Perputaran uang atau velocity of money adalah ukuran tingkat pertukaran uang dalam suatu perekonomian. Istilah ini mengacu pada berapa kali uang berpindah, berdasarkan rumus velocity of money. Ini juga mengacu pada seberapa banyak satu unit mata uang digunakan dalam periode waktu tertentu.
Secara sederhana, istilah perputaran uang ini adalah tingkat di mana konsumen dan bisnis dalam suatu perekonomian secara kolektif membelanjakan uangnya.
Velocity of money adalah proses yang penting untuk mengukur tingkat di mana uang yang beredar digunakan untuk membeli barang dan jasa. Ini digunakan untuk membantu para ekonom dan investor mengukur kesehatan dan vitalitas ekonomi.
Perputaran uang yang tinggi biasanya berkaitan dengan ekonomi yang sehat dan berkembang. Jika terjadi sebaliknya, maka biasanya dikaitkan dengan resesi dan kontraksi.
Baca juga: Apa Itu PDB Per Kapita?
Dalam proses ekonomi, velocity of money adalah metrik yang dihitung oleh para ekonom. Umumnya untuk menunjukkan tingkat di mana uang ditransaksikan untuk barang dan jasa.
Meski belum tentu merupakan indikator ekonomi utama, ini dapat diikuti bersama dengan indikator utama lainnya yang membantu menentukan kesehatan ekonomi. Seperti halnya PDB, tingkat pengangguran, maupun inflasi. GDP dan jumlah uang beredar adalah dua komponen rumus perputaran uang.
Ekonomi yang tunjukkan perputaran uang atau velocity of money yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain cenderung dianggap lebih berkembang. Perputaran uang juga mengindikasikan fluktuasi dalam siklus bisnis.
Ketika ekonomi berada dalam ekspansi, konsumen dan bisnis cenderung lebih siap mengeluarkan uang sehingga perputaran uang meningkat. Saat ekonomi sedang berkontraksi, konsumen dan bisnis biasanya lebih enggan untuk berbelanja dengan perputaran uang rendah.
Karena perputaran uang atau velocity of money adalah proses yang berkorelasi dengan siklus bisnis, ia kerap dipandang sebagai indikator kunci. Oleh karenanya, perputaran uang biasanya diprediksikan akan naik ketika terjadi PDB dan inflasi. Atau, diprediksikan turun ketika indikator ekonomi utama seperti PDB dan inflasi turun dalam ekonomi yang berkontraksi.
Rumus velocity of money biasanya menunjukkan tingkat di mana satu unit suplai mata uang ditransaksikan untuk barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Perputaran uang umumnya digunakan dalam skala besar sebagai ukuran aktivitas transaksional untuk populasi seluruh negara. Secara umum, ukuran ini dianggap sebagai perputaran jumlah uang beredar untuk seluruh perekonomian.
Untuk penerapan ini, para ekonom biasanya menggunakan PDB dan M1 atau M2 untuk jumlah uang beredar. Oleh karena itu, persamaan perputaran uang dituliskan sebagai PDB dibagi jumlah uang beredar:
Perputaran Uang = GDP ÷ Uang Beredar
PDB Biasanya digunakan sebagai pembilang dalam rumus perputaran uang meski produk nasional bruto (GNP) juga dapat digunakan. Dalam perhitungan velocity money adalah faktornya, PDB mewakili jumlah total barang dan jasa dalam perekonomian yang tersedia untuk dibeli.
M1 didefinisikan oleh The Fed sebagai jumlah dari semua mata uang yang dipegang oleh publik dan simpanan transaksi di lembaga penyimpanan. M2 adalah ukuran jumlah uang beredar yang lebih luas, ditambah dengan simpanan tabungan, deposito berjangka, dan reksadana pasar uang riil.
Baca juga: Apa Itu Money Market?
Terdapat pandangan berbeda di antara para ekonom mengenai apakah perputaran uang merupakan indikator yang berguna untuk kesehatan suatu perekonomian. Atau, lebih khusus lagi, tekanan inflasi.
Para “ahli moneter” yang menganut teori kuantitas uang, umumnya berpendapat bahwa perputaran uang atau velocity of money adalah kondisi yang seharusnya stabil tanpa adanya perubahan ekspektasi.
Namun, perubahan jumlah uang beredar dapat mengubah ekspektasi dan karenanya mengubah pula perputaran uang dan inflasi.
Misalnya, peningkatan jumlah uang beredar secara teoretis akan mengarah pada peningkatan harga PDB yang sepadan karena ada lebih banyak uang untuk tingkat barang dan jasa yang sama dalam perekonomian.
Hal sebaliknya harus terjadi dengan penurunan jumlah uang beredar. Di sisi lain, para kritikus ekonomi berpendapat bahwa dalam jangka pendek, velocity of money adalah tergolong peristiwa yang sangat bervariasi. Ini mengakibatkan hubungan yang lemah dan tidak langsung antara jumlah uang beredar dan inflasi.
Secara empiris, data menunjukkan bahwa perputaran uang memang ditentukan oleh berbagai variabel. Selain itu, hubungan antara perputaran uang dan inflasi juga bervariasi. Misalnya, dari tahun 1959 hingga akhir 2007, perputaran persediaan uang M2 rata-rata sekitar 1,9 kali dengan maksimum 2.198 kali pada tahun 1997 dan minimum 1.653 kali pada 1964.
Sejak 2007, perputaran uang turun drastis seiring dengan The Fed memperluas neraca secara signifikan untuk memerangi krisis keuangan global dan tekanan deflasi.
Download aplikasi Pluang di Google Play Store atau App Store untuk membeli emas digital dan S&P 500 index futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.
Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.
Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini