Mengawali Rabu (6/10) pagi ini, Sobat Cuan bisa menyimak rangkuman kinerja pasar di Pluang Pagi berikut!
Ketiga indeks saham utama Amerika Serikat bernasib mujur pada sesi perdagangan Selasa (5/10) waktu setempat. Nilai indeks S&P 500 ditutup di level 4.345,73 atau naik 1,05% sepanjang sesi perdagangan. Sementara itu, nilai Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite masing-masing mencetak pertumbuhan 0,92% dan 1,25%.
Penguatan nilai trio indeks Wall Street dipimpin oleh kinerja mumpuni saham berkategori growth stocks. Nilai saham Apple, Microsoft, Amazon, dan Alphabet kompak melompat 1% setelah pelaku pasar melepas saham-saham tersebut sehari sebelumnya. Nilai saham Facebook malah memantul 2,1% setelah operasi platform mereka dan Instagram sempat mati suri beberapa jam.
Pada perdagangan hari ini, pelaku pasar akan memusatkan perhatiannya ke hasil pemungutan suara Senat terkait kenaikan RUU pagu utang pemerintah AS. Rencana beleid yang didukung oleh fraksi Partai Demokrat tersebut sempat menemui jalan terjal di Kongres dan berisiko bikin AS gagal bayar utangnya.
Di samping itu, investor akan memantau perkembangan data ketenagakerjaan AS September untuk mencari petunjuk tapering dari The Fed.
Harga dua raksasa aset kripto, Bitcoin dan Ethereum, masing-masing bertengger di kisaran US$51.000 dan US$3.500 pada Rabu pukul 07.50 WIB. Dengan kata lain, nilai Bitcoin dan Ethereum masing-masing sukses melompat 3,26% dan 3,12%.
Tak hanya keduanya, beberapa altcoin juga terlihat semringah pagi ini. Pada pukul 07.55 WIB, nilai XRP dan Binance Coin masing-masing terdongkrak 2,4% dan 2,7% sementara THETA malah berhasil terbang 12,3% dalam sehari terakhir. Di sisi lain, Solana dan Polkadot harus terjebak di zona merah dengan mencatat penurunan nilai masing-masing 3,3% dan 1,09%.
Anak usaha raksasa finansial AS US Bancorp, US Bank, berencana untuk membantu investor institusi untuk menjaga aset kripto mereka. Lembaga tersebut akan bekerja sama dengan perusahaan provider finansial teknologi Bitcoin terdepan NYDIG untuk melakukannya.
Harga emas berjangka kontrak Desember bertengger di posisi US$1.760,9 per ons atau turun 0,4%. Hal ini disebabkan oleh Dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang kian perkasa.
Namun, nasib harga emas diperkirakan akan berubah ketika Departemen Ketenagakerjaan AS merilis data penyerapan tenaga kerja baru (Non-Farm Payroll) pada Jumat mendatang. Sehingga, harga emas diperkirakan akan berkonsolidasi di rentang US$1.745 hingga US$1.775 per ons.
Nilai indeks Dolar AS pada pagi ini berada di level 93,98, atau naik 0,2% dibanding sehari sebelumnya. Dengan kata lain, sang aset greenback kembali mantap menuju rekor tertingginya dalam setahun 94,50 yang dicapainya Kamis pekan lalu.
Investor kini fokus pada laporan ketenagakerjaan pada Jumat mendatang untuk mencari sinyal-sinyal tapering, di mana The Fed akan mengurangi pembelian instrumen obligasi yang biasanya mencapai US$120 miliar per bulan. Selain itu, laporan tersebut juga akan memberi petunjuk mengenai arah suku bunga acuan dan ekonomi ke depan.
Jika hasil laporan tersebut mengecewakan, maka The Fed diperkirakan akan bersikap dovish. Namun, laporan tenaga kerja yang meledak, ditambah dengan inflasi tinggi dan krisis energi, akan menekan The Fed untuk buru-buru melakukan tapering.
Satya Nagara
Satya Nagara
Bagikan artikel ini