Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Insight: Meski Lalui Jalan Berduri, Grab Yakin Cetak Laba Tahun Ini

Pluang Insight: Meski Lalui Jalan Berduri, Grab Yakin Cetak Laba Tahun Ini

19 May 2023, 11:32 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Grab

Superapp Grab bermimpi untuk lolos dari jeratan rugi di tahun ini. Namun, apakah impian tersebut mulai terwujud di kuartal lalu? Simak di sini!

Bagaimana Kinerja Grab di Kuartal I 2023?

Pendapatan

Perusahaan superapp asal Singapura, Grab, boleh semringah menutup kuartal I 2023. Pasalnya, perusahaan sukses mencetak pertumbuhan US$525 juta di periode tersebut atau melejit 130% dari US$228 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Untungnya, raihan ini pun lebih baik dari konsensus analis Bloomberg, yakni US$493,2 juta.

Apabila ditilik lebih detail, seluruh keempat segmen bisnis perusahaan, yakni segmen pengiriman barang (deliveries), mobilitas, layanan keuangan, dan enterprises, mencetak pertumbuhan pendapatan di triwulan lalu.

Namun di antara semuanya, segmen deliveries keluar sebagai juara pertamanya. Pasalnya, segmen tersebut menyumbang US$275 juta ke kantong perusahaan alias tumbuh fantastis 203% dibanding kuartal I tahun lalu! Mujur bagi Grab, segmen ini pula lah yang menyumbang mayoritas pendapatan baginya, yakni sekitar 53% dari total pendapatan perusahaan.

Bak ketiban durian runtuh, segmen deliveries Grab melalui produk GrabFood dan GrabExpress kebanjiran permintaan di kuartal lalu seiring jatuhnya perayaan Tahun Baru Imlek dan persiapan Idul Fitri secara bersamaan di periode tersebut.

Selain menikmati berkah dari segmen deliveries, Grab juga "kipas-kipas uang" dari pendapatannya di segmen mobilitas yang mencapai US$194 juta di kuartal lalu, lebih besar dari US$112 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Grab berhasil meraih prestasi tersebut seiring meningkatnya permintaan transportasi, khususnya di layanan transportasi bandara, menyusul pelonggaran kebijakan penanganan pandemi di beberapa negara.

Uniknya, Grab berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan cemerlang kendati pertumbuhan nilai transaksinya di kuartal lalu cukup rendah, yakni 3,2% secara tahunan. 

Hal ini menunjukkan bahwa Grab tidak lagi agresif dalam memberikan promosi kepada penggunanya. Perusahaan rela mengorbankan pertumbuhan nilai transaksi demi mencatat pertumbuhan pendapatan yang mumpuni.

Baca Juga: Pluang Insight: Tinggal Sejengkal Lagi, Grab Siap Lolos dari Jeratan Rugi

Laba

Mantapnya pertumbuhan pendapatan tersebut tentu merupakan kabar baik bagi Grab. Sebab, perusahaan kini menjadi selangkah lebih maju untuk lolos dari jeratan kerugian.

Pada triwulan kemarin, Grab mencetak rugi bersih US$204,5 juta atau membaik 43% dari rugi bersih US$435 juta di triwulan yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan sukses mengikis rugi per saham dari US$0,11 di kuartal I 2022 menjadi US$0,06 di triwulan lalu.

Memang, sejak tahun lalu, manajemen perusahaan selalu bermimpi untuk mengantar perusahaan ke fase profit. Makanya, perusahaan pun getol membenahi raihan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) demi mewujudkan impian tersebut.

Upaya pembenahan tersebut juga tercermin di kuartal lalu. Sebagai contoh, di kuartal lalu, Grab tercatat menekan biaya operasional 12% lebih rendah dari kuartal I tahun sebelumnya. Di samping itu, Grab juga mengurangi insentif-insentif kepada pelanggan sebesar 36% di periode yang sama.

Hasilnya, perusahaan sukses mencatatkan persentase EBITDA terhadap nilai transaksi menjadi -1,3%, jauh membaik dari -6% di triwulan yang sama tahun lalu. Bahkan, Grab pun berhasil menorehkan pertumbuhan margin sebesar 2,6% di segmen deliveries, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai penguasa pangsa pasar di segmen tersebut tanpa harus menggencarkan promosi ekspansif. 

Menimbang Prospek Saham Grab

Prestasi keuangan tersebut merupakan bukti komitmen manajemen untuk terus memperbaiki profitabilitas perusahaan. Melihat angka-angka tersebut, manajemen Grab bahkan optimistis bisa mencapai profit setidaknya pada kuartal IV 2023 mendatang.

Namun, jika dihitung secara keseluruhan tahun fiskal 2023, manajemen mengatakan bahwa perusahaan masih akan membukukan EBITDA sebesar -US$195 juta hingga -US$235 juta. Kendati begitu, target tersebut masih lebih baik dari proyeksi sebelumnya yakni -US$275 juta hingga -US$325 juta.

Pluang menganggap bahwa impian tersebut masih masuk akal. Pasalnya, raihan EBITDA perusahaan selama lima triwulan terakhir berturut-turut mampu mengantar perusahaan untuk mencapai laba positif di target waktu yang telah ditentukan. Kemudian, dari sisi posisi kas, Grab pun masih memiliki amunisi untuk beroperasi setidaknya 15 hingga 17 triwulan mendatang.

Apalagi, sikap perusahaan yang sepertinya masih akan menekan pengeluaran insentif bagi mitranya dan memberikan promo terbatas bagi pengguna aktifnya benar-benar bisa mendongkrak pendapatan perseroan. Meski memang, keputusan tersebut akan memangkas pertumbuhan nilai transaksi Grab menjadi satu digit di tahun ini.

Namun, meski bernada positif, data-data tersebut sepertinya masih bernada sumbang bagi investor. Hal itu tercermin dari nilai saham Grab yang ambles 14,75% di penutupan Kamis (18/5) atau bertepatan dengan waktu perilisan laporan keuangan perusahaan.

Melihat kondisi tersebut, Pluang menganggap bahwa investor sepertinya takut untuk melihat pertumbuhan nilai transaksi Grab menjadi flat, atau bahkan mandek, akibat upaya-upaya yang dilancarkan perusahaan.

Di samping itu, investor juga merasa bahwa Grab kemungkinan akan keteteran dalam mendongkrak pertumbuhan pendapatan sesuai target, yakni di kisaran 54% hingga 60%, di 2023. Pasalnya, Grab saat ini diadang oleh rentetan kompetitor yang siap merebut porsi pangsa pasarnya dengan bermodalkan strategi pemasaran yang sangat agresif.

Kendati demikian, investor tetap berharap Grab dapat mulai memetik buah manis dari segmen digitalnya di tahun ini. Sehingga, valuasi saham Grab bisa menjadi lebih tinggi dan memperkokoh target perusahaan untuk mencapai profitabilitas di kuartal IV 2023.

Adapun saat ini, Grab memiliki valuasi sebesar 2,5x jika diukur menggunakan rasio nilai perusahaan terhadap pendapatan (EV/Revenue) alias lebih tinggi dari rata-rata industri yakni 1,4x atau kompetitornya, Uber, yang sebesar 2,2x. Ini menunjukkan bahwa Grab harus mampu membuktikan valuasi premiumnya kepada investor dengan membuat gebrakan bisnis, terutama layanan keuangan yang dapat menjadi mesin pertumbuhan baru di luar segmen deliveries atau mobility.

Transaksi Saham Grab di Sini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar