Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Ancaman Bunga Fed Kian Kentara, Kripto & Saham AS Sengsara

Pluang Pagi: Ancaman Bunga Fed Kian Kentara, Kripto & Saham AS Sengsara

10 Jun 2022, 1:40 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: Ancaman Bunga Fed Kian Kentara, Kripto & Saham AS Sengsara

Selamat pagi, Sobat Cuan! Indeks saham Amerika Serikat (AS) kembali pasrah terjun bebas, sementara pergerakan aset kripto masih terbilang suam-suam kuku. Simak ulasan lengkapnya di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

  • Trio indeks saham AS gugur berjemaah menutup sesi perdagangan Kamis (9/6). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpeleset 1,9%, sementara nilai Nasdaq dan S&P 500 tumbang lebih parah masing-masing 2,8% dan 2,4% di waktu yang sama.
  • Nilai indeks Wall Street terjun bebas setelah investor ramai-ramai mencampakkan saham-saham teknologi berkategori growth stocks jelang pengumuman inflasi AS Mei, yang sedianya bakal dirilis Jumat pekan ini.
  • Sekadar informasi, ekonom memproyeksikan bahwa inflasi bulanan AS akan bertengger di 0,7% pada Mei, lebih kencang dari 0,3% di April.
  • Jika inflasi kembali melaju kencang, maka bukan tidak mungkin bank sentral AS bakal meresponsnya dengan mengerek suku bunga acuan 50 basis poin pada bulan ini dan bulan depan.
  • Hanya saja, kenaikan suku bunga acuan akan menghantam kinerja saham growth stocks ke depan. Pasalnya, kebijakan suku bunga agresif akan mengerek daya tarik instrumen berpendapatan tetap. Sementara itu, return saham-saham growth stocks akan selalu dibandingkan dengan instrumen tersebut.
  • Alhasil, nilai saham teknologi goyah berjemaah, dipimpin oleh saham Netflix dan Meta Platforms.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Jelang Data Inflasi, Kripto Bersemi Tapi IHSG Kena 'Alergi'

Aset Kripto

  • Kinerja pasar kripto ikut memble di Jumat pagi. Melansir Coinmarketcap pukul 08.13 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar melengos ke zona merah dalam 24 jam terakhir.
  • Kendati kembali memasuki zona merah, namun pergerakan aset kripto sejatinya masih di dalam rentang yang itu-itu saja.
  • Sebagai contoh, nilai Bitcoin (BTC) merosot 1,72% selama sehari terakhir dan kini bertengger di US$29.781 per keping. Sementara itu, nilai Ether (ETH) susut 1,35% ke US$1.771,6 per keping di waktu yang sama.
  • Altcoin lainnya pun terpantau sendu, namun tidak sampai "nangis kejer". Nilai Binance Coin (BNB), XRP, Tron (TRX), dan Avalanche (AVAX) hanya membukukan pelemahan di bawah 1% selama sehari belakangan. Sementara itu, nilai Cardano (ADA) ambles 3,63% di saat bersamaan.
  • Dari jajaran aset kripto utama, hanya Solana (SOL) dan Polkadot (DOT) saja yang sukses menguat, yakni masing-masing sebesar 1,45% dan 1,18% dalam sehari terakhir.
  • Aset kripto terlihat wara-wiri antara zona merah dan hijau setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya yang pertama dalam lebih dari satu dekade terakhir.
  • Kebijakan bank sentral Eropa tentu akan menjadi sinyal bagi The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya. Nah, mengantisipasi hal tersebut, pelaku pasar pun melakukan aksi jual dan minggat menuju pasar aset yang risikonya lebih aman.
  • Selain itu, pelaku pasar juga sepertinya masih pasang sikap kuda-kuda menanti pembacaan inflasi AS hari ini.
  • Kendati demikian, aksi jual tersebut dibendung oleh sikap kaum bull yang utamanya ingin menjaga nilai BTC di atas US$30.000. Makanya, harga aset kripto, khususnya BTC, terlihat hilir mudik di rentang yang sama dalam sehari terakhir.
  • Bahkan, analis meramal bahwa pelaku pasar berpeluang melakukan aksi jual yang lebih masif lagi. "Kami masih percaya bahwa bear market belum mencapai titik finalnya. Hal itu mungkin akan terjadi di akhir tahun ini," jelas analis senior FxPro Alex Kuptsikevich seperti dikutip Coindesk.

Emas

  • Harga emas di pasar spot berada di level US$1.845 per ons pada pukul 08.30 WIB, melemah dibanding sehari sebelumnya US$1.852 per ons.
  • Nilai sang logam mulia melorot seiring kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.
  • Sekadar kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS akan membuat opportunity cost dalam menggenggam emas menjadi relatif mahal. Akibatnya, pelaku pasar pun melepas emas, sebuah aset yang tidak menghasilkan pendapatan periodik layaknya obligasi.
  • Di samping itu, pelaku pasar juga melakukan wait-and-see menanti perilisan data inflasi malam nanti.

Baca juga: Pluang Pagi: Kripto Pucat Pasi Setelah Investor 'Wait-and-See'

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar