Mengawali Jumat (24/9), Sobat Cuan bisa menyimak kondisi pasar dalam rangkuman kabar berikut!
Nilai indeks saham utama Amerika Serikat kembali melejit pada sesi perdagangan Kamis (23/9) waktu Amerika Serikat. Pada penutupan perdagangan, nilai indeks Dow Jones Industrial Average bertengger di 34.764,82 poin atau menguat 1,21% dibanding posisi awal perdagangan. Nasib mujur juga dialami nilai S&P 500 dan Nasdaq Composite yang masing-masing tumbuh 1,21% dan 1,04% di periode yang sama.
Tokcernya nilai indeks saham utama AS dipicu oleh terpecahkannya rasa penasaran investor terkait teka-teki kebijakan tapering yang akan dilaksanakan bank sentral AS, The Fed. Otoritas moneter tersebut menyebut akan melancarkan tapering di November dan akan mengerek suku bunga acuan tahun depan, sehingga pelaku pasar bisa mempersiapkan diri dengan kondisi tersebut jauh-jauh hari.
Peristiwa ini juga menandai pulihnya S&P 500 setelah mengalami penurunan nilai terdalam sejak Mei pada Senin lalu. Di antara 11 sektor di dalam indeks S&P 500, nilai saham-saham perusahaan energi dan jasa keuangan melompat paling tinggi dengan mencetak pertumbuhan masing-masing 3,4% dan 2,5%. Tapi di sisi lain, sektor real estat dan utilitas ternyata terkapar setelah nilai keduanya sama-sama anjlok 0,5%.
Harga Bitcoin terlihat berada di US$44.831,08 per keping pada Jumat pukul 07.40 WIB, membumbung 3,28% dalam sehari terakhir. Nilai sang raja aset kripto kian perkasa setelah Twitter mengumumkan telah menambah Bitcoin sebagai alat tukar di dalam mekanisme pembayaran jasa komisi (tipping service).
Harga altcoin lainnya juga masih berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir meski dalam pertumbuhan moderat. Harga Ethereum naik 2,7%, Cardano (ADA) naik 2,81%, Binance Coin (BNB) naik 2,16%, sementara Ripple (XRP) dan Solana (SOL) sama-sama menanjak 1,05% dan 1,82%. Sementara itu, nilai Polkadot (DOT) tumbuh 6%, memimpin laju pergerakan grup altcoin selama sehari belakangan.
Harga emas terlihat di posisi US$1.751,56 per ons pagi hari ini alias turun 0,9%. Sementara itu, harga emas berjangka juga turun 1,6% ke US$1.749,8 per ons.
Nilai sang logam mulia melemah setelah ditinggalkan investor, yang nampaknya kian selera untuk menempatkan modal di aset-aset berisiko. Investor melakukan aksi tersebut sebagai bagian dari tindakan menata ulang portofolio pasca The Fed mengumumkan akan menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari jadwal seharusnya.
Nilai indeks Dolar AS berada di level 93,10 atau melorot 0,38%. Permintaan Dolar AS lunglai setelah investor tidak lagi mencemaskan dampak buruk dari krisis utang raksasa properti Evergrande. Selain itu, investor juga masih mencerna langkah The Fed untuk tetap mempertahankan pelonggaran kebijakan moneternya.
Satya Nagara
Satya Nagara
Bagikan artikel ini