama. Meskipun otoritas pasar modal AS (SEC) memperpanjang tenggat waktu bagi empat ETF Bitcoin selama 45 hari per 1 Oktober 2021, namun senior analis Bloomberg Eric Balhounas yakin bahwa SEC akan memberikan lampu hijau bagi empat produk derivatif tersebut di pertengahan bulan ini.
Selain itu, komentar ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa bank sentral itu tak punya niatan untuk melarang aset kripto juga memberikan embusan angin segar bagi harga kripto.
Harga emas berada di level US$1.756 per ons pada pukul 07.30 WIB, atau melompat 0,2%. Dengan kata lain, sang logam mulia berhasil mempertahankan kinerja positifnya sejak akhir pekan lalu didorong oleh pelemahan nilai Dolar AS dan antisipasi investor tentang data penyerapan tenaga kerja baru AS (Non-Farm Payrolls/NFP). Tak hanya itu, penurunan tingkat imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga menopang kinerja emas di awal pekan.
Harga emas tengah berlangsung pulih bersama kinerja kelas aset lainnya setelah babak belur sepanjang September lalu.
Indeks Dolar AS berada di bawah level 94 pada pukul 07.40 WIB seiring merosotnya tingkat imbal hasil obligasi AS dan aksi ambil untung (profit taking).
Beberapa analis mengatakan bahwa momentum reli Dolar AS akan segera melemah. Analis Bank of Singapore Moh Siong Sim mengatakan bahwa turunnya angka kasus COVID-19 bisa bikin Dolar AS rebound di akhir tahun.
Satya Nagara
Satya Nagara
Bagikan artikel ini