Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Realized Yield
shareIcon

Realized Yield

1939  dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Realized Yield

Imbal hasil yang terealisasi, atau realized yield, adalah pengembalian aktual yang diperoleh investor selama satu periode investasi. Imbal hasil ini dapat berupa dividen, pembayaran bunga, dan berbagai bentuk kelipatan uang tunai lainnya.

Biasanya, istilah realized yield umum digunakan di investasi obligasi. Investor sering menggunakan istilah ini untuk merujuk pada imbal hasil yang didapatkan oleh mereka ketika menjual obligasi sebelum waktu jatuh temponya. Makanya, realized yield biasanya dihitung dengan menambah atau mengurangi imbal hasil investasi yang sudah didapat dengan nilai investasi awalnya.

Terkadang, nilai imbal hasil “beneran” dari sebuah obligasi yang telah jatuh tempo bisa jauh berbeda dengan yang telah tertulis sebelumnya. Namun, hal itu tak berlaku jika obligasi tersebut dibeli dan dijual dengan harga pokoknya (face value).

Sebagai contoh, sebuah obligasi yang memiliki tingkat kupon 5% selama masa investasi (holding period), dan rencananya juga akan dijual dengan harga face value, maka realized yield yang didapatkan investor juga 5%. Namun, di banyak kesempatan, investor bisa menerima realized yield yang fluktuatif karena ada perubahan di nilai prinsipal obligasi tersebut.

Realized yield adalah konsep yang sangat berguna untuk mengevaluasi obligasi dengan imbal hasil tinggi. Sebab, realized yield ini membantu investor untuk mengetahui bahwa beberapa obligasi dengan imbal hasil tinggi memiliki risiko gagal bayar yang besar. Biasanya, realized yield obligasi dengan imbal hasil tinggi terbilang lebih rendah dibandingkan nilai imbal hasil pada jatuh tempo karena adanya risiko tersebut.

Baca juga: Apa Itu Laba/Rugi Tidak Terealisasi?

Hasil Terealisasi (Realized Yield) vs Pendapatan Terealisasi (Realized Return)

Seperti yang dijelaskan di atas, hasil yang terealisasi atau realized yield adalah realisasi pengembalian atau seberapa banyak uang yang sebenarnya dihasilkan oleh sang investor.

Di pasar obligasi, istilah “hasil terealisasi” dan “pendapatan terealisasi” bagaimanapun digunakan secara bergantian alias manasuka. Namun, istilah realized yield adalah istilah yang lebih sering digunakan dalam investasi obligasi, terutama untuk membedakannya dari keuntungan dalam pasar saham.

Jadi, apa saja jenis realized yields? Berikut ini di antaranya:

Dalam Obligasi

Dalam kategori ini, hasil yang direalisasikan alias realized yield adalah pengembalian total saat investor menjual obligasi sebelum jatuh tempo.

Misalnya, obligasi yang jatuh tempo dalam tiga tahun dengan kupon 3% yang dibeli dengan nilai nominal US$ 1.000 juga memiliki imbal hasil 3% di akhir jatuh tempo. Jika obligasi dijual tepat satu tahun setelah pembelian dengan harga US$ 960, kerugian pokoknya adalah 4%. Pembayaran kupon sebesar 3% membawa hasil realisasi menjadi negatif 1%.

Sebaliknya, anggaplah obligasi tersebut dijual setelah satu tahun dengan harga US$ 1.020 untuk keuntungan pokok sebesar 2%. Dalam hal ini, hasil yang direalisasikan meningkat menjadi 5% karena pembayaran kupon 3%.

Dalam Sertifikat Deposito

Investor yang mencairkan sertifikat deposito sebelum tanggal jatuh tempo seringkali harus membayar denda. Misalnya, seorang investor yang menguangkan deposito tempo dua tahun yang membayar 1% setelah satu tahun memperoleh bunga US$ 1.000. Maka, denda enam bulan itu sama dengan US$ 500. Setelah membayar biaya ini, investor mendapatkan US$ 500 selama satu tahun dengan hasil realisasi 0,5%.

Dalam Reksadana Pendapatan Tetap

Perhitungan imbal hasil atau realized yield adalah hasil yang juga berlaku untuk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan sarana investasi lainnya tanpa tanggal jatuh tempo.

Misalnya, seorang investor yang memegang ETF dengan membayar bunga 4% selama dua tahun dan menjualnya untuk keuntungan 2%, memperoleh bunga 4% per tahun. Kenaikan pokok pinjaman tersebar selama dua tahun periode holding dengan keuntungan 1% per tahun, sehingga realisasi imbal hasil menjadi 5% per tahun.

Baca juga: Apa Itu Bond Yield (Yield Obligasi)?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Dewi Kharisma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Operations Management

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1